Liputan6.com, Jakarta Kerokan merupakan salah satu metode pengobatan tradisional yang dilakukan orang-orang Indonesia ketika masuk angin, tidak enak badan, sampai demam yang berkepanjangan.
Seperti yang kita tahu, pengobatan tradisional telah menjadi kebiasaan bahkan hingga turun menurun dari leluhur nenek moyang Indonesia. Tapi banyak orang masih keliru dan menganggap bahwa metode kerokan ini berasal dari Indonesia.
Advertisement
Melansir Theskingames, Sabtu (23/12/2022), Kerokan sebenarnya berasal dari China di antara tahun 1368 dan 1644 masehi. Teknik pengobatan tradisional ini memang sudah lama ada di dataran Asia, beberapa negara yang mengadopsi pengobatan ini adalah Vietnam (Cao Gio), Kamboja (Goh Kyol) dan China (Gua Sha).
Catatan sejarah tentang GuaSha berasal dari Zaman Paleolitikum. Ketika orang jatuh sakit atau koma, tangan atau batu, serta bahan-bahan rumah tangga seperti koin atau kaleng, digunakan untuk memijat bagian tubuh mereka untuk membantu mengurangi efek samping dan gejala penyakit mereka.
Mengutip dari WebMD, teknik yang digunakan Gua Sha di mana seorang terapis menggunakan alat bermata halus untuk mengelus kulit Anda saat mereka menekannya. Gerakan ini menimbulkan titik-titik kecil, merah, seperti ruam yang muncul di bawah kulit Anda yang disebut petechiae.
Proses ini diyakini dapat membantu aliran darah dan menciptakan efek "mengangkat" pada kulit Anda, yang menurut beberapa orang dapat membantu mengurangi racun dalam tubuh Anda dan meningkatkan penyembuhan.
Orang-orang menggunakan gua sha untuk mengobati rasa sakit kronis di seluruh tubuh mereka. Mereka sering melakukannya bersamaan dengan perawatan pelengkap lainnya seperti obat herbal, pijat, akupunktur, dan terapi panas.
Manfaat dari Kerokan
Mengutip dari WebMD, Beberapa penelitian telah melihat apakah itu dapat membantu untuk beberapa kondisi, termasuk:
1. Hepatitis B
Satu studi menunjukkan bahwa itu mungkin membantu menurunkan jumlah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
2. Migrain
Sebuah studi menunjukkan bahwa sebagai bagian dari perawatan rawat inap selama 14 hari, Gua Sha tampaknya membantu meringankan rasa sakit migrain.
3. Sindrom Tourette
Kondisi ini memengaruhi sistem saraf Anda dan menyebabkan "tics," atau kedutan tiba-tiba. Dalam sebuah penelitian, seorang pria dengan sindrom Tourette menggunakan kombinasi akupunktur, herbal, perubahan gaya hidup, dan gua sha seminggu sekali selama 35 minggu. Dia melihat gejalanya membaik hingga 70%.
Advertisement
4. Nyeri Leher
Dalam satu uji klinis, 48 orang dengan nyeri kronis di leher mereka masuk ke dalam dua kelompok yang sama. Setelah seminggu, orang-orang yang menjalani perawatan Gua Sha melihat rasa sakit mereka berkurang secara signifikan untuk waktu yang singkat.
5. Gejala perimenopause
Wanita yang mendekati menopause dapat mengalami hal-hal seperti menstruasi yang tidak normal, hot flashes, masalah tidur, dan perubahan suasana hati. Dalam sebuah penelitian, wanita yang menggunakan Gua Sha seminggu sekali selama 8 minggu melihat gejala-gejala tersebut membaik.
6. Bagi Ibu Hamil Bermanfaat Untuk Payudara
Jika Anda menyusui, payudara Anda mungkin terlalu penuh dengan susu. Hal ini dapat menyebabkan payudara membengkak dan menjadi nyeri. Dalam sebuah penelitian, wanita yang mengalami kesulitan menyusui karena payudara penuh mendapat perawatan Gua Sha saat mereka berada di rumah sakit dan selama beberapa minggu setelah mereka pulang. Wanita-wanita tersebut melihat rasa sakit mereka mereda dan mereka akhirnya bisa menyusui dengan lebih mudah.
Efek Samping Dari Kerokan
Biasanya, kerokan dianggap aman. Namun, Anda mungkin mengalami memar atau perubahan warna pada kulit Anda hal tersebut berasal dari pecahnya pembuluh darah dari permukaan kulit.
Ketika pembulu darah pecah dapat meningkatkan terkena risiko penyakit yang menlular melalui luka. Oleh karena itu lebih baik sebelum mengerok alat sudah dipastikan bersih.
Anda juga bisa merasa sakit untuk sementara waktu setelah Anda menjalani perawatan. Selain itu ketika Anda sedang meminum obat untuk pembekuan darah, disarankan untuk tidak melakukan kerokan.
Advertisement