Yamaha Dukung Kebijakan Pemerintah Soal Rencana Insentif Rp 8 Juta untuk Motor Listrik

Pemerintah telah berencana untuk memberikan insentif untuk pembelian kendaraan elektrifikasi, termasuk motor listrik baru

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Des 2022, 06:03 WIB
Sepeda motor listrik Yamaha E01 menjalani uji coba pasar. (Dok. Yamaha)

Liputan6.com, Denpasar - Pemerintah telah berencana untuk memberikan insentif untuk pembelian kendaraan elektrifikasi, termasuk motor listrik baru. Subsidi yang diberikan untuk roda dua ramah lingkungan, yang sudah diproduksi atau dirakit secara lokal ini, adalah Rp 8 juta.

Menanggapi wacana pemberian subsidi tersebut, Antonius Widiantoro, Asst. General Manager Marketing – Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menjelaskan, prinsipnya pabrikan berlambang garpu tala ini akan mendukung terkait insentif atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, termasuk pemberian insentif motor listrik ini.

"Kita pasti dukung (insentif motor listrik), karena itu bukan tanpa tujuan. Mereka (pemerintah) punya tujuan untuk akselerasi kendaraan listrik," ujar Anton, saat ditemui di sela-sela test ride Yamaha XMax Connected, Rabu (22/12/2022).

Lanjut Anton, sebelum wacana insentif untuk pembelian kendaraan listrik ini mencuat ke publik, sejatinya sudah ada subsidi terkait usaha percepatan penggunaan kendaraan elektrifikasi. Salah satunya, adalah pemberian keringanan pajak untuk motor listrik.

"EO1 (motor listrik Yamaha) itu aja impor, kalau tidak salah juga dapat insentif sebenarnya masuk ke Indonesia karena adanya insentif BBN," tegasnya.

Sementara itu, saat ditanya pemberian insentif pembelian kendaraan listrik ini akan meningkatkan penjualan atau tidak, pria ramah ini mengatakan tujuannya pasti untuk mempercepat akselerasi penggunaan motor listrik di masyarakat.

"Kan begitu, pemerintah berpikir bahwa insentif yang diberikan, kemudian menstimulus orang akhirnya mau beli motor listrik. harapannya kan begitu, hasilnya seperti apa kita belum tahu," pungkasnya.


Yamaha E01 Diklaim Masih Bisa Jalan Meski Baterai 0 Persen, Begini Penjelasannya

Salah satu yang menarik dari klaim Yamaha Indonesia terhadap motor listrik konsep, Yamaha E01, adalah soal baterai dan sistem yang ditanam. Motor listrik ini disebut masih tetap bisa melaju meski kondisi baterai nol (0) persen.

Dijelaskan oleh Manager Aftersales PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Hendra, Yamaha E01 masih mampu berjalan meski informasi baterai di panel meter menunjukkan angka 0 persen. Hal ini dikarenakan E01 memiliki daya cadangan khusus pada komponen baterainya.

"Bila di mode ECO normal kecepatan bisa sampai 60 km per jam, namun ketika baterai berada di nol persen, masih bisa berjalan tapi dibatasi hanya 30 km/jam," kata Hendra, di sela-sela Media Test Ride Yamaha E01, di Bogor (25/10).

YIMM belum memiliki data. Soal berapa lama serta jarak tempuh yang bisa dicapai ketika motor tetap dipakai dalam keadaan baterai 0 persen. Meski begitu, Hendra tak merekomendasikan hal tersebut.

Lantas disarankan untuk pengisian baterai motor listrik dilakukan maksimal 10 persen.

"Kami tidak bisa menyebutkan berapa range-nya. Tapi penggunaan ketika baterai nol persen tidak direkomendasikan karena mengambil daya cadangan baterai. Kalau sering dilakukan, maka dengan karakter baterai jenis Lithium-Ion akan menurun performanya," pungkas dia.

Motor listrik Yamaha E01 menggunakan baterai model fixed berjenis Lithium-Ion dengan kapasitas 4,9 kWh plus Battery Management System (BMS).

Klaim pabrikan motor ini mampu digeber hingga kecepatan puncak 100 km/jam dan memiliki daya jangkau 104 km dengan catatan kecepatan konstan 60 km/jam.

 

Infografis Lionel Messi Bawa Argentina Juara Piala Dunia 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya