Perputaran Uang selama Libur Nataru Diramal Capai Rp 23,85 Triliun

Perputaran uang selama libur Nataru akan didominasi di daerah Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Des 2022, 12:10 WIB
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah perputaran uang selama libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan mencapai Rp 23,85 triliun. Perputaran uang ini dengan asumsi jumlah penduduk yang mudik sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11.925.00 keluarga.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang, Kamis (22/12/2022).

Sarman menilai, libur nataru tahun ini berpotensi menggairahkan ekonomi di daerah, khususnya daerah yang mayoritas merayakan Natal dan daerah tujuan wisata diberbagai pelosok tanah air.

"Sesuai data dari Kementerian Perhubungan bahwa potensi pergerakan warga selama libur Nataru tahun ini sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 44,7juta orang, lebih banyak dari tahun 2021 sebesar 19,9 juta," kata Sarman.

Kenaikan ini akibat kebijakan Pemerintah yang sudah memberikan kelonggaran atas perjalanan dan keuangan warga yang sudah mulai pulih sehingga diakhir tahun sangat memungkinkan pulang kampung dan berwisata.

Jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp 2 juta saja, maka perkiraan perputaran uang mencapai jumlah tersebut di atas. Angka ini masih berpotensi lebih, namun Kadin mengambil angka rata-rata yang paling moderat saja.

"Angka sebesar itu akan sangat menggairahkan bisnis para pelaku usaha UMKM di daerah Uang tersebut akan berputar, sejak bepergian dari rumah seperti pembelian tiket bagi yang naik angkutan umum atau BBM yang memakai kenderaan pribadi," ujarnya.

Kemudian akan berputar di warung dan restoran selama perjalanan pergi pulang, penginapan di hotel, belanja di lokasi wisata, pembelian oleh oleh khas daerah dan kebutuhan perayaan Natal dan Tahun baru bersama keluarga.

 


Dominasi di Wilayah Jawa

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perputaran uang tersebut akan didominasi didaerah Jawa seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, Yogyakarta dan sebagian lagi di luar Jawa seperti Sumut, Sulut, Maluku dan Papua, sebagian Kalimantan dan Bali.

"Dengan perputaran uang tersebut akan mampu mendongkrak konsumsi rumahtangga diberbagai daerah, yang akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal IV-2022," ujarnya.

Sehingga target pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 dapat mencapai 5,01 persen lebih rendah dari kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen. Namun, akan mampu membawa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 mencapai dikisaran 5,0 – 5,3 persen sesuai yang diharapkan Pemerintah.

Dia pun mengapresiasi kepada Pemerintah dalam hal ini kolaborasi Kementerian Perhubungan, BUMN dan POLRI yang memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi mulai dari Bus,terminal,kapal,pelabuhan,dermaga,bandara udara sampai dengan jalan tol, sehingga warga yang melakukan perjalanan mendapat pelayanan yang maksimal,kenyamanan selama perjalanan sampai pulang kembali ke daerah asal.

 


Tetap Prokes

Kadin juga menghimbau kepada warga yang melakukan perjalanan dan operator transportasi serta semua pengelola destinasi wisata agar tetap menerapkan Prokes karena kita masih status pandemic covid 19,sehingga tetap waspada dan penyebaran virus covid 19 tetap dapat dikendalikan untuk kelangsungan perekonomian dan kesehatan masyarakat.

"Semoga mudik Nataru dan perayaan Natal dan Tahun baru berlangsung aman,nyaman,meriah dan hikmat dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya