Cek Fakta: Tidak Benar Ma'ruf Amin Minta Negara Hormati Hak LGBT

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 22 Des 2022, 17:00 WIB
Cek Fakta Wapres Ma'ruf Amin minta negara hormati hak LGBT.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Desember 2022.

Akun itu mengunggah artikel berjudul "Ma'ruf Amin Minta Negara Hormati Hak LGBT"

Akun itu menambahkan narasi "Yai dah mulai jadi murtad,, inget yai umur kita g tau,, jadi lah penasehat yg menurut agama mu itu baik dan benar,, jangan karena jabatan lupa dengan marwah mu sebagai kiyai,,,"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT?


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan melihat gambar postingan. Dalam postingan itu terdapat keterangan bahwa artikel diunggah di Kompas.com pada 14 Juli 2020 pukul 17.38 WIB.

Penelusuran dilanjutkan dengan mesin pencarian Google. Kami memasukkan kata kunci "Ma'ruf Amin Kompas.com 14 Juli 2020".

Hasilnya terdapat artikel asli yang identik dengan postingan. Artikel itu berjudul "Wapres Ma'ruf: Pendidikan adalah Kunci untuk Memastikan Masa Depan Bangsa"

Cek Fakta Wapres Ma'ruf Amin minta negara hormati hak LGBT.

Berikut isi artikelnya:

"JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pendidikan fomal dan vokasi merupakan kunci untuk mencapai masa depan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam dialog virtual nasional lintas iman, Selasa (14/7/2020).

"Saya meyakini bahwa kita harus memajukan pendidikan, baik formal maupun vokasi sebagai kunci untuk memastikan masa depan bangsa," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Minta Tokoh Agama Dorong Umat Kuasai Iptek

Ma'ruf mengatakan, Indonesia memiliki modal berupa kekayaan dan keindahan alam yang melimpah, keanekaragaman budaya dan jumlah penduduk besar dengan komposisi yang mayoritas berusia muda.

Menurut Ma'ruf, modal tersebut malah dapat menjadi beban jika pengelolaannya keliru.

Sementara, bila mengamati negara-negara maju lainnya, kata Ma'ruf, kekayaan alam justru bukanlah faktor penentu kemajuan.

Ia menilai pendidikan justru menjadi kunci dari kemajuan negara-negara tersebut.

"Banyak negara yang miskin sumber daya alam justru maju pesat karena kemampuannya dalam melakukan inovasi dan mengasah kemampuan warganya sehingga terampil dan memiliki keahlian," kata Ma'ruf.

Baca juga: Hadapi Covid-19, Wapres Minta Seluruh Pihak Jaga Kerukunan sebagai Aset

Ma'ruf pun berharap Indonesia bisa melakukan hal yang sama lewat pendidikan dengan tujuan kemajuan bangsa.

Ia mengatakan, bonus demografi yang sedang berlangsung saat ini harus menjadi peluang emas untuk menjadikan Indonesia lebih maju lagi. Peranan tokoh agama juga dinilai sangat strategis dalam memberikan bimbingan."

Sumber:

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/14/17380841/wapres-maruf-pendidikan-adalah-kunci-untuk-memastikan-masa-depan-bangsa


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Postingan yang mengklaim Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta negara menghormati hak LGBT adalah hoaks.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya