Dari 13 Air Terjun hingga Penerbangan Lampion, Ini Ragam Cara Menghabiskan Akhir Tahun di Geopark Ciletuh

Dari Kota Sukabumi ke Ciletuh, pengunjung memerlukan waktu tempuh selama 6-7 jam perjalanan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 25 Des 2022, 06:00 WIB
Sejumlah wisatawan menikmati curug Sodong Kembar di kawasan Ciletuh Geopark, Sukabumi, Sabtu (23/6). Tempat ini kian populer karena keindahan alamnya dan batuan alamnya yang dihadirkan di setiap objek wisata di Geopark Ciletuh. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Sukabumi - Provinsi Jawa Barat memiliki destinasi wisata dengan keindahan alam yang memukau. Destinasi wisata tersebut adalah Geopark Ciletuh yang berjarak 135 km dari Kota Sukabumi. 

Geopark Ciletuh merupakan kawasan yang memiliki kelompok bebatuan berumur paling tua di Pulau Jawa. Secara geologi, taman bumi ini merupakan destinasi wisata yang unik dan langka.

Dari Kota Sukabumi ke Ciletuh, pengunjung memerlukan waktu tempuh selama 6-7 jam perjalanan. Pasalnya, kontur jalan menuju ke lokasi ini cukup menantang dengan jalanan yang naik-turun dan menikung.

UNESCO Global Geopark Ciletuh menjadi bukti awal munculnya Pulau Jawa. Pasalnya, di sinilah terjadinya tumpukan lempeng samudera dan benua pada 60 juta tahun lalu. 

Ciletuh memiliki warisan geologi yang dapat dilihat dari kandungan fosil serta bebatuan yang terletak di pinggir pantai Ciletuh. Fosil tetsebut diduga berasal dari dasar samudera yang terangkat. 

Tumpukan lempeng samudera itu terus berproses hingga muncul ke permukaan dan akhirnya menjadi Pulau Jawa. Hal inilah yang menjadikan UNESCO mengakui Ciletuh sebagai UNESCO Global Geopark.

Alasan lain yang menjadi pertimbangan adalah karena destinasi wisata ini memiliki keanekaragaman kondisi geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati atau mahluk hidup (biodiversity), dan keanekaragaman budaya sekitar (culture diversity). Terlebih, kawasan Ciletuh juga memiliki keunikan fenomena alam yang dapat dijadikan destinasi wisata.

Sementara itu, destinasi wisata ini menghadirkan 13 air terjun, salah satunya Curug Awang. Air terjun ini memiliki gua yang juga banyak dihuni burung walet.

Curug ini memiliki tinggi 40 meter dengan lebar sekitar 60 meter. Bisa dikatakan, curug ini memiliki tampilan yang mirip dengan Air Terjun Niagara.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Curug Tengah

Selain Curug Awang, ada juga Curug Tengah yang memiliki ketinggian 5 meter dengan dua undak air terjun pendek. Ada pula Curug Puncakmanik yang memiliki tinggi sekitar 100 meter.

Selain beberapa air terjun, pengunjung juga bisa menikmati Puncak Darma. Dari atas puncak ini, pengunjung bisa melihat garis keseluruhan Pantai Palangpang yang berbentuk tapal kuda. 

Pengunjung dapat menikmati amfiteater (gelanggang terbuka) alam raksasa Ciletuh yang terlihat utuh dari Tebing Panenjoan. Dinding tebing setengah lingkaran yang menghadap Laut Selatan itu seakan melindungi persawahan, perbukitan, serta perkampungan warga di bawahnya.

Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga bisa mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di destinasi wisata ini. Geopark Ciletuh menjadi salah satu kawasan yang akan menyemarakkan malam pergantian tahun dengan mengadakan penerbangan 2.500 lampion.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari acara Geopark Ciletuh Spektakuler 2022 yang digelar di Pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Selain penerbangan lampion, juga akan digelar berbagai kegiatan seni, budaya, olahraga, dan sosial.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Dalam acara tersebut, berbagai musisi ibu kota akan tampil, di antaranya Angkasa, Ombak Reggae, dan band pendukung lainnya. Ada juga penampilan dari Orkes Melayu Mercy, yang akan menggoyang pengunjung di awal tahun 2023.

Selain itu, berbagai kegiatan budaya dan olahraga, seperti fun color, jalan santai bersama Bupati Sukabumi, senam gurilaps (gunung rimba lautan pantai dan sungai), lomba tradisional, dan lainnya, juga akan membuat acara semakin meriah. Dalam acara tersebut juga akan dilaksanakan acara sosial, seperti pengumpulan donasi bagi korban gempa Cianjur hingga kegiatan bersih-bersih pantai. 

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya