Tak Mau Dipenjara, Dirut Garuda Indonesia Pastikan Duit PMN Rp 7,5 Triliun Bukan untuk Bayar Utang

PT Garuda Indonesia (Persero) telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun pada Selasa (20/12/2022).

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 23 Des 2022, 20:50 WIB
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra memastikan, bila suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun yang telah dikucurkan belum lama ini tidak akan digunakan untuk membayar hutang Garuda Indonesia dan menggaji karyawan.

"60 persen untuk restorasi pesawat sesuai dengan business plan, sisanya untuk modal kerja. Tidak akan dipakai untuk bayar hutang dan tidak akan dipakai untuk karyawan," ungkap Irfan, saat ditemui sejumlah wartawan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jumat (23/12/2022).

Penggunaan suntikan dana dari pemerintah itu sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang berlaku. Sebab, Irfan menyadari betul, penggunaan suntikan dana ini hanya digunakan untuk memperkuat fondasi keberlangsungan usaha yang berorientasi pada fokus profitabilitas dan optimalisasi good corporate governance di seluruh lini bisnis.

"Ya kalau enggak saya bisa masuk penjara," selorohnya.

PMN, menurut Irfan, bisa digunakan untuk percepatan restorasi di 2023. Meski masih ada sedikit kendala untuk pencapaian target, namun hal tersebut masih bisa dikejar pada 2023.

"Kita sudah sepakat dengan komisaris dan pemegang saham, bahwa bila dinamika market berubah, kita akan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Tapi saat ini sebaiknya kita cukup prudent untuk melihat akan dua hal," tutur Irfan.

Pertama, peningkatan penumpang saat ini ada faktor lain. Apakah memang faktor memang peningkatan yang naik secara alami karena PPKM sudah longgar, atau fenomena Revange Traveling, yakni bepergian atau berwisata balas dendam, karena pada saat pandemi tidak bisa kemana-mana.

"Lalu yang kedua, kita harus menyadari, bahwa resesi ini punya impact, tapi kita tidak tahu seberapa jauh impact itu. Makanya bisnis plan yang kita buat bersama-sama dengan Citilink, mengambil langkah yang konservatif," tutur Irfan.


Garuda Indonesia Terima PMN Rp 7,5 Triliun 20 Desember 2022

Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) atau disebut Garuda telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun pada Selasa (20/12/2022).

Manajemen Garuda Indonesia menyatakan, penerimaan PMN tersebut turut memperkuat upaya Garuda Indonesia dalam mengakselerasikan pemulihan kinerja usaha, yang diselaraskan dengan komitmen Pemerintah melalui realisasi PMN sebagai dukungan terhadap langkah percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, diterimanya dana PMN tersebut menjadi milestone tersendiri bagi Garuda sebagai national flag carrier untuk terus memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata.

Kontribusi tersebut di antaranya diwujudkan melalui peningkatan aksesibilitas dan penyediaan layanan penerbangan baik yang aman, nyaman, dan berdaya saing.

Irfan menuturkan, dukungan berkelanjutan yang diberikan Pemerintah dalam fase pemulihan kinerja ini tentunya menjadi penanda penting atas kepercayaan negara terhadap outlook kinerja dan peran Garuda sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam roda perekonomian bangsa.

"Karenanya, atas realisasi PMN ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan seluruh pihak yang memberikan dukungan penuh terhadap misi transformasi kinerja Garuda,” ujar Irfan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 20 Desember 2022.

Irfan menambahkan, realisasi PMN ini dijalankan melalui tahapan proses yang mengedepankan prinsip kehati-hatian serta pemenuhan terhadap aspek compliance yang berlaku.

“Untuk itu, kami turut menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang turut mengawal dan memberikan masukan agar proses realisasi PMN terlaksana sesuai koridor hukum dan regulasi yang berlaku,” kata dia.

Irfan percaya dukungan yang telah diberikan menjadi mandat yang harus dijaga, dengan memaksimalkan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa.

“Tentunya, kontribusi tersebut diselaraskan dengan komitmen Garuda untuk terus memperkuat fondasi keberlangsungan usaha yang berorientasi pada fokus profitabilitas dan optimalisasi good corporate governance di seluruh lini bisnisnya,” kata Irfan.

 


Dukungan Dana PMN

Pesawat Garuda berada di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dukungan dana PMN yang berasal dari APBN 2022 tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja Perusahaan, khususnya pada lini operasional penerbangan, di antaranya melalui program restorasi armada, pemeliharaan spare part pesawat dan berbagai komponen pesawat lainnya, serta penyehatan arus kas perusahaan guna mendukung kelancaran operasional Garuda Indonesia.

Manajemen Garuda Indonesia menyatakam, komitmen dukungan PMN yang berjalan on the track ini sejalan dengan outlook kinerja usaha yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.

Karenanya, sebagai salah satu substansi rencana perdamaian proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Garuda Indonesia optimistis PMN ini dapat memperkuat komitmen Garuda kepada seluruh kreditur untuk memaksimalkan pertumbuhan kinerja usaha ke depannya, guna memberikan nilai optimal bagi kolaborasi bisnis Garuda bersama seluruh mitra usahanya.

"Kami optimistis realisasi PMN ini akan semakin memperkuat langkah Garuda untuk terus mengakselerasikan proses restrukturisasi, yang kami proyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini,” ujar Irfan.

Ia menambahkan, hal ini tentunya turut menjadi fase penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan momentum bangkitnya sektor industri aviasi nasional pada 2023.

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya