Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas signifikan selama periode 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Dwikorita mengungkapkan, pada periode yang bertepatan dengan libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) itu bakal ada sejumlah wilayah yang diperkirakan diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi ada 11 provinsi yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat bahkan dikawatirkan dapat menjadi ekstrem apalagi saat ini memang memasuki puncak musim hujan," kata Dwikorita dalam konferensi pers daring, Selasa (20/12/2022).
Potensi hujan lebat hingga sangat lebat itu diprediksi terjadi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Sementara itu, sebagian wilayah Indonesia lainnya berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Kemudian ada 9 provinsi pada periode tersebut berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang jadi lebih rendah lagi, namun hingga lebat," katanya
Wilayah yang dimaksud antara lain Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, Papua.
Sebelumnya, Dwikorita menyampaikan peringatan dini waspada potensi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung selama periode Natal dan Tahun Baru 2023, baik di darat, laut, maupun udara.
Potensi Cuaca Ekstrem Mulai 21 Desember 2022
Dwikorita menyampaikan potensi cuaca ekstrem dimulai sejak 21 Desember 2022 mendatang dengan potensi cuaca yang berbeda-beda.
Terkait potensi cuaca ekstrem tersebut dia menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat seperti melakukan persiapan mitigasi, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara masif," kata dia.
Dwikorita juga meminta masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan agar dapat meningkatkan kewaspadaan.
"Terus memonitor perkembangan cuaca, kami terus sampaikan informasi cuaca melalui aplikasi info BMKG ataupun melalui sosial media Info BMKG dan juga di setiap laporan informasi cuaca dari BMKG," kata dia.
Advertisement