Liputan6.com, Jakarta - George Hotz, hacker yang dikenal karena berhasil menjebol iPhone dan melakukan jailbreak pada PlayStation 3, menyatakan dirinya mundur dari posisi magangnya di Twitter.
"Menghargai kesempatannya, tapi tidak merasa ada dampak nyata bisa saya buat di sana," kata peretas dikenal dengan julukan Geohot itu di akun Twitter-nya, seperti mengutip The Verge, Kamis (22/12/2022).
Advertisement
Selain itu, alasan lainnya adalah Hotz merasa GitHub-nya menjadi terbengkalai.
Hotz sendiri baru bergabung dengan Twitter selama sekitar sebulan. Padahal sebelumnya, melalui akunnya @realGeorgeHotz, ia bersedia magang selama 12 minggu dengan bayaran biaya hidup selama di San Francisco, Amerika Serikat.
Tawaran Hotz pun ditanggapi positif oleh pemilik Twitter Elon Musk, yang tengah gencar-gencarnya melakukan perombakan terhadap platform itu.
Elon Musk pun langsung me-reply cuitan George dengan kalimat singkat, yaitu "Sure, let's talk. (Tentu, ayo bicara)."
George pun tidak ingin membuang waktu memperbaiki fitur pencarian di Twitter. Dalam sebuat tweet, dirinya sudah melakukan perubahan agar pengguna kini lebih mudah mencari 'advanced modifiers' di pencarian.
Selain itu, fitur pencarian yang sedang diotak-atik oleh George pun kini tidak bergantung pada teks persis yang ingin dicari, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (24/11/2022).
George Hotz juga menyebutkan, fitur pencarian di Twitter seharusnya ditampilkan lebih cepat, meski dia tidak bertanggung jawab atas pembaruan UI.
Isyaratkan Akan Mundur
Hotz juga sempat mengungkapkan, Musk menugaskannya dengan dua hal yang perlu diselesaikan dalam 12 pekan: memperbaiki pencarian dan memperbaiki pop up yang mungkin terlihat jika pengguna menggulirkan Twitter saat tidak login.
Namun, Hotz juga memberikan isyarat dalam beberapa hari terakhir, dirinya sedang mempertimbangkan untuk mundur.
Ia mengunggah jajak pendapat tentang pekerjaannya di Twitter, seakan mengolok-olok polling yang dibuat Elon Musk soal posisinya di perusahaan baru-baru ini.
Saat itu, Hotz mempertanyakan apakah dia dapat "memiliki dampak yang bertahan lama" di perusahaan. Selain itu, Hotz juga tidak senang dengan kebijakan singkat Twitter, yang melarang tautan ke Instagram.
Meski mengundurkan diri lebih cepat dari seharusnya, Hotz masih menyatakan dukungannya untuk visi Twitter 2.0 yang dibawa Elon Musk.
Advertisement
Elon Musk Bakal Mundur dari CEO Twitter, Asalkan...
Di sisi lain, Elon Musk menyatakan akan mundur dari posisinya sebagai CEO Twitter. Hal ini ia ungkapkan setelah sempat membuat polling untuk warganet, soal nasib jabatannya di perusahaan.
Dalam polling yang dibuatnya, survei membuktikan banyak warganet yang menginginkan dirinya mundur dari pimpinan Twitter, dengan 57,5 persen pengguna menjawab Yes.
Sementara, 42,5 persen menjawab No. Sebanyak lebih dari 17,5 juta suara pun sudah mengisi polling Elon Musk.
Meski begitu, tampaknya Elon Musk, sebagai pemilik media sosial itu akan tetap memiliki kendali langsung untuk platform tersebut. Hal ini dinyatakan CEO Tesla ini dalam cuitan terbarunya, Selasa (21/12/2022).
"Saya akan mundur sebagai CEO segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu! Setelah itu, saya hanya akan menjalankan tim software & server," kata Musk.
Keputusan Kontroversial
Sejak mengambil alih kepemilikan Twitter, Elon Musk memang dikenal kerap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial. Mulai dari memecat sebagian besar karyawan hingga menangguhkan akun sejumlah jurnalis.
Seakan mengerti dengan kondisi ini, dia pun membuat sebuah polling di Twitter yang meminta tanggapan para pengguna apakah dia seharusnya dia mundur dari pucuk kepemimpinan perusahaan.
"Haruskah saya mundur sebagai Head of Twitter? Saya akan mematuhi hasil polling ini," cuit Elon Musk.
Polling yang dibuka ini seakan menegaskan cuitan Elon Musk sebelumnya. Dalam kicauan tersebut, ia menuliskan Twitter akan mengadakan pemilihan suara untuk perubahan kebijakan besar di masa depan.
"Ke depan, akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar. Saya minta maaf. Ini tidak akan terjadi lagi," tulis Elon Musk.
(Dio/Ysl)
Advertisement