Liputan6.com, Jakarta Sambungan listrik gratis telah dirasakan oleh 372 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Kalimantan Utara. Dengan adanya sambungan listrik tersebut, kualitas hidup dan kemandirian masyarakat semakin meningkat.
Sambungan listrik gratis tersebut merupakan langkah dari pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Kementerian ESDM yang didukung penuh oleh Komisi VII DPR RI.
Advertisement
Acara Peresmian dan Seremoni Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Kalimantan Utara di Kota Tarakan, Kamis (03/11/2022) pun digelar.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan bahwa pihaknya tengah menuntaskan 80.000 sambungan rumah tangga se-Indonesia hingga akhir tahun 2022 ini.
"Sebanyak 372 rumah tangga telah menerima program BPBL untuk Provinsi Kalimantan Utara, di mana untuk Kota Tarakan akan mendapatkan sambungan rumah tangga yang tersebar di 4 kecamatan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga membuat penerima manfaat BPBL tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
Sinergi Dapat Berjalan Baik
Anggota Komisi VII DPR RI Arkanata Akram yang hadir secara daring dalam acara peresmian tersebut menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah atas sinergi dengan DPR dalam melaksanakan program BPBL di Kalimantan Utara.
“Terima kasih kementerian ESDM sebagai mitra kerja Komisi VII yang telah bersinergi khususnya dalam pelaksanaan program BPBL. Saya berharap program ini berjalan dengan baik khususnya kepada masyarakat Kota Tarakan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Kalimantan Utara sebagai daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia harus diperhatikan kondisi kelistrikannya.
“Daerah kami daerah terdepan, menjadi garda depan terhadap negara tetangga, jangan sampai daerah yang menjadi wajah Indonesia untuk negara lain ini menjadi kurang maju karena kekurangan infrastruktur listrik,” ungkap Arkanata.
EVP Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero) Saleh Siswanto menegaskan bahwa PLN siap menjalankan tugas dari pemerintah untuk pelaksanaan program BPBL.
“Kami siap bersinergi bersama pemerintah untuk mengeksekusi program-program yang sudah dicanangkan demi mewujudkan energi listrik yang berkeadilan bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Tarakan Khairul menyambut baik rencana pemerintah tersebut dan berharap agar usulan data penerima BPBL di daerahnya dapat diterima.
“Terima kasih ESDM dan PLN agar program ini dilanjutkan, usul saya agar semua usulan BPBL kami semua masuk. Mudah-mudahan program ini dapat mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Advertisement
Tidak Lagi Menyalur Listrik
Ragam manfaat didapatkan rumah tangga tidak mampu dari adanya Bantuan Pasang Baru Listrik di Provinsi Kalimantan Utara. Manfaat tersebut turut dirasakan oleh Amar (31) dan Rizaldi (27).
Sebagai seorang nelayan, Amar mengaku senang sudah memiliki listrik sendiri, sebelumnya ia menyalur listrik dari rumah kerabatnya namun merasa tidak nyaman.
“Sekarang enak punya listrik sendiri, dulu sama ipar nggak enak,” katanya.
Rizaldi yang berprofesi sebagai tukang bangunan pun merasakan hal yang serupa. Ia mengaku sebelumnya listrik menyambung dari rumah di sebelahnya.
“Iya sebelumnya dari sebelah rumah, sekarang sudah ada,” ungkapnya.
2.826 Rumah Tangga Tidak Mampu di Kalteng Terima BPBL
Selain di Kalimantan Utara, Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) juga diterima oleh rumah tangga tidak mampu di Pulau Borneo lainnya, yaitu Kalimantan Tengah. Sebanyak 2.826 rumah tangga tidak mampu menerima bantuan listrik gratis ini.
Acara seremonial penyerahan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) pun digelar di Desa Saripou, Kecamatan Tanah Siang, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (19/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Expert Retail Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero) Agus Sutiawan menyatakan bahwa PLN siap menjalankan arahan dari pemerintah agar bisa mengaliri listrik ke masyarakat.
"Kami PLN sebagai operator akan menjalankan semua arahan pemerintah. Mohon dukungan dari bersama," tegasnya.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Willy M. Yoseph juga menegaskan bahwa dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan membutuhkan dukungan semua pihak.
"Diharapkan kesepakatan dari semuanya, agar semua untuk fokus memetakan kelistrikan di daerahnya, agar yang belum ada, segera terbangun listriknya," katanya.
"Orang tidak mungkin bisa bahagia, bisa sejahtera tanpa ada listrik. Saya akan mengejar PLN untuk melakukan pemasangan listrik di desa-desa," tegas Willy.
Advertisement
Mandiri dengan Akses Listrik
Dengan diberikannya bantuan BPBL ini diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia. Jisman juga mengatakan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
“Kami mencatat masih terdapat warga yang menyalur listrik dari tetangga karena tidak mempu membayar biaya penyambungan listrik baru, padahal jaringan listrik PLN sudah ada di depan rumah," jelasnya.
Masyarakat yang menerima BPBL mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Salah dua warga penerima, Ukeng (38) dan Goris (41) menyatakan bahwa kualitas hidupnya berubah.
“Terima kasih atas listrik dari Pemerintah, dulu nyambung listrik dari rumah lain. Sekarang kalau malam saya jadi ada hiburan dan anak-anak bisa belajar malam,“ ungkap Ukeng.
“Terima kasih pemerintah sudah perhatian ke masyarakat di Tanah Siang, sekarang saya punya listrik jadi enak bisa ada lampu,“ ucap Goris.
Sebanyak 80.000 rumah tangga miskin yang tersebar di 22 provinsi diproyeksikan akan mendapatkan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di tahun 2022. Jumlah tersebut merupakan hasil dari Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI tanggal 27 September 2021.
Hingga Jumat (9/12/2022) program BPBL secara Nasional telah melampaui dari target, terealisasi sebanyak 80.183 rumah tangga mendapatkan manfaat dari program tersebut.
(*)