Liputan6.com, Jakarta - Momen berbahaya terjadi saat pemain Argentina menjalani parade mini begitu tiba di kampung halaman. Sebanyak lima pemain, termasuk kapten Lionel Messi, hampir terlempar dari bus.
Setelah menempuh hampir 20 jam perjalanan dari Qatar, Messi dan kawan-kawan tiba di Argentina, Selasa (20/12/2022) pukul 02.22 waktu setempat. La Nacion melaporkan, Messi dan pelatih Lionel Scaloni keluar pertama dari pesawat.
Advertisement
Pemain lalu diarak menuju markas Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) menggunakan bus terbuka. Meski waktu tidak bersahabat, ribuan pendukung Argentina tetap menyambut kedatangan pasukan Scaloni.
Messi, Angel Di Maria, Leandro Paredes, Rodrigo de Paul, dan Nicolas Otamendi memilih naik dan duduk di atap belakang bus tingkat pada perjalanan itu. Keberadaan mereka pun jadi lebih tinggi dibanding bus.
Kondisi ini hampir membuat celaka. Sebab, ada kabel melintang di jalan. Beruntung Messi dan yang lainnya sigap menghindar. Momen ini tertangkap kamera televisi yang meliput kegiatan.
Bus akhirnya tiba di markas pukul 04.11. Pemain selanjutnya istirahat usai membantu Argentina juara Piala Dunia 2022. Mereka akan kembali diarak ke Obelisk di pusat Buenos Aires pada tengah hari.
Argentina berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis 4-2 di final lewat drama adu penalti. Ini adalah gelar ketiga Tim Tango usai sukses 1978 dan 1986.
Final Dramatis
Kedua tim sebelumnya berbagi skor sama kuat 3-3 sampai 120 menit berakhir. Tim Tango sempat unggul 2-0 sampai menit ke-79 lewat gol penalti Lionel Messi di menit ke-23 dan gol Angel Di Maria pada menit ke-36. Namun keunggulan dua gol itu disamakan oleh Kylian Mbappe pada menit ke-80 dan menit 81.
Di babak extra time Lionel Messi kembali membawa Tim Tango unggul 3-2, namun lagi-lagi Mbappe mencetak hattricknya dan kembali menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Pada babak adu penalti, kiper Argentina, Emiliano Martinez menjadi pahlawan setelah menepis tendangan pemain Prancis, Kingsley Coman, dengan eksekusi Aurélien Tchouaméni melebar.
Advertisement
Rusuh di Paris
Jika Argentina bergembira, momen berbeda dirasakan di Paris. Dilansir dari Times Now, beberapa orang ditahan karena membuat kerusuhan dan bentrok dengan Polisi menyusul kekalahan Prancis dari Argentina di final Piala Dunia pada hari Minggu.
Menurut laporan, Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para penggemar di Champs-Elysees, Paris saat mereka terus melempari petasan ke arah Polisi. Beberapa bahkan bentrok dengan Polisi setelah yang terakhir mulai menangkap para suporter yang mengamuk itu.
Tapi, tidak semua suporter Prancis melakukan kerusuhan pasca final Piala Dunia 2022. Ada juga sebagian suporter yang tetap menerima kekalahan walaupun sangat kecewa.
Dilansir The Guardian, seorang suporter yang ikut nonton bareng di Kafe Le Napoleon, Aurelien mengakui bahwa Argentina lebih unggul dari Prancis di setiap sisi, terutama kecepatan dan skema permainan yang lebih rapi.
“Mereka mengungguli kami di setiap area. Mereka lebih cepat, lebih rapi. Dan sepertinya mereka lebih menginginkannya untuk menjadi juara. Itu semua dalam agresi," kata Aurélien, 28 tahun.
Hiburan dari Presiden
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghibur Les Bleus yang tampak putus asa setelah kekalahan mereka di final Piala Dunia 2022. Setelah kekalahan yang menyakitkan dalam adu penalti yang menegangkan, Macron terlihat menghibur semua pemain.
"Selamat kepada tim Prancis atas karir dan daya juangnya di Piala Dunia ini. Anda telah menggetarkan Bangsa dan pendukung di seluruh dunia," tulis Macron di Twitter.
"Selamat kepada Argentina atas kemenangan mereka," lanjut cuitannya beberapa saat setelah kekalahan Prancis.
Advertisement