Asal-Usul Spikoe Surabaya yang Diadaptasi dari Resep Belanda

Spikoe kuno saat itu termasuk jenis kue yang hanya dimasak dengan metode panggang.

oleh Tifani diperbarui 24 Des 2022, 16:00 WIB
Spikoe Resep Kuno (sumber: Spikoe Resep Kuno)

Liputan6.com, Surabaya - Spikoe atau lapis surabaya menjadi salah satu ikon makanan khas Surabaya. Makanan serupa kue lapis ini memiliki beberapa nama populer seperti spikoe kuno.

Dikutip dari buku "Camilan Khas Indonesia" (2013) oleh Yasa Boga, kata spiku berasal dari bahasa Belanda, yaitu spekkoek. Spekkoek yang memiliki arti kue daging babi.

Walaupun memiliki arti kue daging babi, sejatinya kue ini tidak terbuat dari bahan-bahan yang mengandung unsur babi. Bukan hanya asal namanya saja, spikoe kuno disebut sudah dibuat sejak zaman Belanda menggunakan resep kue belanda atau dutch cake recipe.

Spikoe kuno saat itu termasuk jenis kue yang hanya dimasak dengan metode panggang. Namun, saat ini spikoe kuno sudah banyak dimasak dengan cara dikukus.

Spikoe kuno memiliki aroma khas karena dibuat dari berbagai macam rempah yang sangat disukai oleh orang-orang Eropa, mulai dari kapulaga, kayu manis, cengkih, bunga pala, dan adas manis.

Spikoe resep kuno atau yang kini dikenal dengan nama kue lapis surabaya itu juga sudah banyak dibuat sesuai dengan cita rasa lokal dengan beragam variasi rasa dan bentuk. Saat ini, spikoe kuno sering disajikan pada hari besar atau acara penting masyarakat Surabaya, termasuk Lebaran.

Meski sudah banyak variasi, spikoe kuno awalnya dibuat dari tiga lapisan kue dengan dua warna berbeda, yaitu kuning dan cokelat. Tiap lapisan spikoe kuno biasanya akan diberi isian.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Selai Stroberi

Isian spikoe kuno yang paling umum digunakan adalah selai stroberi. Bahan spikoe kuno umumnya menggunakan campuran tepung terigu, telur, margarin, gula, dan bumbu spekuk.

Jumlah telur yang digunakan untuk membuat spikoe kuno cukup banyak. Telur yang digunakan untuk membuat spikoe kuno biasanya banyak diambil bagian kuning telurnya saja.

Jumlah telur yang digunakan untuk membuat spikoe kuno berkisar mulai belasan hingga puluhan butir kuning telur untuk satu resep spikoe kuno. Banyaknya jumlah telur dalam resep spikoe kuno membuat kue ini memiliki tekstur yang lembut.

Teknik yang dilakukan dalam pembuatan makanan khas Surabaya ini tergolong sulit. Kue ini dibuat dengan metode yang berlapis-lapis.

Pembuatan kue lapis ini harus melewati proses pelapisan 18-23 kali secara bertahap dan tidak boleh diburu-buru. Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, yaitu 4-6 jam.

Saat proses pelapisan tidak boleh dibiarkan atau ditinggalkan, agar tidak ada gelembung di tiap lapisannya. Bahkan, pada proses memanggang, agar menghasilkan lapisan yang sempurna.

Selain teksturnya yang lembut, spikoe kuno juga dikenal dengan cita rasa yang legit atau manis. Cita rasanya yang khas membuat banyak orang menyukai spikoe kuno.

Terdapat sejumlah toko kue yang menjual spikoe kuno atau toko khusus spikoe kuno di Indonesia salah satunya di Surabaya. Ada beberapa toko kue khusus yang menjual spikoe kuno. Salah satunya adalah Spikoe Resep Kuno.

Spikoe Resep Kuno menjual berbagai spikoe kuno, mulai dari spikoe kuno regular hingga spikoe kuno spesial dengan beberapa varian. Satu buah spikoe kuno dari Spikoe Resep Kuno dijual dengan harga mulai dari Rp85.000 sampai Rp300.000.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya