Liputan6.com, Jakarta Di era perkembangan teknologi yang melaju pesat sekarang ini, keberadaan e-commerce dan marketplace yang menjadi solusi berbelanja online bagi masyarakat juga terus meningkat.
Berbagai jenis e-commerce dan marketplace terus berkembang menyesuaikan dengan semakin tingginya pula minat masyarakat dalam belanja online.
Advertisement
Bank Indonesia (BI) mencatatkan sepanjang semester I-2022 jumlah nilai transaksi e-commerce mencapai Rp 227,8 triliun.Jumlah ini meningkat sebesar 22,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yakni tahun 2021.
Disamping itu apabila dilihat dari sisi volume juga mengalami peningkatan yang signifikan dimana pada periode Januari hingga Juni 2022, volume transaksi e-commerce mencapai 1,74 juta transaksi atau dapat dikatakan tumbuh sebesar 39,9 persen yoy.
Transaksi ekonomi dan keuangan secara digital memang tengah semakin diminati oleh berbagai lapisan masyarakat bahkan menjadi salah satu preferensi serta kebiasaan baru di masyarakat.
Selain itu, e-commerce Indonesia juga memiliki prospek yang positif dimana nilai bruto atau gross merchandise value (GMV) e-commerce Indonesia ditaksir mencapai USD 56 miliar atau sekitar Rp 842,3 triliun pada 2022. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 14 persen apabila dibandingkan dengan jumlah tahun lalu yang hanya sebesar USD 49 miliar.
Kenaikan GMV e-commerce Indonesia tersebut beriringan dengan meningkatnya populasi konsumen digital di Indonesia dimana jumlahnya mencapai 168 juta orang.
"Data ini menyimpulkan bahwa perdagangan secara online memiliki nilai peluang keuntungan yang tinggi serta pasar yang luas dan terus meningkat," ungkap CEO Ethix Muhammad Fahrian, Kamis (22/12/2022).
Pertumbuhan E-Commerce
Pertumbuhan e-commerce juga berkaitan erat dengan digitalisasi logistik dan manajemen inventory, dimana kinerja suatu bisnis e-commerce berkaitan erat dengan sistem logistik dan manajemen supply chainnya.Logistik pada e-commerce berbeda dengan ritel offline, dimana logistik e-commerce berkaitan dengan e-logistik.
Namun, hal ini menjadi suatu kendala bagi pelaku bisnis yang mengalami keterbatasan infrastruktur, masalah keamanan, dan hambatan geografis untuk dapat mengirim orderan dengan baik kepada konsumen.
Oleh karena itu perlu adanya solusi e-logistik untuk dapat membantu menyediakan infrastruktur dan juga melakukan fulfillment atas order yang masuk serta membantu distribusi produk.
Menggunakan jasa logistik yang sudah biasa terhubung ke banyak platform penting untuk membantu solusi digitalisasi logistik maupun manajemen inventory, dimana saat ini hal tersebut menjadi sangat krusial bagi brand untuk dapat bekerjasama dengan banyak platform digital maupun offline.
Advertisement
Logistik
Salah satu perusahaan penyedia solusi e-logistik adalah Ethix, yang menyediakan solusi logistik dan distribusi dengan jaringan warehouse, jaringan distribusi dan juga teknologi sehingga proses logistik dan distribusi brand dapat terdigitalisasi dan terkoneksi dengan banyak platform maupun partner delivery.
“Kami menyediakan operasional dan teknologi yang sudah terhubung dengan platform digital mulai dari marketplace, website dan sosial media,” kata dia.
Hal tersebut membuat pada Harbolnas 12.12 tanggal 12 Desember 2022 kemarin, Ethix berhasil mencapai puluhan ribu order.“Sesuai dengan SLA semua orderan yang diterima diproses langsung dalam satu hari,” jelas Fahrian.
“Kami mengharapkan ini awal yang baik untuk kita mencapai volume yang lebih besar secara konsisten setiap hari,” ujar Fahrian.
Fahrian juga berharap Ethix bisa menjadi partner yang utama untuk menjadi solusi distribusi dan logistik para brand untuk tumbuh bersama Ethix.