Totalindo Raih Kontrak Baru Rp 1,3 Triliun hingga 15 Desember 2022

Kontrak baru Totalindo pada 2022 tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Des 2022, 13:42 WIB
Paparan publik PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) pada Rabu (21/12/2022) (Foto: Totalindo Eka Persada)

Liputan6.com, Jakarta - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) berhasil membukukan nilai kontrak baru Rp1,3 triliun hingga 15 Desember 2022. Nilai kontrak baru tersebut meningkat sebesar 331,33 persen dibandingkan tahun lalu. 

"Saat ini kami telah mengantongi kontrak baru Rp 1,3 triliun meningkat dari tahun lalu," kata Wakil Direktur Utama Totalindo, Salomo Sihombing dalam paparan publik Totalindo Eka Persada, Rabu (21/12/2022).

Salomo menyebutkan, berbagai rencana telah disiapkan Totalindo mulai dari penguatan strategi bisnis kantor cabang, diversifikasi usaha, mengikuti proyek IKN (Ibu Kota Negara) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga menggandeng mitra bisnis guna memperkuat kinerja pendanaan Perseroan pada tahun depan.

"Dengan berbagai strategi yang kami siapkan, kami yakin akan terus melanjutkan tren positif di tahun  depan melihat permintaan jasa konstruksi terus meningkat pasca pandemi,” ujar Salomo.

Ia mengatakan, kontrak baru Totalindo pada 2022 tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Selain meraih beberapa proyek di sejumlah daerah, Totalindo masih menjadi kepercayaan di kawasan Jabodetabek. 

Adapun, beberapa proyek yang berada di kawasan Jabodetabek yaitu Sky House Alam Sutera dan Soll Marina Hotel and Office di Alam Sutera, Tangerang Selatan serta Ball Room MNC Center, Jakarta menjadi buktinya. 

“Raihan nilai kontrak baru Totalindo pada tahun ini harus disyukuri dan dijadikan motivasi bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja perseroan di tahun depan,” kata dia.

Salomo menuturkan, pada 2023 adalah tahun politik yang membuat industri konstruksi memerlukan kecermatan dalam membidik dalam mendapatkan proyek baru. 

Dengan demikian, Totalindo harus jeli dalam melihat peluang utamanya dalam proyek-proyek yang dimiliki swasta.

Selain itu, Totalindo juga membukukan kenaikan laba sebesar Rp1,13 miliar hingga kuartal III 2022, atau sebesar 58 persen dibandingkan pada periode yang sama 2021. Kinerja positif tersebut membuat Totalindo optimis menghadapi 2023. 

"Kinerja positif membuktikan Totalindo berhasil menjaga reputasi sebagai perusahaan konstruksi swasta terkemuka di kancah nasional karena masih dipercaya oleh para mitra atau pelanggannya di masa pandemi seperti saat ini," ujar dia.

 


Rombak Susunan Pengurus

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada Rabu, 27 Juli 2022. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.

Pemegang saham Totalindo Eka Persada menyetujui pengangkatan Salomo Sihombing menjadi Wakil Direktur Utama, dari posisi sebelumnya sebagai direktur, dan menyetujui pengangkatan Rully Setiapermadi diangkat menjadi direktur. Sementara dari sisi Komisaris, RUPS menyetujui pengangkatan Mayjen TNI (Purn) Turmarhaban Rajagukguk menjadi komisaris.

Sehingga komposisi Dewan Komisaris dan Direksi setelah RUPST ini sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH, FCBArb

Komisaris: Saut Irianto Rajagukguk

Komisaris: Achadiono Nugroho Putranto

Komisaris Independen: Mario Wylliam Waworundeng

Komisaris: Mayjen TNI (Purn) Turmahaban Rajagukguk

Direksi:

Direktur Utama: Donald Sihombing

Wakil Direktur Utama: Salomo Sihombing

Direktur: Sung Hyun Jim Baik

Direktur: Marco Rosihan Yacub

Direktur: Marcel Rosihan Yacub

Direktur: Rully Setiapermadi

 

 


Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sepanjang 2021, Totalindo mencatat laba bersih sebesar Rp 1,4 miliar. Dalam RUPST ini, pemegang saham telah menyetujui penggunaan laba bersih dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.

Wakil Direktur Utama Totalindo Eka Persada, Salomo Sihombing mengatakan, di tengah pemulihan terbatas sektor properti dan konstruksi selama 2021, perseroan telah melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan usaha yang berkelanjutan.

"Perseroan tetap fokus pada pengerjaan konstruksi gedung bertingkat (high rise building) yang merupakan keahlian utama. Namun, Totalindo tetap melakukan diversifikasi usaha dengan mengerjakan tipe proyek lainnya seperti rumah sakit dan bangunan industri," ujar Salomo dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).

Sampai dengan saat ini, Totalindo mengerjakan 29 proyek yang berasal dari proyek carry over dari tahun-tahun sebelumnya dan perolehan kontrak baru pada 2022. Perolehan kontrak baru Totalindo hingga 25 Juli 2022 sebanyak 13 proyek dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp 898 miliar.


Target Kontrak Baru

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, perusahaan jasa konstruksi, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menargetkan bisa membukukan kontrak baru sebesar Rp 1,75 triliun pada 2022.

Hal tersebut diungkapkan manajemen Totalindo Eka Persadamelalui materi paparan publik yang disampaikan kepada regulator, PT Bursa Efek Indonesia (Bursa/BEI), ditulis Selasa, (21/12/2021)

Target kontrak baru tahun depan lebih tinggi dari target kontrak baru Totalindo Eka Persada pada 2021. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar  Rp 1,5 triliun.

Per 16 Desember 2021, perseroan menyatakan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 303,44 miliar. Jika ditambahkan dengan kontrak carry over tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun, niai total order book Totalindo mencapai sebesar Rp 1,49 triliun.

Berikut adalah beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh Totalindo:

- King Land Avenue Apartment (The Venetian Tower) senilai Rp 273,71 miliar

- Marketing Galery Alam Sutera Apartment senilai Rp 13,82 miliar

- The South Condo One Avenue Batam, senilai Rp 40,47 miliar

- Batamindo Industrial Park, senilai Rp 77 miliar

- Sky House BSD (Phase 1) senilai Rp 88,48 miliar

- The Park South City, senilai Rp 369 miliar

- Proyek HNI senilai Rp 94 miliar

- Proyek Arandra Tower 2 senilai Rp 81,4 miliar

- Proyek Arandra Tower 3 senilai Rp 40,9 miliar

- Proyek Sky House Alam Sutera senilai Rp 192,5 miliar

- Proyek 31 Sudirman Suites Makassar senilai Rp 88 miliar

- Proyek Klapa Village Tower B senilai Rp 315 miliar

- Proyek Rusun Cilangkap Tower A, senilai Rp 938 miliar

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya