Super Ballon d'Or, Lionel Messi Dianggap Pantas Memenangkannya

Super Ballon d"or merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik dalam tiga dekade terakhir. Lionel Messi dianggap pantas memenangkannya setelah Alfredo Di Stefano meraihnya pada 1989.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 23 Des 2022, 18:00 WIB
Pemain ArgentinaLionel Messi memegang trofi penghargaan Bola Emas saat membelai trofi Piala Dunia 2022 usai melawan Prancis pada pertandingan sepak bola final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, 18 Desember, 2022. Lionel Messi dinobatkan sebagai peraih Bola Emas atau Golden Ball sebagai perlambang pemain terbaik selama Piala Dunia 2022 setelah memimpin Argentina menaklukkan Prancis dalam babak final. (AP Photo/Hassan Ammar)

Liputan6.com, Jakarta - Super Ballon d'Or mendadak menjadi perbincangan. Ini terjadi setelah Lionel Messi membawa Argentina juara Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.

Argentina mengalahkan Prancis pada final Piala Dunia. Messi cs menang lewat drama adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 3-3 selama 120 menit.

Trofi Piala Dunia telah menyempurnakan karier Messi. Dengan trofi ini, pemain berjuluk La Pulga ini sudah memenangkan segala gelar juara, baik di level klub maupun dengan timnas Argentina.

Lantas, apakah Super Ballon d'Or iru? Super Ballon d'Or merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik dalam tiga dekade terakhir.

Sejauh ini, baru satu orang yang memenangkan penghargaan langka ini. Sosok itu adalah Alfredo Di Stefano. Legenda Real Madrid itu terpilih sebagai pemenang Super Ballon d'Or pada 24 Desember 1989 silam.

Di Stefano memenangkannya dengan mengalahkan sejumlah pesepak bola hebat seperti Michel Platini, Johan Cruyff, Franz Beckenbauer, hingga Karl-Heinz Rummenigge.

 


Tidak mudah

Alfredo Di Stefano. Eks striker Argentina yang wafat di usia 88 tahun pada 7 Juli 2014 ini memperkuat Real Madrid selama 11 musim mulai 1953/1954 hingga 1963/1964. Ia menjadi pemain Real Madrid pertama yang meraih gelar Ballon d'Or, yaitu sebanyak dua kali pada tahun 1957 dan 1959. (AFP/Staff)

Untuk mendapatkan Super Ballon d"or tidak mudah. Sebab, ini bukan penghargaan sembarangan. Penghargaan ini hanya diberikan kepada pesepak bola yang pantas mendapatkannya. Indikatornya memiliki prestasi luar biasa selama beberapa dekade.

Alfredo Di Stefano, misalnya. Pesepak bola kelahiran Buenos Aires, Argentina, 4 Juli 1926, itu telah memenangkan Ballon d'Or 1957 dan 1958 setelah membantu Real Madrid mendominasi sepak bola Eropa.

Real Madrid dibawanya meraih lima trofi European Cup atau sekarang disebut Liga Champions secara beruntun dari 1956 hingga 1960.

Tidak hanya itu, Di Stefano juga tergolong produktif dalam mencetak gol. Total, dia membuat 308 gol dari 396 penampilan. Atas semua prestasinya itu, Di Stefano dinilai layak menerima Super Ballon d"or pada 1989.

 


Lionel Messi

Seniman Maxi Bagnasco melukis mural yang menggambarkan kapten dan penyerang Argentina Lionel Messi mengangkat Trofi Piala Dunia 2022 di samping rekan satu timnya setelah memenangkan turnamen Piala Dunia Qatar 2022 di Buenos Aires pada 22 Desember 2022. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

Lionel Messi saat ini ramai dikaitkan dengan Super Ballon d'Or. Seperti dilansir Sport Bible, superstar Argentina dan Paris Saint-Germain itu dinilai layak memenangkan penghargaan tersebut dengan segala prestasi yang diraihnya.

Sama seperti Alfredo Di Stefano, Messi juga pernah meraih Ballon d'Or. Bahkan, jumlahnya lebih banyak, yaitu tujuh kali dari 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, 2019, dan 2021.

Pemain berjuluk La Pulga tersebut juga bergelimang gelar baik di klub maupun bersama timnas Argentina. Teranyar, dia membawa Argentina juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis di final lewat adu penalti.

Infografis Lionel Messi (Abdillah/Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya