Jangan Abaikan 5 Hal ini Jika Ingin Lulus Interview Kerja

Selama proses wawancara kerja berlangsung, perekrut akan menilai beberapa aspek, seperti penampilan, gerak gerik, hingga jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 27 Des 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi wawancara kerja. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Liputan6.com, Jakarta Bukan sekadar tanya jawab, proses wawancara menjadi waktu seorang perekrut menilai kandidat bisa lulus seleksi sehingga dapat bekerja atau tidak di perusahaan. Namun, terkadang pada tahap ini masih ada saja pencari kerja yang tidak mengindahkan beberapa aturan sehingga menjadi penyebab kegagalan.

Selama proses wawancara kerja berlangsung, perekrut akan menilai beberapa aspek, seperti penampilan, gerak gerik, hingga jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, kandidat seharusnya mempersiapkan hal itu dari sebelum hari wawancara tiba.

Melansir laman CNBC Make It, Selasa (27/12/2022), berikut ini lima aturan wawancara kerja yang sebaiknya diikuti jika ingin mendapatkan pekerjaan:

1. Berpakaian yang Baik

Perekrut mungkin menemukan beberapa kandidat yang datang ke wawancara kerja menggunakan kaos dan celana jins. Meskipun kandidat memenuhi kualifikasi, jika pada saat wawancara mengenakan pakaian seperti itu, pasti akan banyak pertimbangan atau penilaian buruk dari para perekrut.

2. Jujur Tentang Kekurangan

Ketika pewawancara kerja bertanya tentang kelemahan terbesar, yang sebenarnya mereka ukur adalah tingkat kesadaran diri dan kemampuan memecahkan masalah dari seorang kandidat.

Jadi, jika Anda sebagai kandidat, cara terbaik untuk menjawabnya adalah jujur tentang kekurangan tersebut dan upaya yang dilakukan untuk menjadi lebih baik.

Misalnya, “Saya cenderung terburu-buru mengerjakan proyek dan terkadang melewatkan detail kecil, jadi saya mulai bergerak dengan kecepatan yang lebih stabil dan meminta masukan dari anggota tim lainnya”.

3. Tekankan Keterampilan Pemecahan Masalah yang Unik

Dua pertanyaan wawancara yang sering ditanyakan biasanya:

1. Ceritakan tentang saat Anda memecahkan masalah umum menggunakan solusi yang tidak konvensional.

2. Jelaskan saat Anda gagal. Bagaimana Anda mengelola situasi tersebut?

Banyak orang terjebak dalam hal ini karena tidak ingin membicarakan kesalahan. Padahal beberapa pewawancara mungkin tidak khawatir ketika Anda melakukan kesalahan. Sebab, kegagalan membantu Anda justru menjadi lebih baik.

Pewawancara akan lebih tertarik jika Anda mengungkapkan kegagalan yang pernah terjadi dan cara Anda mengatasinya.

 


4. Mengajukan Pertanyaan di Penghujung Wawacancara

Ilustrasi wawancara kerja/copyright shutterstock

Jangan pernah melewatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Pertanyaan terbaik menunjukkan bahwa Anda ingin segera bergabung dengan tim di perusahaan dan memiliki mindset berkembang.

Beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan antara lain:

a. Apa satu tantangan yang sering Anda hadapi dalam pekerjaan Anda?

b. Apa proyek paling mendesak yang perlu diperhatikan?

c. Apakah akan ada peluang untuk tugas peregangan di mana saya dapat belajar dan menggunakan keterampilan baru?

d. Apakah perusahaan menawarkan program pelatihan kepada karyawan?

5. Menyampaikan Jawaban Semenarik Mungkin Seperti Bercerita

Salah satu indikasi terbaik bahwa seseorang cocok untuk tim adalah kemampuan Anda untuk bercerita.

Apa pengalaman kerja Anda yang paling berkesan? Mungkin itu adalah insiden tak terduga yang membantu Anda mendapatkan klien. Atau cara Anda menggunakan humor untuk menyelamatkan perusahaan Anda dari rasa malu. Kisah-kisah terbaik menarik, tak terlupakan, dan memicu semacam emosi.

Memiliki cerita yang bagus juga membuat proses wawancara menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi semua orang di dalam ruangan. 

 

Infografis Adu Nasib Pekerja Kota Penyangga Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya