Polri Samakan Standar Operasi Lilin Nataru 2022 dengan G20

Polri menyatakan standar pelaksanaan Operasi Lilin 2022 dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan sama dengan saat penyelenggaraan G20.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Des 2022, 13:57 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mengecek pasukan dalam apel Operasi Lilin 2022 di Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Operasi Lilin 2022 dilakukan dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menyatakan standar pelaksanaan Operasi Lilin 2022 dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan sama dengan saat penyelenggaraan G20. Seluruh penggunaan teknologi canggih akan dimaksimalkan.

"Memang sesuai instruksi Kapolri, standar Operasi Lilin disamakan dengan G20. Kita bisa memanfaatkan semua orang dan peralatan, dan sistemnya kita perbaiki," tutur Asops Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).

Menurut Agung, akan ada penambahan peralatan yang menjadi bagian dari sistem penanganan Nataru 2022. Termasuk memperhatikan efektivitas penggunaan teknologi.

"Dari Korlantas akan mengendalikan dari jalur di Jawa ini. Perbaikan sistem ini akan memperlancar Operasi Lilin tahun ini," jelas Agung.

Sebelumnya, pemerintah, TNI, Polri dan stakeholder terkait lainnya menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis 22 Desember 2022.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa, seluruh personel TNI-Polri dan pihak terkait lainnya siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat ketika merayakan Natal dan Tahun Baru.

"Hari ini kita melaksanakan Apel Gelar pasukan gabungan dari TNI, Polri dan seluruh stakeholder yang terkait untuk memastikan bahwa personel siap untuk melaksanakan kegiatan pengamanan dan juga tentunya kesiapan dari sarana prasarana ataupun alutsista," kata Sigit.

Apel gelar pasukan ini sendiri, dikatakan Sigit merupakan tindaklanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan kepada TNI, Polri dan jajarannya untuk memastikan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berjalan aman tanpa ada gangguan.


166.322 personel gabungan

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) saat mengecek pasukan dalam apel Operasi Lilin 2022 di Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan apel pengamanan Natal dan Tahun Baru itu diikuti oleh 2.195 personel gabungan dari TNI dan Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam mengamankan Nataru, Sigit mengungkapkan bahwa, sebanyak 166.322 personel gabungan diterjunkan guna memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia berjalan aman dan kondusif.

Ratusan ribu personel tersebut, kata Sigit akan dikerahkan ke dalam pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu di seluruh Indonesia, demi semakin memantapkan situasi yang aman, damai dan kondusif sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Dan tentunya ini adalah personel gabungan. Kemudian juga terbagi di dalam pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Sehingga kemudian kita harapkan bahwa seluruh pos yang tergelar tersebut betul-betul bisa memberikan rasa aman dan nyaman," ujar Sigit.

Di sisi lain, Sigit juga tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster. Mengingat, sampai saat ini masih berlangsung Pandemi Covid-19. Dalam Operasi Lilin 2022, disiapkan juga gerai-gerai vaksinasi untuk warga yang hendak melakukan vaksinasi booster.

"Kemudian juga tentunya karena Covid-19, walaupun sudah masuk ke PPKM level I, namun dengan adanya varian baru selain mengimbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi boster kita tetap mempersiapkan gerai-gerai vaksin," ucap Sigit.


Sinergitas dengan Banser NU dan Kokam Muhammadiyah

Pasukan berkuda saat mengikuti apel Operasi Lilin 2022 di Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2022). Total ada 52.636 titik di Indonesia yang jadi fokus pengamanan Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sigit menekankan, dalam melakukan pengamanan di tempat ibadah Natal atau Gereja, pihak aparat melakukan sinergitas dengan Banser NU dan Kokam Muhammadiyah.

"Serta seluruh Ormas atau OKP yang ada di wilayah masing-masing dan ini menunjukan solidaritas dan sinergitas yang ada di Indonesia," tutur Sigit.

Tak hanya itu, Sigit juga telah menginstruksikan kepada jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk melakukan pencegahan dan upaya maksimal dalam mencegah terjadinya potensi teror ketika kegiatan Natal dan Tahun Baru berlangsung.

"Sehingga seluruh rangkaian pengamanan tempat ibadah, dan kegiatan memasuki Tahun Baru 2023 seluruh masyarakat betul-betul bisa aman dari ancaman-ancaman dan gangguan-gangguan," ungkap Sigit.

Demi semakin menciptakan rasa aman bagi warga, Sigit mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa melaporkan kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga pihak RT, saat hendak meninggalkan rumahnya ketika merayakan momentum libur akhir tahun.

"Sehingga kemudian kita bisa melaksanakan kegiatan patroli untuk mengantisipasi jangan sampai, karena rumahnya ditinggal dalam waktu yang lama kemudian terjadi masalah keamanan, jadi silahkan dilaporkan dan kita akan jadikan itu menjadi rute patroli kita," tegas Sigit.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut, pihaknya mengerahkan 20 ribu prajurit dari tiga matra TNI demi mengamankan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia.

"Tentunya di samping kita membekalkan personel pengamanan juga kita siapkan alat tempur material alutsista, di antaranya tiga kapal rumah sakit kita stand by kan untuk antisipasi dalam pelaksanaan Nataru ini," tutup Yudo.

 

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya