Bergandeng Tangan dalam Upaya Meningkatkan Literasi Anak Indonesia

Setidaknya ada lima program yang diusung McDonald's Indonesia dalam meningkatkan literasi anak Indonesia sepanjang 2022.

oleh Asnida Riani diperbarui 21 Des 2022, 08:01 WIB
Taman Baca Zhaffa Supported by McDonalds jadi salah satu inisiasi McDonald's Indonesia dalam mendorong literasi anak. (dok. McDonald's Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui kampanye bertajuk "Inspirasi Literasi McD," McDonald's Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan literasi anak Indonesia. Sepanjang 2022, setidaknya ada lima inisiasi yang digagas pihaknya.

Pertama, donasi buku. Dalam pelaksanaannya, rantai makanan cepat saji ini bekerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM). "Sejak Mei 2022, ada 180 gerai (McD di Indonesia) yang jadi lokasi donasi buku anak sesuai kriteria yang sudah ditentukan," kata Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Sutji Lantyka, dalam media gathering di bilangan Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2022, seraya menambahkan bahwa terdapat 6.281 buku yang terkumpul.

Forum TBM berperan dalam mengambil buku donasi, menyortirnya, lalu mendistribusikan buku-buku tersebut ke sejumlah TBM. Pengurus pusat TBM, Aris Munandar, bercerita bahwa dalam prosesnya, mereka melibatkan pengurus wilayah dan daerah, ditambah para relawan.

"Setidaknya 364 relawan yang terlibat," ia menyebutkan di kesempatan yang sama.

Lebih lanjut Aris berkata, pihaknya juga mengirimkan buku donasi tersebut ke TBM di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), seperti Kalimantan Barat dan Maluku Utara. "Sudah 120 TBM di 28 provinsi yang menerima (buku donasi)," ucapnya.

Selanjutnya, ada McD Classroom. Dorongan peningkatan literasi anak Indonesia dalam program ini dilakukan melalui pelatihan terhadap para guru. Kali ini, mereka bekerja sama dengan Klassku sebagai penyedia modul pelatihan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).


Pelatihan Literasi Sains

Media gathering Inspirasi Literasi McD di Aula HB Jassin Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, 20 Desember 2022. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Sutji berkata, pelatihan bagi para guru ini difokuskan pada sains karena, menurut pihaknya, Indonesia cukup tertinggal di pelajaran tersebut. "Materinya (sains) susah dan serius, tapi bagaimana ini tetap diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak," tuturnya.

Demi menjangkau lebih banyak guru dari berbagai wilayah, program ini terselenggara secara daring, melibatkan lebih dari dua ribu guru di 28 provinsi. Kegiatan dengan output berupa sertifikat 64 jam pelajaran ini telah berlangsung pada 27 Juni--1 Juli 2022.

Program ketiga adalah Read Aloud alias membaca nyaring. Storyteller dan Penggiat Read Aloud, Brenda, mengatakan bahwa membaca nyaring mampu memperkaya kosakata anak-anak. Ia berbagi, "Kosakata ini ada tiga jenis: kosakata baca, bicara, dan menulis."

"Para orangtua diharapkan bisa membaca (kata-kata) sesuai yang tertulis di buku," katanya. "Perlu dipahami bahwa buku anak sudah melalui proses editorial yang panjang, telah dirancang sedemikian rupa. Jadi, ini juga tentang memilih bacaan yang tepat dan dibacakan dengan tanda baca yang juga tepat."


Membaca Nyaring

Relawan McDonald's Indonesia melakukan Read Aloud untuk anak-anak di Taman Baca. (dok. McDonald's Indonesia)

Dalam pelaksanaan program Read Aloud, Mcdonald's Indonesia bekerja sama dengan komunitas anak-anak pihaknya. "Jadi, selama orangtua ikut workshop (membaca nyaring), anak-anak dikasih kegiatan, seperti dongeng maupun mewarnai kaus atau tote bag," Sutji berkata.

Ia menyambung, "Program ini telah terselenggara di Cilandak, TB Simatupang, Tangerang, Bali, Bekasi, dan Cikini, yang mana berdampak pada 200 orangtua, yang berarti juga kurang lebih (berdampak) pada 200 anak."

Brenda menjelaskan, "Membaca nyaring bukan soal kuantitas, tapi kualitas. Selain, bagaimana orangtua hadir secara penuh. Perlu diingat bahwa anak yang nyaman membaca akan tumbuh jadi pribadi berbeda. Melalui kegiatan ini, diharapkan kita bisa membentuk generasi yang lebih dewasa dalam menerima informasi nantinya, jadi generasi anti-hoaks."

Selanjutnya, ada storytelling. Seperti membaca nyaring, mendongeng juga dimaksudkan untuk mendorong minat baca anak. Selama 2022, pihaknya telah bekerja sama dengan para relawan, pendongeng, bahkan menghadirkan ikon Ronald McDonald dalam penyelenggaraannya.

Kegiatan ini sudah diadakan sekitar 50 kali di berbagai daerah di Indonesia dengan total lebih dari 50 cerita yang dibacakan. Dari kegiatan tersebut, pihaknya tercatat telah berdampak pada 750 anak Indonesia.


Program Berkelanjutan

Taman Baca Zhaffa Supported by McDonalds jadi salah satu inisiasi McDonald's Indonesia dalam mendorong literasi anak. (dok. McDonald's Indonesia)

Tidak ketinggalan, McDonald's Indonesia juga menggagas McD Library. Melalui program ini, mereka merenovasi TBM terpilih, yang mana tahun ini jatuh pada Taman Baca Zhaffa di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

"Kerana ini pilot project, makanya cuma satu taman baca. Taman Baca Zhaffa yang setelah direnovasi jadi bernama Taman Baca Zhaffa Supported by McDonalds ini akan diresmikan pada 22 November (2022)," kata Sutji.

Soal alasan pemilihan lokasi tersebut, Sutji menyebut bahwa pihaknya sengaja memilih tempat yang dekat supaya bisa diawasi secara langsung. "Selain, kami juga melihat taman baca ini aktif. Banyak anak-anak yang datang, sementara bangunannya sudah perlu direnovasi," ucapnya. 

Tidak sekadar membangun, pihaknya pun bekerja sama dalam program pemberdayaan secara berkelanjutan. "Setiap minggu ke-3 per bulan akan ada kegiatan di Taman Baca Zhaffa," tuturnya.

Tahun depan, Sutji menyebut, pihaknya masih akan terus menggagas berbagai program terkait peningkatan literasi anak. "Kami percaya bahwa melakukan kegiatan berdampak itu tidak cukup sekali. Semoga dengan berkelanjutan dan tekun, manfaatnya jadi lebih signifikan," ucapnya.

Itu diamini Aris. Mendukung upaya tersebut, pihaknya juga akan mengevaluasi supaya dampak gerakan ini makin besar. Ia berkata, "Tidak hanya untuk penerima manfaat secara langsung, tapi menyebar inspirasi supaya bisa menggerakkan lebih banyak pihak."

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya