Liputan6.com, Jakarta - Imlek 2023 tinggal menghitung hari. Meski jatuh di hari Minggu, 22 Januari 2023, Anda berkesempatan untuk dapat jatah cuti bersama pada Senin, 23 Januari 2023, dan memanfaatkanya untuk berlibur ke luar kota.
Salah satu rekomendasi destinasi yang bisa dikunjungi adalah Desa Wisata Tepus yang terletak di Kelurahan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Desa di Pantai Selatan ini memiliki atraksi unik dengan memanfaatkan potensi alam dan kekayaan budaya yang semarak.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya adalah kesempatan menjelajahi pantai perawan. Melansir dari Jaringan Desa Wisata Kemenparekraf (Jadesta), Jumat, 6 Januari 2023, ada enam pantai perawan yang jarang diketahui masyarakat banyak di desa tersebut, yaitu Pantai Beling, Pantai Cluwakan, Pantai Seruni, Pantai Watunene, Pantai Poktunggal, dan Pantai Watulawang. Penjelajahannya juga tidak biasa.
Pengelola akan mengajak wisatawan untuk menjelajahi keenam pantai tersembunyi dalam sehari dengan menaiki mobil offroad, serasa sedang bersafari di Afrika. Mobil tersebut berkapasitas maksimal empat hingga lima orang. Atraksi wisata ini dapat dinikmati dengan tarif Rp350 ribu.
Tersedia pula paket wisata Jajah Desa dengan harga Rp300 ribu. Pada program ini para pengunjung bisa berjalan-jalan dengan menjelajah desa-desa sekitar menggunakan mobil offroad.
Desa Wisata Tepus bisa ditempuh menggunakan mobil selama kurang lebih 90 menit dari pusat Kota Yogyakarta. Tempat ini juga bisa dijangkau dari Kecamatan Wonosari yang merupakan ibu kota Kabupaten Gunungkidul, selama kurang lebih 35 menit.
Program Kuliner
Dari sisi budaya, wisatawan bisa menyelami tradisi kuliner lokal lewat beragam paket program kuliner Desa Tepus. Salah satunya belajar membuat olahan singkong. Ragamnya banyak, mulai dari pathilo atau rengginang, lanting, opak, keripik, keripik getuk, dan kerupuk rambak.
Pengunjung diajak ikut serta dalam proses pembuatan makanan itu, dibimbing oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejo Mulyo, dengan biaya Rp10 ribu saja. Kelompok itu juga menjual beragam produk olahan singkong dengan harga Rp5 ribu saja.
Untuk menikmati alam pantai pada malam hari, Desa Wisata Tepus memiliki program Gala Dinner yang diadakan di beberapa pantai, yaitu Pantai Wedibedah, Pantai Somandeng, Pantai Indrayanti, Pantai Tenggole, Pantai Watulawang, Pantai Potunggal, dan Pantai Beling.
Pantai-pantai itu akan dihias sedemikian rupa dengan kursi dan meja yang dilapisi kain putih, serta beberapa hiasan wayang khas Yogyakarta. Kemudian, para pengunjung dapat menikmati makanan dengan prasmanan yang telah disediakan.
Advertisement
Atraksi Edukasi dan Kesenian
Batik merupakan salah satu kesenian Indonesia yang diwariskan. Pun demikian dengan edukasi yang diberikan dari destinasi wisata ini. Daerah Tepus memiliki motif batik khas yang bergambar biota laut yang disebut batik pinilih.
Batik ini menunjukkan mayoritas kehidupan masyarakat Kalurahan Tepus yang bergantung pada hasil laut, mengingat bahwa desa ini dikelilingi oleh banyak pantai. Kelas belajar batik tulis ini dapat diikuti dengan tarif Rp250 ribu. Selain kain, KWT di Padukuhan Gembuk Tepus membuat beberapa cendera mata lainnya seperti topi, syal, masker, tas, dan berbagai suvenir lainnya dengan motif batik Pinilih.
Ada pula kelas pembuatan kerajinan perak yang menghasilkan beragam aksesori. Para pengunjung juga bisa membelinya sebagai cendera mata untuk dibawa pulang. Produk kerajinan ini dapat dibeli dengan harga Rp10 ribu hingga Rp15 ribu.
Mengusung tema desa berbasis budaya, tempat ini juga memiliki penampilan budaya yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, yaitu tarian selamat datang, karawitan, hingga penampilan reog.
Menang ADWI 2022
Desa Wisata Tepus terbilang berprestasi. Tempat ini meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 kategori Suvenir. Melansir dari situs Dinas Pariwisata Yogyakarta pada Rabu, 31 Agustus 2022, setelah masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022, Desa Wisata yang masuk dalam kategori masih berkembang ini berhasil meraih penghargaan tersebut.
Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Kemenprekraf, Sandiaga Uno pada Minggu, 30 Oktober 2022, di Jakarta. Produk UMKM lokal yang dikembangkan menjadi fokus penilaian yang dilihat oleh Kemenparekraf.
Pada 2022, Kemenparekraf mengusung tema Indonesia bangkit yang sejalan dengan tema Recover Together, Recover Stronger pada kegiatan G20 Indonesia beberapa waktu lalu. Kemenparekraf juga menyatakan akan semakin menggiatkan potensi wisata belanja di masing-masing desa wisata demi meningkatkan kapasitas UMKM. Menurut dia, hal itu penting karena desa wisata dirancang untuk menjadi salah satu antisipasi menghadapi resesi global yang diperkirakan terjadi pada 2023.
"Begitu (desa wisata) berkembang, lapangan kerja akan tercipta, potensi resesi global yang diperkirakan akan dirasakan di 2023 awal bisa diatasi," kata Sandi.
Advertisement