Jaga Optimisme Industri NFT Sambil Angkat Budaya Indonesia ke Ranah Global di Semesta.ART Alpha Party

Punya misi mengangkat karya warisan budaya Indonesia secara digital ke ranah global serta menjaga optimisme pasar terhadap industri NFT, Lentera Nusantara menggelar acara Semesta.ART ALPHA PARTY.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 22 Des 2022, 12:00 WIB
Acara Semesta.ART ALPHA PARTY. (Dok. IST/Lentera Nusantara)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun belakangan ini adalah periode yang sangat menarik bagi dunia Web 3.0. Khususnya untuk NFT (Non Fungible Token) yang mencapai puncak volume perdagangan hingga sebesar US$25 miliar dan diikuti dengan berbagai brand yang ikut masuk ke dunia NFT, lahirnya berbagai proyek game berbasis blockchain dan kripto, serta berbagai proyek metaverse.

Turut serta dalam misi untuk mengangkat karya warisan budaya Indonesia secara digital ke ranah global serta untuk menjaga optimisme pasar terhadap industri NFT, Lentera Nusantara menggelar acara Semesta.ART ALPHA PARTY.

Didukung oleh PT. Sisnet Mitra Sejahtera, acara ini diselenggarakan secara virtual pada hari Minggu 18 Desember 2022 lalu di galeri metaverse milik Semesta.ART yang dapat diakses melalui alamat semesta.art/vr/.

Azizah Assattari sebagai founder dari Lentera Nusantra dan kreator Semesta.ART, merilis karya premium seri “Sapta Semesta Nusantara”, yang memiliki makna tujuh pengetahuan sang pencipta metaverse nusantara. Karya ini tertuang dengan ciri khasnya dalam membawa budaya nusantara dengan elegan.

Karya seri “Soccoro Deus” yang memiliki arti ‘dengan berkat Tuhan’ dirilis eksklusif 101 copy. Terinspirasi dari momentum ‘the merge’, di mana Ethereum, jaringan blockchain terbesar di dunia, membuat perubahan besar dalam sistemnya yang semula menggunakan konsensus Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS) yang diyakini akan merubah dunia blockchain masa depan secara masif.

Karya ini juga sebagai bentuk doa dalam manifestasi karya yang mewakili misi global untuk menjadikan dunia blockchain menjadi lebih baik dan ramah lingkungan.

 


Penelitian Budaya Nusantara

Acara Semesta.ART ALPHA PARTY. (Dok. IST/Lentera Nusantara)

Azizah Assattari menceritakan karya ini terwujud melalui penelitian menahun terhadap budaya nusantara dan dunia teknologi.

"Indonesia memiliki 270 juta penduduk, dengan ribuan karya budaya seperti bahasa, makanan khas daerah, dan beragam suku bangsa. Sayangnya dengan potensi sebesar itu, global cultural footprints alias jejak budaya Indonesia di level global masih sangat minim. NFT sebagai sebuah karya seni digital diyakini berpotensi menjadi salah satu bentuk digital cultural footprints yang mampu berbicara di level global," ujar Azizah Assattari.

"Hakikatnya sebagai produk dari blockchain akan menjadikan karya tersebut abadi di blockchain dan memiliki kesetaraan dengan karya fisik. Ini adalah kontribusi kami, dalam memberikan cerita dan karya dalam bentuk IP yang unik dan memiliki nilai filosofi budaya Indonesia yang sangat tinggi," sambungnya.

 

 


Kecintaan pada Seni dan Budaya

Acara Semesta.ART ALPHA PARTY. (Dok. IST/Lentera Nusantara)

Marco Poliquin, co-founder Semesta.ART dan NFT.Black dari Tokyo, menyampaikan bahwa karya ini menumbuhkan kecintaannya pada seni budaya Indonesia.

“Saya ingin menghadirkan nilai spiritual yang dalam dari karya visual yang dibuat Assattari melalui pameran karya Semesta.ART secara virtual di metaverse. Sangat penting untuk menghadirkan karya dengan kualitas seistimewa ini di berbagai kanal dan channel para komunitas dunia web 3.0, di seluruh platform media yang ada,” ujar Marco.

