Liputan6.com, Washington, D. C. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berencana melakukan perjalanan ke Washington pada Rabu, 21 Desember 2022. Menurut laporan media Amerika Serikat (AS), ia akan mengunjungi Gedung Putih dan Capitol AS.
Mengutip The Guardian, Rabu (21/12/2022), Zelensky diperkirakan akan bertemu dengan pimpinan kongres dan kepala komite keamanan nasional dari partai Republik dan Demokrat, kemudian berpidato di sidang gabungan Kongres pada Rabu malam, lapor kantor berita lokal.
Advertisement
Perjalanan tersebut akan menjadi kunjungan luar negeri pertama Zelensky sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Namun, kunjungan ini dapat dibatalkan meskipun di menit terakhir karena masalah keamanan.
Jika tetap berlanjut, kunjungan itu akan mencakup pidato Kongres di Capitol Hill dan pertemuan dengan Presiden Joe Biden. Nantinya, anggota parlemen akan memberikan suara terkait paket pengeluaran akhir tahun yang mencakup sekitar 45 miliar dolar AS (Rp 701 triliun) untuk bantuan darurat ke Ukraina dan pengiriman Patriot, rudal permukaan-ke-udara untuk membantu Ukraina bertahan dari Rusia.
Tahap terakhir pendanaan AS akan menjadi suntikan bantuan terbesarnya ke Ukraina, bahkan melebihi permintaan darurat Presiden Joe Biden sebesar 37 miliar dolar AS (Rp577 triliun). Pendanaan ini akan mengalir selama berbulan-bulan mendatang.
Ada Upaya untuk Membawa Zelensky ke Capitol
Sebelumnya pada hari Selasa, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan akan ada sesi Kongres pada Rabu malam dengan "fokus khusus pada demokrasi".
Namun, pernyataan Pelosi -- dalam sebuah surat -- tidak merinci apa yang akan dibahas dalam sidang tersebut. Kantornya belum memberi tanggapan terkait kunjungan Zelensky, menurut laporan The Guardian.
Anggota dewan AS Marcy Kaptur, wakil ketua Kaukus Kongres Ukraina mengatakan bahwa ada upaya berkelanjutan untuk membawa Zelensky ke Capitol dan berpidato di depan Kongres pada hari Rabu, menurut laporan CBS News.
“Kami akan sangat tersanjung jika dia berkunjung ... mengingat situasinya. Merupakan hadiah yang luar biasa untuk memilikinya di Capitol. Kami bekerja dengan kepemimpinan untuk membantu. Kami pribadi mengerti jika dia tidak bisa hadir pada menit-menit terakhir,” kata Kaptur seperti dikutip dari CBS News melalui The Guardian.
Advertisement
Berpidato Virtual ke Berbagai Parlemen untuk Galang Bantuan
Zelensky - hampir setiap hari - berpidato di berbagai parlemen dan organisasi internasional melalui video dan telah mengirim istrinya ke ibu kota asing untuk menggalang bantuan melawan invasi Rusia.
Dia sebelumnya berbicara kepada Kongres melalui tautan video pada bulan Maret. Mengenakan T-shirt hijaunya yang khas dengan bendera Ukraina di belakangnya, Zelensky berpendapat bahwa AS dan Ukraina memiliki impian dan tujuan yang sama.
Kunjungannya yang direncanakan ke Washington terjadi pada hari-hari terakhir kepengurusan DPR Pelosi.
Partai Republik akan mengambil kendali DPR pada Januari, sementara Demokrat mempertahankan kekuasaan di Senat.
Sementara Partai Republik ditetapkan untuk memimpin komite keamanan nasional utama untuk mendorong dukungan lanjutan dari Ukraina, ada perpecahan di dalam partai mengenai biaya dan durasi pemberian bantuan.
Zelensky Baru Saja Berkunjung ke Bakhmut
Berita kunjungan Zelensky datang beberapa jam setelah kantornya mengumumkan bahwa ia sedang melakukan kunjungan mendadak ke kota Bakhmut yang sedang dalam perang. Sebagian besar Bakhmut porak poranda setelah hampir lima bulan pertempuran, bahkan telah disebut oleh kedua pihak sebagai “Bakhmut penggiling daging".
Dalam sebuah video yang dirilis oleh kantornya dari kunjungan Bakhmut, Zelensky menyerahkan bendera Ukraina dan menyinggung akan mengirimkannya kepada para pemimpin AS.
“Orang-orang itu menyerahkan bendera Ukraina kami yang indah dengan tanda tangan mereka untuk kami sampaikan,” kata Zelensky dalam video tersebut.
“Kami tidak berada dalam situasi yang mudah. Musuh meningkatkan pasukannya. Orang-orang kami lebih berani dan membutuhkan senjata yang lebih kuat. Kami akan menyerahkannya dari para anak laki-laki (tentara) ke Kongres, ke presiden Amerika Serikat. Kami berterima kasih atas dukungan mereka, tetapi itu tidak cukup. Itu adalah petunjuk – itu tidak cukup.”
Penulis: Safinatun Nikmah
Advertisement