Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengungkap potensi dari perdagangan bebas antara zona ekonomi Eurasia dan Indonesia. Negara-negara Eurasia ini ada lima, yakni Rusia, Belarusia, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgizstan.
Kelima negara itu tergabung dalam Eurasian Economic Union. Perundingan dengan pihak Indonesia diluncurkan pada Senin 5 Desember antara menteri Eurasia dan Kementerian Perdagangan RI.
Baca Juga
Advertisement
Dubes Lyudmila menyebut langkah ini diambil setelah studi kelayakan selama tiga tahun untuk memahami potensi perdagangan bebas antara enam negara ini. Studi itu memberikan hasil positif.
"Hasil dari working group ini adalah ya, kita harus mengerjakan perjanjian perdagangan bebas, dan negosiasi ini diluncurkan," ujar Dubes Lyudmila Vorobieva di rumah dinasnya, Jakarta, Rabu (21/2/2022).
"Jadi selama setidaknya dua tahun bakal ada proses negosiasi tentang zona perdagangan bebas ini, bagaimana modalitasnya," jelas Dubes Rusia.
Negosiasi berpotensi berlangsung rumit, sebab semua negara Eurasia harus terlibat. Perdagangan bebas ini penting karena Indonesia tak bisa mengajak Rusia tanpa negara-negara Eurasia lainnya.
"Rusia adalah bagian dari Eurasian Economic Union yang sekarang memiliki lima negara. Jadi kita tidak bisa memiliki perjanjian perdagangan bebas pada level bilateral karena kami adalah bagian dari zona ekonomi dagang Eurasia ini," jelas Dubes Rusia.
Saat ini, Dubes Rusia belum bisa mengungkap komoditas-komoditas apa saja yang diutamakan di perjanjian dagang ini. Vorobieva hanya mengatakan bahwa perjanjian ini akan komprehensif, meski ada kemungkinan negosiasi panjang.
"Kami punya dengan Vietnam, contohnya. Dengan Vietnam (negosiasinya) lima tahun," ujar Dubes Rusia.
Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023 Sudah Berhitung Risiko Global
Sebelumnya dilaporkan, perekonomian Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian global dan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia. Pada Triwulan III-2022, perekonomian Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan 5,72% (yoy).
Pertumbuhan tersebut didukung dengan tingginya kinerja ekspor serta berlanjutnya perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi.
Sejumlah leading indicator riil konsumsi dan investasi juga masih berada di level optimis. Demikian pula indikator sektor eksternal yang relatif terkendali, tercermin dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih surplus, cadangan devisa yang tetap tinggi, dan rasio utang masih berada pada level yang aman.
“Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, kami optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% tahun 2022 dan sebesar 5,3% di tahun 2023,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2023, Kamis (15/12).
Untuk tahun 2023, Pemerintah telah menetapkan arah kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 dengan tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” mulai dari percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas SDM di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Pemerintah juga akan menindaklanjuti beberapa komitmen investasi yang telah dibuat untuk Indonesia sebagai hasil dari KTT G20 Bali.
Beberapa komitmen di antaranya seperti komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar USD20 miliar untuk energi bersih, komitmen Asia Zero Emission Community (AZEC) dengan dana sebesar USD500 juta, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) berupa pendanaan USD600 miliar dari Negara G7 dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.
Advertisement
Keketuaan ASEAN
Setelah sukses dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, pada tahun 2023 Indonesia juga akan mengemban Keketuaan ASEAN 2023 yang mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai yang diharapkan akan mendatangkan berbagai peluang serta meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat pada tahun 2022 dapat menjadi bekal untuk menghadapi potensi resesi global pada tahun 2023.
Mobilitas masyarakat yang semakin pulih menjadi determinan utama pendorong aktivitas ekonomi Indonesia. Pemerintah juga akan terus mengambil langkah-langkah responsif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan inflasi global.
“Dengan fundamental yang kuat, ditambah meningkatnya posisi Indonesia dalam kancah ekonomi internasional, Pemerintah optimis bahwa kebijakan dan program yang tengah dicanangkan dapat mendorong kemajuan yang sangat signifikan di berbagai sektor perekonomian serta dapat meredam tantangan global,” tutup Menko Airlangga.
Menko Airlangga: Deklarasi G20 Bali Bermanfaat Pulihkan Kondisi Ekonomi Global
Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia telah sukses dilaksanakan meski di tengah krisis multidimensi dan pemulihan ekonomi dunia yang tidak merata akibat pandemi Covid-19. Indonesia mendapat pujian dari negara G20 dan beberapa lembaga keuangan internasional atas suksesnya memegang Presidensi G20 selama 1 tahun.
Menghargai suksesnya peyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tersebut, Menteri koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengundang seluruh pengampu working group pada Sherpa Track dan Finance Track, engagement group, kontributor, dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, untuk menghadiri acara Apresiasi Sukses Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, pada Selasa 20 Desember 2022.
Kesuksesan pelaksanaan 437 acara G20 di 24 kota di seluruh Indonesia dan ratusan pertemuan bilateral merupakan hasil jerih payah para pengampu di Kementerian/Lembaga dan seluruh pihak yang terlibat.
Menko Airlangga menyampaikan Indonesia patut berbangga dengan kinerja luar biasa dari seluruh unsur yang menyiapkan perhelatan G20 pada tingkat working groups baik di Sherpa Track maupun Finance Track, engagement groups, dan penyelenggara logistik acara.
"Dengan upaya luar biasa dalam keterlibatan seluruh pihak tersebut, dari awal persiapan sampai dengan KTT, Presidensi G20 Indonesia mampu mencapai hasil yang optimal," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).
Acara Apresiasi Sukses Presidensi G20 Indonesia merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Menko Airlanggga selaku Ketua I Bidang Sherpa Track kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan penyelenggaran G20 di Indonesia.
Advertisement