Liputan6.com, Jakarta Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus dilakukan. Program yang juga bersinergi dengan DPR RI ini dilakukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi ke seluruh Nusantara.
Dalam proses penyerahan bantuan pasang baru listrik 450 VA, Kementerian ESDM menugaskan PLN melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022 dengan target 80.000 sambungan di seluruh Indonesia. Para penerimanya adalah Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Advertisement
Kali ini, daerah yang mendapat bantuan adalah Kabupaten Batu Bara. Ada sekitar 416 sambungan rumah tangga akan tersalur listrik yang tersebar di tiga kecamatan. Total hingga saat ini telah tersambung sebanyak 5.585 rumah tangga di Sumatera Utara.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menjelaskan program BPBL dapat menambah jumlah pelanggan PLN dan diharapkan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan. Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya.
"Dari sisi ketenagalistrikan nyantol listrik tidak pas di sisi keselamatan ketenagalistrikan, sebenarnya juga bisa berbahaya, kalau konslet bisa mendatangkan kebakaran dan kesetrum," kata Ida dalam acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik di Provinsi Sumatera Utara, di Kabupaten Batu Bara.
Ditempat yang berbeda, Direktur Teknik dan Lingkungan Dwinugroho saat Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun 2022 di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, mengatakan saat ini masih terdapat masyarakat tidak mampu yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumah, namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN.
"Hal ini dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga," ungkap Nugroho.
Nugroho pun menambahkan di Kabupaten Banyuasin telah mendapatkan 1.131 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan. Hingga saat ini telah tersambung sebanyak 2.412 rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan.
Dukungan Penuh Semua Pihak
Anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar menyampaikan berkat dukungan penuh dari DPR bersama pemerintah, rasio elektrifikasi telah menuju 99%.
"Kami akan siap bersama dengan Bupati sampai ke kepala desa. Kami ingin Batu Bara terang, sehingga kalau penerangan bagus, ekonomi membaik, kejahatan berkurang, tindakan pidana juga akan mengecil," ungkap Nasril.
Nasril mengungkapkan akan tetap memberikan dukungan. Dia berharap, sinergitas dengan bupati setempat dapat berlangsung baik demi kemaslahatan umat, demi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Batu Bara.
Di tempat berbeda Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengatakan program BPBL diharapkan bukan hanya dapat meningkatkan rasio elektrifikasi. Namun juga dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat dengan akses listrik milik sendiri.
Askolani mengatakan meskipun sudah 100% terlistriki namun masih terdapat desa yang belum tersambung listrik.
"Masih terdapat tiga desa yang kondisinya sangat jauh dan dilindungi hutan lindung. Saya berharap agar semua terselesaikan," ujar Askolani.
Advertisement
Bukti Nyata Instalasi Listrik Gratis di Program BPBL
EVP Penjualan Layanan dan Retail PT PLN (Persero) Saleh Siswanto menyampaikan Program BPBL wujud dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengejar rasio elektrifikasi 100% di seluruh wilayah Indonesia.
"Saat ini rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia hingga semester I 2022 telah mencapai angka 99,56%," ujar Saleh.
Masyarakat penerima program BPBL juga akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana. Tiga warga penerima bantuan BPBL di Deli Serdang yakni Yanti (45), Marwiyah (41), dan Hasnah (70) mengaku senang mendapatkan bantuan listrik gratis ini.
"Saya senang bisa mendapatkan listrik, semoga kedepannya semua warga bisa merasakan listrik yang lebih lagi," ujar Yanti.
Selain itu, Marwiyah yang bekerja sebagai nelayan biasanya menyalur listrik dari rumah tetangganya. Kini dia memiliki meter listrik sendiri dan menyampaikan terima kasih atas listrik gratis yang diberikan Pemerintah.
"Saya sangat senang atas bantuan listrik gratis ini," ujar Marwiyah.
Hasnah, nenek yang tinggal sendirian juga mengangguk dan tersenyum ketika ditanya perasaannya setelah memperoleh listrik gratis dari Pemerintah.
(*)