Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina memenuhi kebutuhan energi gas bumi konsumen industri PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement), untuk pembangkit listrik dan produksi semen.
Pemenuhan kebutuhan gas bumi oleh Subholding Gas dilakukan oleh PT Pertamina Gas (Pertagas), ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada Senin (19/22/2022) dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dan Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya.
Advertisement
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan, kerjasama ini Pertagas akan memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik serta produksi semen putih milik Indocement dengan kebutuhan sekitar 9.000 MMBTUD. Kebutuhan tersebut akan memanfaatkan gas dari wilayah Jawa Barat dan disalurkan melalui infrastruktur Subholding Gas.
"Subholding Gas memiliki infrastruktur pipa yang terintegrasi yang membentang dari Sumatera hingga ke wilayah Jawa Barat Cirebon sampai ke Cilegon termasuk salah satunya yang menuju plant milik Indocement," kata Gamal.
Gamal menambahkan bahwa Pertagas sebagai bagian dari PGN, Subholding Gas Pertamina, akan terus berkomitmen untuk menjadi partner terbaik Indocement dalam pemenuhan kebutuhan gas secara berkelanjutan.
"Pertagas memiliki pengalaman, portofolio serta kompetensi yang dapat diandalkan oleh Indocement sebagai salah satu mitra strategis," ujar Gamal.
Infrastruktur Gas
Subholding gas sendiri secara berkelanjutan akan terus berupaya dalam memperluas pengembangan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai industri salah satunya adalah industri semen.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah yaitu mendukung tercapainya transisi energi yang ramah lingkungan melalui gas bumi, demi tercapainya Net Zero Emission 2060.
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menyambut baik kerjasama dengan Pertagas. Pasalnya, menjadikan Indocement merupakan satu-satunya produsen semen putih di Indonesia yang menggunakan gas untuk proses produksinya sehingga menghasilkan produk yang bermutu dan ramah lingkungan
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertagas atas kerjasama dan usaha terbaik yang diberikan khususnya dalam penyediaan pasokan gas kebutuhan Indocement," ujar Christian.
Christian berharap melalui pasokan gas yang konsisten dan sesuai spesifikasi yang disepakati bersama, akan mampu meningkatkan kinerja operasional sebagai eksportir klinker dan industri semen nasional berbasis gas bumi di Indonesia.
Advertisement
Pertagas Serap 50 MMSCFD Gas Bumi dari Petronas untuk Kilang LPG Gresik
PT Pertamina Gas (Pertagas) bekerjasama dengan Petronas Carigali Ketapang II Ltd (PC Ketapang II Ltd.) dalam bentuk penyaluran gas untuk memenuhi kebutuhan Kilang LPG Gresik, Jawa Timur.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan, kolaborasi dengan Petronas yang akan membantu meningkatkan produksi LPG domestik dan mengurangi impor bahan baku LPG propane dan butane.
"Kebutuhan LPG domestik saat ini sangat tinggi. Pasokan dari lapangan gas domestik yang memiliki potensi propane dan butane yang ekonomis tentu akan mendorong produksi LPG Domestik,” kata Gamal, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Melalui kerja sama ini Pertagas akan menyalurkan gas dari Lapangan Bukit Panjang WK Ketapang milik Petronas untuk memenuhi kebutuhan gas di LPG Plant Gresik. Gas akan disalurkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang. Penyaluran direncanakan dimulai pada 2026 dengan volume sebesar 40-50 MMSCFD.
Gas tersebut kemudian akan diolah di LPG Plant Gresik dimana hasil produksinya akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen industri di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Gamal juga berharap kerjasama ini dapat terus terjalin ke depan karena menurutnya pasokan gas dari Lapangan Bukit Panjang sangat potensial untuk memenuhi supply & demand konsumen industri di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
President Director PC Ketapang II Ltd Yuzaini melanjutkan, perjanjian ini menjadi wujud nyata sinergi dan kolaborasi antara Pertagas bersama mitra strategis dalam mendukung pemerataan energi nasional.
Diharapkan kerjasama ini berkelanjutan dan mendukung program pemerintah yaitu Net Zero Emission (NZE) melalui pemanfaatan gas bumi merupakan salah satu solusi tepat untuk menurunkan emisi karbon.
“Kami mempercayakan pembangunan infrastruktur dari Lapangan Bukit Panjang kepada Pertagas, mengingat Pertagas merupakan salah satu perusahaan yang handal dan terpercaya dalam pembangunan dan pengoperasian infrastruktur gas di Indonesia,” tutur Yuzaini.
Subholding Gas Pertamina Sinergi Optimalkan Lifting Minyak Rokan
PT Pertamina Gas (Pertagas) bagian dari Sub Holding Gas Pertamina bersinergi dengan dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dalam pengangkutan energi melalui pipa Rokan. Upaya ini dilakukan untuk optimalisasi penyaluran dan lifting minyak nasional.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso, mengatakan, sinergi pengangkutan minyak bumi melalui pipa Koridor Balam-Bangko-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai menjadi penanda fase komersial pipa minyak Rokan.
"Momen ini menjadi sinergi baik antara anak usaha Subholding Gas dan Subholding Upstream Pertamina. Rangkaian pembahasan telah dilakukan bersama sejak proses pembangunan proyek pipa minyak Rokan hingga akhirnya perjanjian pengangkutan ditandatangani pada Jumat 18 November 2022," kata Gamal, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Gamal melanjutkan dalam perjanjian ini Pertagas dan PHR bekerjasama untuk pengangkutan minyak bumi melalui koridor Balam-Bangko-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai selama periode 2022-2041.
“Perjanjian ini menjadi salah satu milestone penting dalam kerjasama jangka panjang antara Pertagas dan PHR,” ungkap Gamal.
Gamal berharap dengan telah ditandatangani perjanjian tersebut dapat mendukung optimalisasi penyaluran dan lifting minyak nasional. Sampai dengan akhir Oktober 2022 Pertagas telah menyalurkan 6,7 juta barel di ruas pipa baru tersebut.
Kedepannya, diharapkan volume tersebut dapat meningkat dan pemanfaatan pipa minyak Rokan dapat lebih optimal, Sehingga memberikan kontribusi pendapatan secara konsolidasi bagi Subholding Gas Pertamina.
Advertisement