Liputan6.com, Jakarta - Anne Avantie kembali berhasil mewujudkan mimpi yang dipendamnya sejak lama. Tepat pada Hari Ibu, Kamis (22/12/2022), desainer kebaya itu meluncurkan seragam baru berbahan batik untuk para awak PT KAI yang dirancangnya sejak setahun lalu di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Desainer asal Semarang itu menamainya sebagai seragam Cinta Indonesia. Hal itu lantaran ada kedekatan emosional yang dirasakannya saat merancang seragam dengan perusahaan kereta api nasional tersebut.
"Saya selama 35 tahun itu bolak-balik dari Semarang ke Jakarta, Surabaya, Bandung, ke mana pun selama masih bisa ditempuh dengan kereta api, saya pasti naik kereta api. Di dalam perjalanan itu, ribuan kali sudah, saya selalu punya mimpi kapan saya bisa membuat segaram untuk kereta apiku yang sudah menghantarkan saya berkarya untuk meraih mimpi berjaya di Ibu Kota," tutur Anne kepada Liputan6.com via pesan suara.
Baca Juga
Advertisement
Saat PT KAI mengontaknya sekitar setahun lalu, ia mengaku tidak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa terus menangis mendengar 'lamaran' PT KAI untuk mendesain seragam bagi petugas pelayanan terdepan mereka.
"Saya nangis terus, kenapa, karena saya terharu. Dan hari ini begitu emosional, berproses untuk sampai 22 Desember 2022, itu momentum, mukjizat yang terjadi karena prosesnya sungguh tidak mudah (karena situasi pandemi). Menguras perasaan yang begitu dalam," kata Anne.
Di atas lembaran kain putih, ia mewarnainya menjadi warna dasar biru dongker yang merupakan warna PT KAI dan menghiasinya dengan dua motif batik utama, yakni truntum dan sawunggaling. Batik truntum, jelas Anne, menggambarkan pelayanan yang menentramkan, dengan tenang menjalani perjalanan. Sementara, batik sawunggaling yang disimbolkan dengan gambar burung diartikan sebagai keindahan, kekuatan dan ketegaran.
"Melalui seragam Cinta Indonesia, kita bersama-sama dapat saling bahu-membahu, memperjuangkan supaya Indonesia pulih dengan cepat dan bangkit lebih kuat," sambungnya.
5.000 Frontliner
Seragam tersebut ditujukan untuk para frontliner di seluruh stasiun, kondektur atau kondektris, serta prama/pramie. Anne menyebut rencananya akan memproduksi sekitar 5.000 setelan untuk seluruh Indonesia.
Seragam untuk pramie hadir dalam potongan kebaya kartini yang elegan dengan warna biru tua yang dominan dan dikombinasikan dengan rok panjang. Sementara, seragam untuk kondektris dirancang berbentuk blazer sebagai atasan dan celana berpotongan lurus sebagai bawahan.
Sedangkan, desain seragam untuk prama lebih sederhana, yakni kemeja batik lengan pendek dan celana panjang. Untuk kondektur, mereka mengenakan blazer yang menutupi kemeja putih dan celana berpotongan lurus sebagai bawahan.
"Desain seragam yang sederhana namun berkelas ini dapat memberikan kenyamanan dan keleluasaan pada Frontliner saat memberikan pelayanan kepada pelanggan," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam siaran pers PT KAI.
Selain dua motif tersebut, seragam Cinta Indonesia juga menyertakan motif parang di dalamnya yang menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten, dan berkomitmen untuk memperbaiki diri serta memperjuangkan kesejahteraan. Sementara, warna biru tua yang dominan pada seragam baru Frontliner KAI ini diartikan sebagai penunjang stabilitas, profesional, amanah, dan percaya diri.
Advertisement
Diterapkan Bertahap
Kolaborasi dengan Anne Avantie itu ditujukan agar penampilan petugas garis depan KAI di seluruh Indonesia semakin menarik dan elegan. Selain petugas yang bertugas di dalam kereta, seragam tersebut rencananya akan dipakai oleh customer service, announcer, dan petugas loket.
"Hadirnya seragam baru ini adalah sebagai inovasi peningkatan pelayanan KAI yang mendorong setiap pegawai untuk selalu memberikan kualitas layanan dengan sebaik-baiknya kepada pelanggan," ujar Didiek.
Untuk tahap awal yang dimulai pada 22 Desember 2022, seragam baru tersebut digunakan oleh prama atau prami di KA Argo Wilis, Taksaka, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Bromo Anggrek, serta kereta Luxury. Selanjutnya, secara bertahap seragam baru ini akan digunakan oleh kondektur atau kondektris dan prama atau prami di semua Kereta Api Jarak Jauh serta seluruh Frontliner di stasiun.
Pada peluncuran tersebut, para Direksi KAI dan Anne Avantie turut menyapa pelanggan KA Taksaka Tambahan yang akan berangkat di Stasiun Gambir. Pelanggan yang beruntung juga mendapatkan suvenir dari KAI dan Anne Avantie.
"Perubahan seragam ini bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat. Serta wujud nyata KAI dalam menjawab kebutuhan pelanggan, memberikan pengalaman perjalanan yang berbeda, dan berkesan," sambung Didiek.
Rancang Seragam Garuda Indonesia
Sebelum merancang seragam PT KAI, Anne Avantie lebih dulu merancang seragam untuk awak kabin Garuda Indonesia, yakni pada Juli 2019. Ia menerapkan model kebaya kartini yang dipadukan dengan kain batik sebagai bawahan.
Kepada Liputan6.com, Rabu, 3 Juli 2019, Anne menyebut proses melahirkan kebaya untuk para pramugari Garuda Indonesia itu berawal dari peringatan Hari Kartini. Maskapai berpelat merah itu menginginkan ada seragam kebaya Indonesia yang bisa dipakai untuk acara-acara tertentu dalam penerbangan.
"Belum pernah terjadi kebaya dengan brokat. Yang terjadi kebaya dengan sarung. Nah, Garuda Indonesia ingin mengangkat kebaya dengan konten brokat," kata Anne.
Dia mengaplikasikan kerah Kartini pada kebaya sebagai simbol emansipasi perempuan. Kebaya pertiwi dipermanis dengan bordir kembang setaman yang bermakna filosofi keharuman semerbak mewangi. "Yang diharapkan juga memberikan doa spiritual supaya nama Garuda Indonesia selalu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di mata dunia," kata Anne.
Kebaya dengan warna ungu muda yang kalem menggunakan motif ceplok sekar wangi. Hal itu bermakna kelembutan dan keanggunan wanita Indonesia saat melayani para penumpang pesawat.
"Kebaya brokat itu kebaya kuno. Saya aplikasikan pakai bordir, motif kembang setaman sebagai simbol keharuman bangsa Indonesia. Temanya sesuai arahan dan konten yang ingin diangkat saat ini," jelasnya saat itu.
Advertisement