Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei terbaru Aksara Research and Consulting menunjukkan antusiasme kaum muda (usia 17-39 tahun) untuk berpartisipasi dalam pemilu 2024 mendatang.
Sebanyak 70,7 persen responden menyatakan akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024. Sementara jumlah responden yang menyatakan tidak akan menggunakan hak pilihnya hanya 5,1 persen.
Advertisement
"Anak muda yang selama ini dipersepsikan apatis terhadap politik ternyata cukup antusias untuk berpartisipasi di Pemilu 2024," kata Direktur Aksara Research and Consulting, Hendri Kurniawan di Waroeng Sadjoe Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022).
Namun demikian, menurut Hendri, jumlah anak muda yang belum menentukan sikap cukup tinggi, yaitu 24,2 persen. Artinya, hampir sepertiga anak muda Indonesia masih massa mengambang.
Masalahnya, lanjut dia, tingginya partisipasi elektoral kaum muda di Pemilu 2024 berbanding terbalik dengan keinginan mereka berafiliasi atau teridentifikasi dengan partai politik.
"Hanya 13,6 persen anak muda yang menyatakan berminat menjadi anggota Parpol," ungkap Hendri.
Namun demikian, partisipasi politik tak bisa dimaknai hanya sebatas pemilu. Dalam survei ini, kaum muda menyatakan mengekspresikan aspirasi politiknya dengan mengikuti isu-isu politik di media (43,2%), berkomentar di media sosial (32,10%), dan mengikuti aksi unjuk rasa (4,2%).
Survei Aksara dilakukan pada 3-13 Desember 2022 terhadap 1200 orang responden berusia 17-39 tahun. Mereka masuk kategori milenial (lahir tahun 1981-1996) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012).
Penarikan sampel dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,98 persen.