Amankan Kebutuhan Uang Selama Libur Natal dan Tahun Baru, BI Banten Siapkan Rp3,5 Triliun

Bank Indonesia perwakilan Banten memprediksi kebutuhan uang saat libur Natal dan Tahun Baru sebesar Rp2,4 triliun.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 23 Des 2022, 14:00 WIB
Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Serang - Banten masih menjadi salah satu tujuan wisata selama liburan sekolah yang berbarengan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2023. Mengingat Banten punya segudang destinasi wisata, sebut saja objek wisata Anyer, Carita, Baduy, Pantai Bagedur, Sawarna, hingga Tanjung Lesung. Apalagi di Banten ada Pelabuhan Merak yang menjadi titik sentral arus mudik antara dua pulau. 

Bank Indonesia perwakilan Banten, memprediksi kebutuhan uang saat libur Natal dan Tahun Baru di Banten sebesar Rp2,4 triliun, atau naik Rp400 juta dibanding tahun sebelumnya. Agar ketersediaan uang tetap terjaga di masyarakat, BI perwakilan Banten menyiapkan Rp3,5 triliun.

Ketersediaan uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga dijaga, agar masyarakat yang berlibur tetap bisa melakukan transaksi.

"Tentu orang-orang jelang Natal dan tahun baru akan bepergian jauh, jadi perkiraan kita akan meningkat penggunaan uang tersebut. Orang Indonesia masih suka pegang uang cash, terlebih persediaan uang di ATM itu akan meningkat dibanding tahun 2021, kami siapkan uang secukupnya, jangan sampai masyarakat yang liburan nanti kekurangan uang untuk keperluan transaksi ekonominya," ujar Agus Hartanto Deputi Sistem Pembayaran, Sistem Pengelolaan Rupiah dan Sistem Layanan Administrasi BI Banten, Selasa (20/12/2022).

Masyarakat diimbau lebih berhati-hati saat bertransaksi selama libur nataru, karena kejahatan bisa terjadi dimana saja. Terutama saat transaksi menggunakan mesin ATM, nasabah diminta selalu mengganti PIN ATM secara berkala, agar keamanan tabungnya bisa terjaga dengan baik.

Ada kasus uang simpanannya berkurang, meski nasabah tidak melakukan penarikan. Menurut Agus Hartanto, hal itu disebabkan nasabah lupa pernah membagikan PIN kartu ATM nya ke orang terdekat atau tidak menyimpan dengan baik kerahasiaan paswordnya.

"Jadi mereka lupa paswordnya lupa kasih ke orang lain, saudara sendiri, jadi kami selalu ada pengaduan, kami tindak lanjuti ke bank dan ada recordnya," terangnya.


Jaringan Internet Belum Merata

Transaksi digital maupun melalui mesin ATM di Banten memang belum merata, lantaran masih ada daerah yang belum tersentuh jaringan internet.

Bank Indonesia mengaku terus bekerjasama dengan Kementrian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) maupun Diskominfo di daerah, untuk menyediakan layanan internet agar seluruh daerah di Banten bisa dilayani transaksi digital ataupun terpasang mesin ATM.

"Terkait digital memang ada beberapa daerah yang belum terjaring internet, kami selalu bekerjasama dengan Kominfo, karena itu bukan wewenang kami, itu wewenang Kominfo untuk membangun internet sampai ke pelosok pedesaan. Internet tahun 2024 sudah menjaring seluruh Indonesia," jelasnya.

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya