Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan yang bergerak di bidang periklanan digital dan penerbit asal Amerika Serikat (AS), Admattic, mengumumkan ekspansinya di Indonesia untuk memperluas bisnis.
Presiden Admattic, Advait Panchal, mengatakan perusahaan ingin menghadirkan inovasi terbaru untuk brand, penerbit, dan konsumen di Indonesia sebagai salah satu pasar AdTech dengan pertumbuhan tercepat.
Advertisement
"Investasi berkelanjutan yang kami lakukan pada clients, products, dan partnerships akan memungkinkan kami untuk mencapai hal tersebut," ujarnya.
"Kami terus bertumbuh dan berkembang, kami membawa talenta dengan beragam latar belakang dan keahlian," ucap Panchal menambahkan.
Secara keseluruhan, ekspansi Admattic ke Indonesia menghadirkan sejumlah peluang bagi perusahaan. Terlebih dengan populasi besar dan terus bertambah, serta adanya peningkatan penetrasi internet, penggunaan mobile seluler, dan permintaan yang tinggi terhadap layanan iklan digital.
Sebagai informasi, pengeluaran tahunan untuk iklan digital di Indonesia mencapai US$ 899,4 juta sehingga menjadikannya sebagai salah satu pasar digital terpopuler di Asia Tenggara.
Selain itu, belanja iklan seluler diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga US$ 692 juta pada 2023.
Hal itu menjadikannya sebagai salah satu industri yang mengalami pertumbuhan tercepat dalam dunia pemasaran digital Indonesia, serta salah satu yang paling menguntungkan bagi pengiklan.
Gandeng IAS, IDA Tawarkan Pelatihan Verifikasi Iklan Digital di Indonesia
Integral Ad Science (IAS) baru saja mengumumkan kemitraan dengan dengan Indonesian Digital Association (IDA) untuk memperluas cakupan program IAS Academy.
Adapun IAS Academy adalah program pelatihan terakreditasi global pertama di industri untuk verifikasi iklan digital, kepada praktisi digital di Indonesia.
Dalam program ini, media digital dan insan periklanan akan mendapatkan berbagai bentuk pelatihan dari para ahli IAS terkemuka.
“IAS Academy sukses dan berhasil memberdayakan pemasar dengan pelatihan dan alat terbaik di kelasnya, sehingga mereka dapat membuat keputusan tepat tentang verifikasi kualitas iklan digital,” kata Arfitrianto Zulnaini, Direktur Penjualan Indonesia, IAS, dalam keterangan resminya, Jumat (15/10/2021).
"Dalam lingkungan di mana teknologi berkembang dengan cepat, kami bangga bermitra dengan IDA dan menawarkan program ini kepada praktisi digital di Indonesia."
Dia berharap, program ini dapat membantu pemasar Indonesia mengontrol investasi media mereka dengan lebih baik dan memberikan hasil yang optimal untuk kampanye mereka
IAS Academy dirancang untuk memberdayakan para pelaku periklanan digital untuk menjadi ahli dalam verifikasi iklan digital.
Tak hanya itu, mereka diharapkan dapat mengimplementasi pelatihan tersebut saat melakukan kampanye, memberikan transparansi yang lebih besar, dan akhirnya memaksimalkan pengembalian investasi media.
Advertisement
Konten Program IAS Academy
Disebutkan, program pelatihan mencakup topik verifikasi iklan digital secara mendalam seperti kepastian merk dagang dan penipuan iklan, pengukuran kualitas media, saluran pemrograman, serta iklan dan lingkungan termasuk ponsel, video, CTV, dan banyak lagi.
IAS Academy mencakup penilaian mandiri dan empat tingkat lencana: IAS Verification Foundation; IAS Product Expert; IAS Verification Specialist: Set Up; and IAS Verification Specialist: Tagging & Technical.
"Industri periklanan digital di Indonesia telah berkembang pesat dalam dekade terakhir," kata Dian Gemiano, Ketua IDA. "Saat ini kita mencapai tahap di mana praktisi iklan digital diliputi oleh spektrum dan kompleksitasnya terutama di bidang pengukuran."
Karena hal tersebut, para praktisi digital harus mengatur ulang fokus sehingga mampu mengidentifikasi metrik mana yang sebenarnya bermakna untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dan memberikan nilai bagi bisnis.
"Verifikasi iklan membantu pengiklan digital fokus pada interaksi berkualitas tinggi dengan pelanggan dan pada akhirnya, dapat menciptakan nilai yang lebih bermakna bagi pengiklan dan media."
Dian mengatakan, "Kami senang berkolaborasi dengan IAS untuk mengedukasi industri kami untuk pengukuran iklan digital yang lebih baik dan lebih bermakna di Indonesia."
Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement