Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut ada sekitar 68 cekungan yang belum dieksplorasi di Indonesia. Hanya saja, itu masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) kedepannya.
Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti menyampaikan kondisi tersebut. Menurutnya, mayoritas cekungan itu disebut-sebut memiliki potensi simpanan gas bumi.
Advertisement
Bahwa kita masih punya 68 cekungan yang masih belum dieksplorasi, dan itu kebanyakan di Indonesia timur dan kebanyakan adalah gas," kata dia dalam Forum Transisi Energi, Kamis (22/12/2022).
Untuk diketahui, gas sendiri menjadi salah satu andalan dari proses transisi energi di dalam negeri. Pasalnya, gas bumi diyakini memiliki nilai emisi karbon meski masih masuk kategori energi fosil.
Kendati ada banyak potensi tersebut, Shinta menyebut kalau ada PR bagi pemanfaatan kedepannya. Misalnya, sebut saja kita dari cekungan yang dieksplorasi tadi terbukti menyimpan cadangan.
Maka diperlukan adanya pihak-pihak yang menggarap cadangan tersebut. Namun, tak sekadar menggarap, kata Shinta, tapi juga memperhatikan konektivitas dari hulu ke hilir.
"Nah PR mya adalah pada saat nanti dilakukan eksplorasi dan ketemu, siapa pemanfaatnya (yang menggarap)? Dan ketersambungannya itu sangat menjadi PR," ujarnya.
Shinta menyebut, beban ini bukan hanya bergantung pada Kementerian ESDM saja. Tapi juga diperlukan Kementerian dan Lembaga lainnya untuk mencari solusi pemanfaatan kedepannya.
"Tentunya bukan Kementerian ESDM saja, tentunya dengan Kementerian-kementerian terkait lainnya untuk memastikan pemanfaatannya bisa tersalurkan. Kita masih punya potensi tapi kita harus menyambungkan hari hulu sampai ke hilirnya," pungkasnya.
Potensi Migas di Blok Andaman
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkap potensi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Andaman di sekitar Aceh masih menjanjikan. Bahkan, potensinya masih bisa menyaingi proyek Abadi Blok Masela.
Tutuka menuturkan, Blok Andaman dibagi menjadi beberawa wilayah kerja. Sebut saja Andaman I, Andaman II, Andaman III, dan South Andaman. Untuk Andaman II memiliki potensi hampir separuhnya dari Blok Masela.
"Untuk tadi, Andaman II itu adalah Premier (Premier Oil/A Harbour Energy Company) penemuannya juga cukup signifikan, kalau dilihat dari cadangan tidak sekelas Masela tapi bisa kurang lebih separuh Masela, jadi besar sekali kalau dilihat dari potensinya," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/12/2022).
Dia menuturkan, potensi ini akan lebih baik jika menghitung potensi dari Andaman I dan South Andaman. Tutuka pernah mengatakan kalau ada potensi sebesar 6 Trillion cubic feet (TCF) migas di Andaman II.
Advertisement
Potensi Sumber Daya
Sementara, dalam paparannya, Tutuka menuturkan, area Andaman memiliki total potensi sumber daya sekitar 4,865 MMBOE dengan rincian discovery seluas 260 juta BOE, prospek 1,97 MMBOE dan lead 2,635 miliar BOE.
Kendati begitu, dia mengatakan tak terlalu berharap pada Andaman III yang digarap oleh perusahaan asal Spanyol, Repsol Oil. Kendati dalam eksplorasinya menemukan kondisi yang masih kering atau dry.
"Untuk Andaman III, Repsol kemarin dry whole tadi. Jadi kita tak berharap terhadap Repsol di Andaman III," sambungnya.
Menyangkut Blok Masela, potensinya diketahui mampu memproduksi sebanyak 9,5 juta ton LNG per tahun. Serta potensi gas pipa sebanyak 150 MMSCFD.
Pengeboran Sumur Tahun Depan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan ada pengeboran sumur lagi di blok Andaman II dan South Andaman. Targetnya, ada 3 sumur yang akan dibor pada 2023, tahun depan.
Rencana ini diungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji. Pengeboran 3 sumur ini disebut jadi langkah eksplorasi untuk menemukan potensi migas yang ada di Indonesia.
"Pada tahun 2023 akan di bor sekitar 3 sumur di lokasi Halwa dan Timpan 2 di Andaman II dan Layaran di South Andaman," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/12/2022).
Menurut catatannya, progres pengeboran di Blok Andaman ini telah berjalan. Beberapa telah selesai dan yang lainnya dalam kondisi kering (dry).
Untuk diketahui, wilayah Andaman dibagi menjadi 4 blok. Yakni, Blok Andaman I, Blok Andaman II, Blok Andaman III, dan Blok South Andaman.
"Dapat kami sampaikan progres pengeboran Timpan-1 di Andaman II telah selesai. Seismik Andaman II sedang dilaksanakan sebesar 3.620 km2, pengeboran Rencong-1 di Andaman II telah selesai dengan hasil dry with show," bebernya.
Tutuka menuturkan, area Andaman memiliki total potensi sumber daya sekitar 4,865 MMBOE dengan rincian discovery seluas 260 juta BOE, prospek 1,97 MMBOE dan lead 2,635 miliar BOE.
Advertisement