Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bercerita kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai suara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sangat merdu. Bahwa Airlangga membandingkan suara Sri Mulyani tak kalah dengan penyanyi ternama Rossa.
"Pak Presiden lapor Pak Presiden, Bu Menteri Keuangan kemarin nyanyi sama Rossa, suaranya saya enggak bisa bedakan Pak," gurau Airlangga saat membuka acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Calton, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).
Advertisement
Momen yang dimaksud Airlangga yaitu malam Apresiasi Sukses Presidensi G20 di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Malam itu, Sri Mulyani berduet dengan Rossa membawakan lagu berjudul Wanita.
Acara tersebut dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Luar Negeri Retno Edi Marsudi. Tak terkecuali Airlngga sebagai tuan rumah.
Dalam acara tersebut tak hanya Sri Mulyani yang turut menyumbangkan suaranya. Ada Menteri Retno dan Airlangga yang juga ikut bernyanyi bersama.
Dalam acara ini Menko Airlangga Hartarto mengundang seluruh pengampu working group pada Sherpa Track dan Finance Track, engagement group, kontributor, dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, untuk menghadiri acara Apresiasi Sukses Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, pada Selasa 20 Desember 2022.
Kesuksesan pelaksanaan 437 acara G20 di 24 kota di seluruh Indonesia dan ratusan pertemuan bilateral merupakan hasil jerih payah para pengampu di Kementerian/Lembaga dan seluruh pihak yang terlibat.
Jokowi Curhat Tak Pernah Diajak Menteri Nyanyi-Nyanyi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir para menteri dalam acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Calton, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022). Jokowi mengatakan bahwa para menteri hanya ingat akan dia di saat susah saja.
"Kalau yang masalah, yang problem, menteri-menteri itu mesti menghadap ke saya," kata Jokowi saat memberikan sambutan.
Kebalikanya, saat para menteri sedang bersenang-senang selalu melupakannya. "Kayak kemarin nyanyi-nyanyi, makan-makan, tidak pernah ngajak saya," tambah dia.
Dalam acara tersebut, Jokowi juga membahas kolaborasi hillirisasi dengan penyediaan energi hijau. Strategi hiirisasi harus dibuat dalam sebuah ekosistem tang besar dengan didukung penggunaan energi hijau yang murah.
"Ini akan menjadikan produk premium yang kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain. Energi hijau harus murah," kata dia.
Advertisement
Energi Hijau
Saat ini energi hijau masih mahal yakni sekitar 8-12 sen, padahal sumbernya dari PLTA. Menurutnya dengan potensi sungai-sungai yang ada seperti Sungai Kayan dan Sungai Mamberamo, energi yang dihasilkan harusnya jauh lebih murah. Apalagi jika sungai-sungai yang lain juga digunakan untuk menghasilkan energi yang sama.
"Hitung-hitungan yang saya pakai, kalkulator yang saya pakai, enggak tahu mungkin yang dipakai bapak ibu berbeda, semuanya ini bsa mencapai harga 2-4 sen. Ini jauh lebih murah dari yang batu bara," kata dia.
Dua hal tadi akan bisa membantu pengembangan hilirisasi. Namun dia menyadari hal ini tidak mudah dalam pelaksanananya.
"Sulitnya adalah pelaksanaan tapi yang pusing-pusing biasanya diberikan kepada saya," kata dia.