Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan sebanyak 45 juta orang akan bepergian selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Dengan besarnya jumlah orang yang bepergian, Sri Mulyani yakin hal itu akan meningkatkan kondisi ekonomi.
Advertisement
"Akan ada sekitar 45 juta masyarakat melakukan travelling pada akhir tahun ini tentu akan meningkatkan kegiatan ekonomi. Namun, di sisi lain, tetap terjaga dari sisi ancaman covid-19," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita 2022, dikutip dari Youtube Kemenkeu (20/12).
Sri Mulyani pun berharap 2022 sebagai tahun ketiga pandemi Covid-19 akan menjadi tahun terakhir untuk Indonesia.
"Mngenai pandemi ini adalah tahun ketiga dan kita harapkan merupakan tahun terakhir untuk Indonesia," pungkasnya.
Dia juga menyebut kondisi pandemi di Indonesia saat ini terhitung baik, di mana jumlah kasus Covid-19 yang rendah dan tingkat vaksinasi yang tinggi.
Meskipun demikian Menkeu mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati karena aktivitas masyarakat yang akan meningkat selama libur Nataru.
"Secara keseluruhan Indonesia dalam situasi yang relatif baik dari jumlah kasus maupun kenaikan vaksinasi. Jelang akhir tahun ditekankan oleh pemerintah kemarin di dalam sidang kabinet menjelang Nataru ini kita akan terus berhati-hati," ungkapnya.
Puncak Nataru, 159 Ribu Orang Bakal Padati Bandara Soekarno Hatta di 23 Desember
Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada periode puncak Natal dan Tahun Baru periode 2022-2023 diprediksi akan mencapai 159.282 orang per hari. Jumlah tersebut akan diangkut menggunakan 1.090 pesawat per hari.
Executive General Manager (EGM) Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, jumlah di atas merupakan prediksi pada puncak arus penerbangan di tanggal 23 Desember 2022.
"Dimana peak day terjadi H-2, sekitar tanggal 23 Desember nanti. Untuk arus balik lebih sedikit dibanding arus keberangkatan dan terjadi diprediksi pada H+5 setelah Natal," jelas Dwi, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, angka di atas ada peningkatan sekitar 12 persen bila dibandingkan dengan jumlah penerbangan pada hari biasa di Bandara Soekarno-Hatta. Lalu, meningkat sebanyak 80 persen bila dibandingkan periode Nataru di 2021-2022.
"Bila dibandingkan tahun lalu, penumpang ada kenaikan 80 persen sementara pergerakan pesawat 48 persen dibandingkan 2021," kata Dwi.
Hal tersebut, lanjutnya, dipengaruhi karena masih ketatnya peraturan soal protokol kesehatan (prokes) Covid-19 untuk penumpang pesawat terbang.
"Dapat dipahami tahun 2021 masih ketat protokol kesehatan untuk terbang dari bandara, sehingga ada peningkatan tahun ini meski pun prokes tetap ada," kata Dwi.
Advertisement
Soekarno-Hatta Bakal jadi Bandara Tersibuk Selama Nataru
Sementara, Director of Operation Angkasa Pura II Muhamad Wasid menjelaskan Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk selama angkutan nataru 2022. Dia memperkirakan, jumlah penumpang di bandara tersebut akan berjumlah 1,38 juta.
Kemudian, untuk pergerakan pesawat diprediksi akan sebanyak 10.052 penerbangan.
“Persiapan di Bandara Soekarno-Hatta di antaranya program penyeimbangan kapasitas terminal, di mana dilakukan perpindahan operasional seluruh penerbangan internasional Lion Air Group dari Terminal 3 ke Terminal 2F mulai 16 Desember 2022," ujar Wasid di Bandara Soekarno-Hatta.