Apa Itu Baby Blues, Gangguan Mental yang Terjadi pada Seorang Ibu?

Baby Blues adalah sebuah sindrom seperti perubahan suasana atau perasaan yang pertama kali terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 23 Des 2022, 14:06 WIB
Ibu mengalami baby blues./Copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Bandung - Baby blues mungkin menjadi gangguan mental yang tidak diketahui oleh banyak orang. Namun, saat ini banyak orang yang sudah mulai memperhatikan isu-isu atau mencari tahu gangguan mental seperti apa baby blues tersebut.

Gangguan ini ternyata merupakan gangguan mental yang bisa terjadi pada seorang ibu terutama mereka yang baru saja melahirkan.

Sesuai namanya, baby blues adalah sebuah gangguan yang bisa muncul pada seorang ibu yang baru melahirkan dan gejalanya bisa berupa cemas, stres, perasaan tidak menentu, hingga perubahan suasana hati yang tidak menentu.

Gangguan baby blues paling sering terjadi pada sosok ibu baru atau baru pertama kali mempunyai anak.

Melansir dari Pregnancy Birth and Baby, baby blues adalah sebuah sindrom seperti perubahan suasana atau perasaan yang pertama kali terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan.

Adapun gejalanya sangat umum terjadi terutama untuk 4-5 ibu baru yang baru saja mempunyai anak atau melahirkan. Biasanya gejala ini terjadi paling sering 3-5 hari setelah melahirkan.

Penyebab dari sindrom ini sendiri belum diketahui, tetapi beberapa dokter mengatakan hal tersebut bisa jadi karena adanya perubahan hormon selama kelahiran atau segera setelah melahirkan.

 


Gejala Baby Blues

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/paulaphoto

Gejala baby blues yang bisa terjadi meliputi beberapa gejala mental seperti perubahan suasana hati atau mood swings, menangis, mudah cemas, stres, mudah lelah, mudah tidur hingga tidak bisa tidur ketika bayi dalam posisi sudah tenang.

Gejala dari baby blues sendiri bisa bertahan selama beberapa hari atau 2 minggu. Jika gejala dari baby blues semakin parah, ada baiknya untuk mengunjungi dokter agar mendapatkan penanganan ahli.

Namun ada beberapa cara yang bisa membantu seperti berikut:

1. Mendapatkan bantuan atau dukungan emosional dari teman atau keluarga dekat.

2. Terapkan dan pertahankan gaya hidup sehat.

3. Terus aktif dan atur hubungan sosialmu.

4. Ambil kesempatan untuk tidur atau beristirahat ketika bayimu sedang tidur.

5. Lakukan beberapa hal yang bisa menghilangkan stres mulai dari olahraga atau hal lain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya