Istri atau Orangtua yang Harus Diutamakan Suami Setelah Menikah? Ini Kata Buya Yahya

Pengasuh LPD Al Bahjah Buya Yahya menjelaskan, istri harus patuh kepada suami selagi bukan dalam kemaksiatan. Sang suami memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada ibunda dan ayahandanya. Maka dalam hal ini istri mengikuti suami yang ingin tinggal bersama orangtuanya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 22 Des 2022, 20:30 WIB
Buya Yahya (YouTube Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jemaah Al Bahjah menceritakan temannya kepada ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Ia mengatakan, temannya sudah berkeluarga dan merupakan anak terakhir di keluarganya. 

Sementara kedua orangtuanya sudah lanjut usia dan menggunakan tongkat. Temannya ingin tinggal di rumah orangtuanya, tapi istrinya tidak mau. Akhirnya temannya itu mendiamkan sang istri.

Kemudian timbul pertanyaan. Sebenarnya mana yang harus diutamakan suami setelah menikah? Istri atau orangtua?

Pengasuh LPD Al Bahjah Buya Yahya menjelaskan, istri harus patuh kepada suami selagi bukan dalam kemaksiatan. Sang suami memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada ibunda dan ayahandanya. Maka dalam hal ini istri mengikuti suami yang ingin tinggal bersama orangtuanya.

“Kecuali di situ ada sesuatu yang mengganggu dia tidak nyaman, minta izin ke suami untuk tinggal bersama ibundanya. Kalau di situ gak ada masalah, mertuanya gak ada masalah. Maka, jika ada seorang istri yang tidak mau patuh ke suami bukan hanya sekadar didiami, gak wajib dikasih nafakah,” jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Kamis (22/12/2022).

“Dan juga kami imbau hei para istri yang salehah suamimu punya kewajiban yang tidak berkurang kepada ibunda dan ayahandanya. Tapi seorang istri berubah. Jika suami menikah dengan seorang wanita, maka ketahuilah kewajiban kepada orangtuanya tetap nomor satu,” lanjutnya menjelaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kewajiban kepada Suami

Buya Yahya (Foto: YouTube)

Buya Yahya menuturkan, jika seorang wanita yang telah menikah dengan seorang laki-laki, maka kewajiban kepada orangtuanya berpindah kepada suami. Jadi, kewajiban kepada suami menjadi nomor satu setelah seorang wanita menikah.

“Ini suami Anda punya kewajiban untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada ibundanya dan ayahandanya. Maka Anda harus bantu itu. Di saat Anda membantu suami Anda, itulah tugas Anda,” imbuhnya.

“Jadi, seorang istri membantu suaminya untuk mengabdi kepada ayahandanya, ibundanya. Itu istri yang salehah bener. Apalagi tadi dikatakan sang istri ibundanya di keluarga masih ada yang menjaga, gak ada masalah. Maka sampaikan kepada wanita tersebut agar nuruti suaminya. Jangan sampai didiemin terus dan suaminya mendiami adalah benar, karena ingin memberikan pendidikan,” tuturnya.

Buya Yahya mengingatkan, meskipun kewajiban seorang wanita setelah menikah kepada suami adalah nomor satu, namun suami yang baik tidak akan mencabut kebiasaan pengabdian sang istri kepada ibunda dan ayahandanya. 

“Artinya kalau kamu suami yang baik akan selalu mengajari istrimu untuk baik  ke bapak ibunya. Berarti kamu baik. jangan sampai seorang suami melarang,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya