Liputan6.com, Jakarta - Parlemen Uni Eropa dikabarkan sedang meramu regulasi baru soal, semua perangkat portabel harus memiliki baterai lepas-pasang (removeable battery).
Regulasi ini mencakup baterai dari hampir semua ukuran, mulai dari baterai portabel--ponsel, tablet, dan laptop; bateri kendaraan listrik; hingga baterai industri.
Advertisement
Jika disahkan, maka produsen memiliki waktu 3 setengah tahun untuk mengolah ulang perangkat portabel mereka agar pengguna dapat lepas-pasang dengan mudah.
Sebelumnya, removeable battery merupakan hal normal pada lini smartphone dengan berbagai seri milik produsen HP Android terkenal di dunia.
Berjalannya waktu, perusahaan lebih memilih untuk menggunakan baterai tanam karena berbagai alasan, seperti biaya produksi hingga agar bisa tahan cipratan air.
Walau bagi ponsel di pasaran saat ini dapat mengadopsi kembali konsep removeable battery, hal tersebut akan menjadi tantangan bagi HP layar lipat.
Ini karena ponsel layar lipat menggunakan dua baterai terpisah, dimana masing-masing baterai juga berfungsi sebagai menyeimbangkan ruang dan berat.
Selain itu, kedua baterai ini juga terhubung dengan kabel pita dan kemungkinan tidak semua pengguna bisa dengan mudah lepas-pasang baterai.
Namum, waktu 3 setengah tahun masih terhitung lama untuk perusahaan memikirkan solusinya. Perlu diingat, ini bila undang-undang tersebut disetujui oleh Parlemen dan Dewan Uni Eropa.
Selain itu, setiap baterai juga diminta untuk menyertakan label dan kode QR berisi informasi tentang kapasitas, kinerja, daya tahan, komposisi kimia, dan simbol "kumpulan terpisah".
Sertakan Informasi Lengkap di Baterai
Sebelumnya, Parlemen Eropa akhirnya menerbitkan aturan "Common Charger" yang mengatur seluruh perangkat seluler harus memakai USB-C dalam Official Journal mereka, sekaligus kapan aturan itu diberlakukan.
Adapun aturan tersebut akan berlaku mulai dari 28 Desember 2024, sebagaimana dikutip dari GSM Arena, Sabtu (10/12/2022).
Selain ponsel, undang-undang tersebut juga berlaku untuk perangkat tablet, kamera digital, headphone, dan konsol gim genggam.
Untuk perangkat laptop, aturan ini baru akan berlaku pada April 2026. Disebutkan, aturan ini hanya untuk perangkat dengan pengisian daya kabel.
Ini berarti, perangkat pengisian daya secara nirkabel tidak diwajibkan menggunakan port USB Type C.
Advertisement
Mulai Adopsi 2023
Langkah selanjutnya, negara-negara anggota Uni Eropa mulai mengadopsi dan menerbitkan undang-undang, peraturan dan ketentuan administrasi yang diperlukan untuk mematuhi aturan ini paling lambat 28 Desember 2023.
Langkah selanjutnya, negara-negara anggota Uni Eropa mulai mengadopsi dan menerbitkan undang-undang, peraturan dan ketentuan administrasi yang diperlukan untuk mematuhi aturan ini paling lambat 28 Desember 2023.
Pastinya, aturan baru di Uni Eropa ini akan memengaruhi Apple karena perusahaan masih belum mengadopsi port USB-C ke perangkat buatannya.
Walau beberapa bulan lalu perusahaan mengonfirmasi akan ikut aturan parlemen Eropa tersebut, beredar kabar juga Apple ingin menghilangkan port di lini iPhone.
Dari rumor yang beredar, perusahaan bakal menghapus seluruh port di iPhone dan bakal mengadopsi pengisian daya secara nirkabel.
Walau masih sebatas rumor, bukan hal yang tidak mungkin langkah ini diambil oleh Apple.
Toh, perusahaan sudah menggunakan fitur MagSafe untuk pengisian daya iPhone saat ini dan tidak melanggar peraturan di Uni Eropa.
Apple Bakal Hilangkan Tombol Fisik dan Port di iPhone 15
Di sisi lain, iPhone 15 bakal mengadopsi desain "tanpa lubang". Ini mengacu semua tombol fisik pada iPhone dihapus dan mengubahnya menjadi tombol sentuh.
Bila memang terwujud, maka Apple bakal menambahkan fitur feedback atau getar saat tombol power atau volume disentuh dan ditekan seperti tombol Home di iPhone 7 dan iPhone 8.
Terlepas dari apakah Apple bakal menghilangkan port di iPhone 15 atau tidak, keputusan ini berpotensi diikuti oleh produsen lainnya.
Salah satu contoh paling jelas adalah ketika Apple menghilangkan audio jack di iPhone 7 pada 2016.
Meski dikritik dan dicemooh, pada akhirnya sebagian besar pesaing mereka ikut meniru langkah tersebut.
Walau tombol power dan volume fisik akan dihilangkan, hal utama yang menjadi sorotan adalah tentang port pengisian daya.
Bagaimana perusahaan berbasis di Cupertino ini akan mengatasi masalah ini? Diketahui, Apple sudah memperkenalkan fitur pengisian wireless magnetik MagSafe di iPhone 12.
Pada ponsel tersebut, Apple menambahkan lingkaran magnet ke pengisian daya nirkabel dan mengubah metode pengisian nirkabel di produk iPhone.
Meskipun MagSafe dapat menjadi opsi, masih ada kekhawatiran apakah teknologi itu sudah siap menjadi satu-satunya pilihan metode pengisian baterai di iPhone 15.
Bagaimana menurut kamu? Apakah lebih baik Apple mempertahankan port atau beralih ke pengisian wireless menggunakan MagSafe.
(Ysl/Isk)
Advertisement