Kumandang Azan Sang Anak Antarkan Jenazah Aiptu Ruslan ke Peristirahatan Terakhir

Korban polisi tikam polisi, Aiptu Ruslan, sudah dimakamkan dan meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga karena menjadi tulang punggung.

oleh M Syukur diperbarui 22 Des 2022, 08:00 WIB
Pemakaman jenazah Aiptu Ruslan yang menjadi korban polisi tikam polisi di SPN Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Jenazah Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Ruslan sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jalan Kartama, Pekanbaru. Pria yang semasa hidupnya bertugas di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau ini merupakan korban kasus polisi tikam polisi

Pelaku penikaman merupakan junior korban. Dia merupakan Wido Fernando berpangkat Brigadir Kepala dan juga bertugas di SPN Polda Riau.

Pemakaman korban berlangsung haru dan isak tangis dari keluarga. Apalagi saat anak korban, Gana Rian Pratama, mengumandangkan azan dari atas liang lahat saat jenazah korban dimasukkan ke tempat peristirahatan terakhir.

Pria 21 tahun itu melantunkan azan dengan suara berat. Azan sempat terputus sejenak lantaran anak korban tak mampu membendung tangis.

Usai pemakaman, keponakan almarhum Aiptu Ruslan, Nanda Sazali menceritakan, Gana Rian juga bercita-cita ingin menjadi polisi. Gana ingin melanjutkan pengabdian ayahnya kepada negara. 

"Mudah-mudahan ini menjadi perhatian khusus, Kapolda Riau, kami mohon Pak Kapolda dengan sangat, mohon diprioritaskan anak beliau," ucap Nanda ditemui usai pemakaman almarhum, Rabu petang, 21 Desember 2022.

Nanda menjelaskan, Aiptu Ruslan merupakan anak kesembilan dari sepuluh orang bersaudara. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua pasang anak.

"Aiptu Ruslan meninggal dunia di usia 47 tahun," kata Nanda.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)


Duka Mendalam

Kepergian Aiptu Ruslan, menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga, sanak saudara, kerabat, dan rekan-rekannya sesama anggota polisi.

Bagi Nanda, Aiptu Ruslan merupakan sosok yang begitu peduli baik dengan orangtua, keluarga, sanak saudara, dan teman.

"Kalau ditanya Ruslan polisi, maka orang akan tahu dia ini sosok yang selalu menjaga silaturahim, baik di kampung beliau di Kubu, Rokan Hilir," terang Nanda. 

Kepergian Aiptu Ruslan, sambung Nanda, menjadi pukulan berat bagi pihak keluarga karena Ruslan merupakan tulang punggung keluarga. Apalagi kabar kepergian Ruslan untuk selamanya begitu mendadak. 

Pihak keluarga meminta Polda Riau bisa mengusut tuntas. Polda Riau diharap memberikan sanksi berat kepada pelaku. 

"Kami keluarga sudah mengikhlaskan, tapi kami minta hukum bisa ditegakkan setegak-tegaknya karena ini menyangkut nyawa," kata Nanda.

Pantauan di pemakaman, ratusan pelayat hadir menyaksikan jenazah Aiptu Ruslan dikuburkan. Selain pihak keluarga, hadir sanak saudara, kerabat, teman, tetangga, dan rekan-rekan korban di kepolisian.

Pemakaman dipimpin oleh Wakil Kepala SPN Polda Riau Ajun Komisaris Besar Indra. Peti jenazah Aiptu Ruslan dibalut bendera merah putih. 

Pemakaman diawali dengan pembacaan riwayat singkat dari almarhum. Berikutnya, dilaksanakan proses pemakaman, yang diiringi dengan tembakan salvo satu kali ke udara oleh regu yang bertugas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya