Liputan6.com, Jakarta PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sebagai Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) siap menghadapi dan mengantisipasi lonjakan transaksi keuangan selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Dengan mempersiapkan sistem infrastruktur pengelolaan jaringan LINK melalui instrumen ATM, debit, maupun instrumen digital sepeti QRIS.
Advertisement
Direktur Jalin Aries Barkah memprediksi, akan terjadi lonjakan transaksi di periode Natal dan Tahun Baru. Prediksi kenaikan transaksi setidaknya mencapai 8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya pada layanan Debit dan QRIS.
"Hal ini terlihat dari pola transaksi ATM dan QRIS yang berdekatan dengan musim liburan sekolah, pembayaran gaji para pekerja PNS, BUMN, Swasta, dan perilaku belanja masyarakat yang meningkat dalam memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru," ujarnya, Kamis (22/12/2022).
Aries menyampaikan, Jalin juga secara signifikan mampu melayani transaksi pembayaran dengan prediksi total transaksi di tahun 2022 mencapai lebih dari 800 juta transaksi. Termasuk diantaranya adanya peningkatan transaksi QRIS hingga 10 kali lipat dengan prediksi mencapai 160 juta transaksi dan transaksi debit hingga 50 persen dibandingkan tahun 2021.
"Berdasarkan proyeksi kami, untuk total transaksi QRIS sampai di akhir Desember 2022 sendiri akan mencapai 27 juta transaksi," imbuhnya.
Sinergitas Layanan
Untuk Nataru kali ini, Jalin memastikan sinergitas layanan dengan 38 member di Indonesia terjalin dengan baik agardapat mempersiapkan dan menjaga performansi operasional untuk melayani kebutuhan para member dan nasabahnya dalam memberikan pelayanan transaksi keuangan yang optimal selama periode tersebut.
Adapun kesiapan Jalin untuk menjaga operasional performansi selama Nataru dilakukan melalui Service Level Agreement (SLA), yang sepakati dengan para member.
"Itu didukung oleh strategi menjaga threshold minimum, respon notifikasi alert, peningkatan monitoring transaksi, memaksimalkan platform JSEECA (Jalin Site & Endpoint Controller Apps) untuk menjaga performansi managed-service ATM yang dikelola Jalin dan member secara real time, pelaksanaan Preventive maintenance mesin ATM, serta pengiriman Stock Part ATM lebih awal untuk dapat meminimalisir potensi downtime sehingga nasabah dapat menggunakan layanan ATM secara maksimal," tuturnya.
Advertisement
Sambut Nataru, BI Siapkan Uang Tunai Rp 117,7 Triliun
Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebanyak Rp117,7 triliun untuk kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
"Angka tersebut (uang tunai) tumbuh 5,8 persen dibandingkan dengan realisasi tahun lalu," kata Deputi Gubernur BI Aida Budiman dalam Pengumuman Hasil RDG Desember 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, hingga minggu kedua Desember 2022 sudah terjadi penarikan uang oleh perbankan sebesar Rp54,77 triliun atau sekitar 47 persen dari uang yang disediakan.
Kesiapan BI dalam pemenuhan kebutuhan uang rupiah selama periode Natal dan tahun baru kali ini dilakukan dengan tiga K, yaitu Kesiapan jumlah dan pecahan uang yang diperlukan, Kesiapan akses bagi masyarakat khususnya BI, dan Kesiapan dari perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR).
Dalam kesiapan jumlah dan pecahan uang yang diperlukan, Aida menjelaskan jumlah besaran uang tunai yang disiapkan mempertimbangkan perkiraan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat, perkiraan belanja pemerintah dan bantuan sosial tunai, serta rata-rata kenaikan outflow dalam beberapa tahun terakhir yang mencapai sekitar 4,8 persen.
Kesiapan Akses
Kemudian dalam kesiapan akses bagi masyarakat khususnya BI, bank sentral melakukan tiga hal, yakni layanan kas kepada perbankan di seluruh Kantor Perwakilan BI, layanan kas kepada masyarakat di seluruh Kantor Perwakilan BI termasuk mengadakan kas keliling ritel sebanyak 55 kali di 47 titik layanan, serta secara khusus melakukan pemantauan pelaksanaannya di daerah yang melakukan perayaan Natal dan tahun baru serta destinasi wisata.
Sementara itu terkait kesiapan dari perbankan dan PJPUR, dilakukan dengan memastikan koordinasi dan kerja sama termasuk memastikan ketersediaan uang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mesin setor tarik atau Cash Recycling Machine (CRM).
"BI akan memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga wilayah NKRI, khususnya selama periode Nataru," ucap dia.
Advertisement