Ia menambahkan, ”Potensi NFT untuk menjadi sebuah karya yang memiliki nilai jual tinggi dan menjadi sebuah IP yang menghasilkan bagi kreatornya telah hadir secara nyata. Terbukti berbagai brand besar dunia yang masuk ke dunia metaverse dan menjadikan NFT sebagai salah satu value added service. Salah satunya adalah Nike yang mengakuisisi CloneX dan menjual NFT sepatunya melalui RTFKT.”

 


Sambutan Luar Biasa dari Komunitas Kripto dan Teknologi Indonesia

Beberapa pemuka teknologi industri web 3.0 memberikan sambutan dan dukungannya di acara ini. Mereka adalah Johannes Kriswanto, expert teknologi dengan pengalaman sebagai Senior VP Indosat, Nanda Ivens sebagai Independent Consultant untuk berbagai proyek Web 3.0, Javad Nur Islami, founder dari komunitas Gajah Crypto, serta Aldi Raharja selaku Head of Blockchain WIR Group.

Johannes Kriswanto menyampaikan bahwa karya ini adalah bagian perkembangan teknologi 3C (Computer, Communication, Content), “Perkembangan teknologi di dunia bisnis merupakan sebuah pendukung bagi penciptaan karya dan peningkatan kompetisi bisnis, dimana konten memiliki posisi yang penting untuk disajikan dari kreator kepada konsumen.”

Beliau juga menekankan pentingnya IP (Intellectual Property) di dalam dunia metaverse, sebagai sebuah identitas yang unik bagi para pelaku bisnis.

Javad Nur Islami (Jeff), founder dari Gajah Crypto, pun memberikan dukungan penuh sebagai rekan satu almamater, “Karya NFT ini merupakan sebuah milestone yang sangat luar biasa, terutama untuk bisa melihat ide yang telah dikembangkan oleh Azizah Assattari sejak tahun lalu menjadi kenyataan. Saya punya harapan besar agar karya seindah dan memiliki makna sedalam ini bisa mencapai kesuksesan global dan memberi dampak positif bagi komunitas kripto Indonesia.”

Nanda Ivens, konsultan independen yang berperan besar sebagai katalis web 3.0 dan kripto di Indonesia, mengungkapkan bahwa karya Semesta.ART “sangat luar biasa” karena mampu mengangkat warisan budaya Indonesia. ”Sebagai seorang yang nasionalis dan seorang yang bangga menjadi orang Indonesia, belum banyak karya yang mengangkat budaya Indonesia yang benar-benar mampu menyentuh ranah global dalam ekosistem NFT. Semesta.ART adalah sesuatu yang tidak hanya revolusioner, tetapi juga evolusioner, dan saya yakin bahwa ini adalah awal untuk membawa karya Indonesia menuju panggung global.”

 


Periode Penjualan Spesial Semesta.ART

Dalam rangkaian acara, turut hadir Wahyu Agung Pramudito selaku Chairman Lentera Nusantara, serta Ibu Ir. Riri Amalas Yulita, M.M. selaku Komisaris Lentera Nusantara sebagai menunjukkan dukungan tim Lentera Nusantara di setiap perjalanan karya Azizah Assattari.

Agung menekankan bahwa acara ini adalah bentuk nyata dari misi utama Lentera Nusantara dalam mendukung para kreator di dalam pasar digital secara global, “Kami melihat Web 3.0 sebagai sebuah teknologi yang terus berkembang yang mampu mendukung misi yang ingin dicapai oleh Lentera Nusantara.”

Kegiatan semacam ini akan dilakukan rutin dalam waktu dekat.

Semesta.ART juga mengundang para NFT enthusiast untuk ikut serta memiliki karya NFT dengan harga yang spesial.

Semesta.ART menghadirkan NFT premium yang sangat terbatas dengan mengeluarkan 101 edisi NFT dengan harga ETH 0.01 yang dapat dibeli melalui situs semesta.art (https://semesta.art/).

Bagi para 101 pembeli koleksi premium ini juga akan mendapatkan benefit tambahan berupa NFT premium secara gratis dari seri NFT Semesta.ART.

Infografis: 5 pesohor dunia yang terjun ke bisnis NFT (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya