Liputan6.com, Jakarta - PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dan Ansat Broadcast Sdn Bhd menandatangani perjanjian kerja sama untuk menjalankan bisnis televisi berbasis pelanggan dan layanan distribusi konten memakai direct to home (DTH) dan memperluas aliansi dengan lini hiburan digital yaitu PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN). Ekspansi itu melalui platform over the top (OTT) untuk pasar Malaysia.
Term sheet ditandatangani oleh Executive Chairman MNC Group yang diwakili oleh Hary Tanoesoedibjo, sedangkan Ansat Broadcast diwakili oleh Executive Chairman Tan Sri Dato’ Seri Vincent Tan Chee Yioun yang juga merupakan pendiri dan Executive Chairman dari Berjaya Corporation Berhad (BCorp).
Advertisement
Selain itu, turut hadir juga Direktur Eksekutif Ansat Broadcast, Kenneth Chang; CEO BCorp Joint Group, Syed Ali Shahul Hameed dan Ade Tjendra, Direktur Utama MNC Vision Networks.
Executive Chairman of MNC Group, Hary Tanoesodibjo menuturkan, Malaysia adalah tetangga dekat Indonesia di mana memiliki banyak kesamaan dalam budaya, bahasa, dan persahabatan.
Selain itu, kedua negara telah menjadi mitra dekat dan menjalin hubungan bilateral yang kuat dalam perdagangan, investasi, bisnis serta pariwisata. Bersama-sama, kedua negara memainkan peran penting dalam pembangunan dan stabilitas ASEAN.
"Saya senang bisa bermitra dengan Ansat Broadcast dalam bisnis penyiaran karena pemegang saham utamanya Tan Sri Dato’ Seri Vincent Tan adalah pengusaha sukses dan terkenal di berbagai industri," ujar Hary seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).
Kembangkan Industri
Ia menambahkan, dengan kekayaan konten dan pengalaman MNC di industri media Indonesia, pihaknya yakin akan dapat memperkenalkan konten baru kepada penonton Malaysia, termasuk dengan populasi Indonesia yang cukup besar di sana.
“Saya juga berharap dengan kerjasama ini kami dapat berperan dalam membantu mengembangkan industri konten lokal dan membawa konten buatan lokal ke luar negeri,” ujar dia.
Ansat Broadcast Sdn Bhd dilisensikan oleh Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) dalam penyediaan layanan aplikasi konten termasuk penyiaran berlangganan dan penyiaran TV berbasis non-langganan.
“Saya menantikan kerja sama dengan grup MNC, karena saya terkesan denga napa yang telah dilakukan bapak Hary Tanoesodibjo di industri media Indonesia. Saya percaya bahwa dengan kemitraan ini, dengan memanfaatkan keahliaan MNC yang luas, akan membawa pengalaman baru dan menarik bagi penonton di Malaysia,” ujar Tan Sri Dato’Seri Vincent Tan.
Advertisement
Penutupan IHSG 21 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Rabu (21/12/2022). Sektor saham energi catat kenaikan signifikan dan memimpin penguatan di antara indeks sektor saham lainnya.
Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,77 persen ke posisi 6.820,66. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 941,65. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.820,66 dan terendah 6.763,6. Sebanyak 253 saham menguat dan 278 saham melemah. 172 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 948.153 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567.
Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham energi melonjak 3,03 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham basic menanjak 0,20 persen, sektor saham industri mendaki 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,20 persen. Selain itu, indeks sektor saham teknologi bertambah 0,37 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,06 persen.
Sementara itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,21 persen, sektor saham kesehatan susut 0,20 persen, sektor saham keuangan merosot 0,33 persen. Kemudian sektor saham properti melemah 0,98 persen dan sektor saham transportasi turun 0,50 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia pada 21 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 21 Desember 2022 setelah wall street menguat di tengah obligasi global melonjak. Hal ini setelah bank sentral Jepang menyesuaikan yield curve control.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, bursa saham Jepang kembali melemah. Indeks Nikkei 225 melemah 0,68 persen ke posisi 26.387,72. Indeks Topix merosot 0,64 persen menjadi 1.893,32. Yen Jepang berada di posisi 131,97 terhadap dolar AS. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,19 persen ke posisi 2.328,95.
Indeks ASX 200 menguat 1,29 persen menjadi 7.115,1. Indeks Hang Seng bertambah 0,22 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzen susut 0,34 persen ke posisi 10.912,08 dan indeks Shanghai melemah 0,12 persen ke posisi 3.068,4.
Advertisement