Ubah Strategi Bisnis, Totalindo Optimistis Pertumbuhan Kinerja Keuangan pada 2023

Totalindo akan terjun dalam pembangunan jalan tol dan proyek infrastruktur lainnya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Des 2022, 14:37 WIB
Paparan publik PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) pada Rabu (21/12/2022) (Foto: Totalindo Eka Persada)

Liputan6.com, Jakarta - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menyiapkan strategi baru dalam menjalankan bisnisnya. Wakil Direktur Utama Totalindo Eka Persada Salomo Sihombing mengatakan, pihaknya terbuka terhadap semua peluang yang ada di bidang konstruksi.

"Kami terbuka terhadap semua peluang yang ada di jenis konstruksi di tahun sebelumnya fokus pembangunan high rise building, seperti mall, kantor apartemen, saat ini menurun. Sehingga strategi kami saat ini membuka peluang terhadap jenis-jenis konstruksi yang lain," kata Salomo dalam paparan publik TOPS, Rabu (21/12/2022).

Salomo menyebutkan, ke depan, Totalindo akan terjun dalam pembangunan jalan tol dan proyek infrastruktur lainnya.

"Ke depan masuk pembangunan jalan tol dan proyek infrastruktur lainnya," kata dia.

Sementara itu, hingga saat ini Totalindo telah mengantongi kontrak baru Rp 1,3 triliun hingga 15 Desember 2022 yang meningkat dari tahun lalu.

"Kami optimis meningkatkan kinerja dengan pencapaian kontrak baru Rp 1,75 triliun dan pendapatan Rp 1 triliun dengan strategi (yang telah disiapkan)," katanya.

Salomo menyebutkan, berbagai rencana telah disiapkan Totalindo mulai dari penguatan strategi bisnis kantor cabang, diversifikasi usaha, mengikuti proyek IKN (Ibu Kota Negara) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga menggandeng mitra bisnis guna memperkuat kinerja pendanaan Perseroan pada tahun depan.

Tak hanya itu, Totalindo juga melihat skema KPBU dari pemerintah tersebut sebagai skema yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“Dengan berbagai strategi yang kami siapkan, kami yakin akan terus melanjutkan tren positif di tahun  depan melihat permintaan jasa konstruksi terus meningkat pasca pandemi,” ujar Salomo.

 


Rombak Susunan Pengurus

Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada Rabu, 27 Juli 2022. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris.

Pemegang saham Totalindo Eka Persada menyetujui pengangkatan Salomo Sihombing menjadi Wakil Direktur Utama, dari posisi sebelumnya sebagai direktur, dan menyetujui pengangkatan Rully Setiapermadi diangkat menjadi direktur. Sementara dari sisi Komisaris, RUPS menyetujui pengangkatan Mayjen TNI (Purn) Turmarhaban Rajagukguk menjadi komisaris.

Sehingga komposisi Dewan Komisaris dan Direksi setelah RUPST ini sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH, FCBArb

Komisaris: Saut Irianto Rajagukguk

Komisaris: Achadiono Nugroho Putranto

Komisaris Independen: Mario Wylliam Waworundeng

Komisaris: Mayjen TNI (Purn) Turmahaban Rajagukguk

Direksi:

Direktur Utama: Donald Sihombing

Wakil Direktur Utama: Salomo Sihombing

Direktur: Sung Hyun Jim Baik

Direktur: Marco Rosihan Yacub

Direktur: Marcel Rosihan Yacub

Direktur: Rully Setiapermadi

 


Kinerja 2021

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sepanjang 2021, Totalindo mencatat laba bersih sebesar Rp 1,4 miliar. Dalam RUPST ini, pemegang saham telah menyetujui penggunaan laba bersih dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja perseroan.

Wakil Direktur Utama Totalindo Eka Persada, Salomo Sihombing mengatakan, di tengah pemulihan terbatas sektor properti dan konstruksi selama 2021, perseroan telah melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan usaha yang berkelanjutan.

"Perseroan tetap fokus pada pengerjaan konstruksi gedung bertingkat (high rise building) yang merupakan keahlian utama. Namun, Totalindo tetap melakukan diversifikasi usaha dengan mengerjakan tipe proyek lainnya seperti rumah sakit dan bangunan industri," ujar Salomo dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).

Sampai dengan saat ini, Totalindo mengerjakan 29 proyek yang berasal dari proyek carry over dari tahun-tahun sebelumnya dan perolehan kontrak baru pada 2022. Perolehan kontrak baru Totalindo hingga 25 Juli 2022 sebanyak 13 proyek dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp 898 miliar


Target Kontrak Baru 2022

Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, perusahaan jasa konstruksi, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menargetkan bisa membukukan kontrak baru sebesar Rp 1,75 triliun pada 2022.

Hal tersebut diungkapkan manajemen Totalindo Eka Persadamelalui materi paparan publik yang disampaikan kepada regulator, PT Bursa Efek Indonesia (Bursa/BEI), ditulis Selasa, (21/12/2021)

Target kontrak baru tahun depan lebih tinggi dari target kontrak baru Totalindo Eka Persada pada 2021. Tahun ini perseroan menargetkan kontrak baru sebesar  Rp 1,5 triliun.

Per 16 Desember 2021, perseroan menyatakan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 303,44 miliar. Jika ditambahkan dengan kontrak carry over tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun, niai total order book Totalindo mencapai sebesar Rp 1,49 triliun.

Berikut adalah beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh Totalindo:

- King Land Avenue Apartment (The Venetian Tower) senilai Rp 273,71 miliar

- Marketing Galery Alam Sutera Apartment senilai Rp 13,82 miliar

- The South Condo One Avenue Batam, senilai Rp 40,47 miliar

- Batamindo Industrial Park, senilai Rp 77 miliar

- Sky House BSD (Phase 1) senilai Rp 88,48 miliar

- The Park South City, senilai Rp 369 miliar

- Proyek HNI senilai Rp 94 miliar

- Proyek Arandra Tower 2 senilai Rp 81,4 miliar

- Proyek Arandra Tower 3 senilai Rp 40,9 miliar

- Proyek Sky House Alam Sutera senilai Rp 192,5 miliar

- Proyek 31 Sudirman Suites Makassar senilai Rp 88 miliar

- Proyek Klapa Village Tower B senilai Rp 315 miliar

- Proyek Rusun Cilangkap Tower A, senilai Rp 938 miliar

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya