Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Garmin merilis jam tangan terbaru mereka di Indonesia, di mana salah satunya adalah Garmin Instinct 2S. Tekno Liputan6.com pun berkesempatan untuk menjajal secara singkat perangkat satu ini.
Untuk spesifikasi perangkat secara singkat, Instinct 2S terdiri dari bahan lensa Power Glass, serta rangka dan kotak terbuat dari polimer yang diperkuat serat.
Advertisement
Talinya sendiri adalah silikon. Sementara ukuran fisiknya 40 x 40 x 13.3 mm, serta cocok untuk pergelangan dengan lingkar 122-180 mm.
Resolusi tampilannya adalah 156 x 156 area piksel (area aktif), dengan jenis layar monokrom, terlihat di bawah sinar matahari, transflective memori-in-pixel (MIP). Berat smartwatch ini adalah 43 gram.
Masa pakai baterainya, untuk mode Jam Pintar dapat bertahan hingga 21 hari, Mode Hemat Baterai hingga 50 hari, GPS sampai 22 jam, Mode GPS baterai maksimal sampai 54 jam, dan aktivitas GPS ekspedisi hingga 25 hari.
Perangkat ini memiliki rating air 10 ATM, dengan ukuran memori atau riwayat 32 MB.
Saat membuka boks dari Instinct 2S, pengguna akan bisa menemukan perangkat jam itu sendiri, kabel charger, buku panduan, serta stiker Garmin. Adapun, warna perangkat yang saya jajal adalah varian Poppy atau merah.
Di sekeliling jam Garmin ini, terdapat lima buah tombol serbaguna. Mengingat setiap tombol memiliki lebih dari satu fungsi, kamu dapat melihat untuk apa saja tombol-tombol tersebut lebih lengkap dalam buku panduan yang sudah tersedia.
Kesan Soal Desain
Namun secara umum, tombol CTRL bisa digunakan untuk menyalakan penerangan di layar, lalu tombol Menu untuk mengakses pengaturan atau untuk menggeser menu ke atas.
Sementara tombol ABC dapat dipakai untuk melihat catatan penggunaan seperti jumlah langkah, denyut jantung, cuaca, hingga olahraga terakhir, serta untuk menggeser menu ke bawah.
Lalu ada tombol GPS untuk mengatur GPS, mengakses menu olahraga, atau sebagai tombol OK, serta ada tombol Set yang juga bisa merupakan tombol Back.
Kesan pertama yang muncul dalam diri saya untuk jam tangan ini adalah tangguh dan sporty. Warna merah dari perangkat ini juga cukup keren.
Pihak Garmin sendiri menyebutkan kehadiran warna-warna yang lebih sporty ini juga bertujuan agar perangkat mereka bisa digunakan untuk kalangan yang lebih luas, termasuk untuk mereka yang ingin memakainya sehari-hari.
Meski begitu menurut penilaian saya, walau punya warna yang lebih cerah, bentuk Instinct 2S masih memberikan kesan yang kokoh dan tangguh dan dari segi desain memang terasa lebih cocok untuk aktivitas berat, olahraga, atau outdoor.
Advertisement
Hadirkan Fitur Super Banyak
Selain itu, layarnya yang monokrom dan kontrolnya yang masih memakai tombol fisik, mungkin juga akan membuat pengguna yang sudah terbiasa memakai smartwatch layar sentuh, harus kembali membiasakan diri.
Wearable ini masih terbilang nyaman dipakai di tangan, serta tidak menimbulkan masalah pada kulit saya. Meski begitu, talinya menurut saya terlalu kecil bagi pergelangan tangan.
Untungnya, Garmin Instinct 2S punya fitur yang jauh lebih banyak ketimbang smartwatch lainnya.
Fitur-fitur pemantau kesehatan standar seperti denyut jantung, penghitung langkah, saturasi oksigen, stres, pernapasan, pemantau tidur, dll. hingga berbagai macam jenis olahraga, sudah tidak perlu ditanyakan lagi.
Begitu pula fitur jam dasar seperti waktu dan tanggal, alarm, timer, dll. yang harus ada.
Sinkronisasi waktu dengan GPS juga menurut saya cukup membantu kalau pengguna malas mengatur secara manual. Hanya saja untuk ini, pastikan kamu berada di lokasi yang tepat agar GPS-mu akurat.
Fitur lain seperti Body Battery Energy Monitor juga menurut saya cukup membantu untuk melihat seperti apa tubuh saya selama beraktivitas, saat memakai perangkat ini.
Pakai Garmin Connect Permudah Penggunaan
Fitur-fitur dasar lainnnya seperti kalendar, cuaca, notifikasi saat tersambung dengan smartphone, juga sangat membantu dalam penggunaan.
Mengingat terlalu banyaknya fitur dalam Garmin Instinct 2S, saya rasa tidak akan bisa dibahas satu per satu dalam waktu singkat, mengingat saya belum menjajal semuanya.
Fitur Garmin Pay untuk pembayaran cashless lewat perangkat juga sudah mendukung di perangkat ini. Sayangnya, kehadiran dan implementasinya di Indonesia masih dinanti.
Sebagai sebuah smartwatch, tentu saja tidak lengkap jika tidak ada penyandingan dengan smartphone. Pengguna pun dapat memasangkan Instinct 2S dengan smartphone melalui aplikasi Garmin Connect.
Penyandingan dengan smartphone pun akan membantu pengguna untuk lebih mudah dalam memantau riwayat penggunaan jam, serta mengatur perangkat. Apalagi, bagi mereka yang harus beradaptasi dengan kontrol dan tampilan perangkat.
Untuk pengisian daya, diisi sekitar 45 menit, baterainya terisi dari 20 persen ke 76 persen. Meski begitu, baterai dari Instinct 2S menurut saya sangat hemat.
(Dio/Isk)
Advertisement