Makanan Bayi NAYZ Bersumber Sepenuhnya dari Hasil Pertanian Indonesia

Kekuatan utama makanan bayi NAYZ adalah produk yang 100% bahan bakunya dari Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2023, 00:41 WIB
Makanan Bayi NAYZ Bersumber Sepenuhnya dari Hasil Pertanian Indonesia.  foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk yang di antaranya memproduksi makanan bayi, menyelenggarakan paparan publik sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Perseroan akan menawarkan sebanyak 510 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total kepemilikan saham setelah penawaran umum.

Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim, mengatakan bahwa setelah hampir 7 tahun bersama dengan ibu Indonesia, sudah saatnya NAYZ menjangkau lebih banyak lagi pasar dan produk.  “Dengan IPO, kami ingin manfaat produk ini betul-betul menjangkau konsumen di mana pun berada, didukung pengembangan inovasi produk yang lebih maksimal,” ungkapnya.

Lutfiel menjelaskan jika kelahiran bayi di Indonesia saat ini ada di angka 4,8 sd 5 juta per tahun, dan itu cukup menjadi dasar kenapa produk-produk terkait keperluan bayi banyak diminati.

“Kami punya positioning yang menarik sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dimasak dari rumah (homemade), tapi juga memberikan added value berupa bahan organik dan terfortifikasi. Pada dasarnya produk ini Indonesia sekali. Baik sumber bahan baku maupun citarasanya,” jelas Lutfiel.

Hal ini pun selaras dengan visi yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu menjadikan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk sebagai perusahaan Indonesia terbaik yang menginspirasi kehidupan manusia dengan produk makanan yang halal, sehat, dan bergizi seimbang.

Menurut Lutfiel yang jadi kunci kesuksesan adalah bergerak sesuai value sendiri. “NAYZ telah menjadi value bagi banyak sekali ibu-ibu muda yang sibuk, tetapi ingin tetap berperan memberikan cinta kasih berupa makanan sehat kepada anak-anaknya. Kami fasilitasi itu semua dengan mengkonsep produk yang value-nya sangat tinggi, yaitu cinta dan kebaikan hati seorang ibu, dalam bentuk MPASI yang dimasak tanpa repot dari rumah, dengan tangan ibu sendiri,” tuturnya.

Lutfiel menambahkan, jika kekuatan utama NAYZ adalah produk yang 100% bahan bakunya dari Indonesia, dihasilkan petani-petani Indonesia. NAYZ mengusung konsep non-instant produk yang harus dimasak, namun dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini sangat cocok dengan budaya ibu Indonesia yang rata-rata menyukai masakan.

Perseroan memiliki misi, yakni menciptakan pangan yang sedekat mungkin dengan aslinya (pure food), memastikan sumber dan proses pangan dengan kualitas terbaik dan legal, membangun lingkungan industri yang selaras dengan alam, serta menciptakan inovasi pangan berbasis produk pertanian organik.

 


Penawaran Umum

Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Nubi

Dalam proses Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan telah memilih PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 2 Januari 2023 hingga 11 Januari 2023 dan Masa Penawaran Umum akan berlangsung pada 26 Januari 2023 sampai 31 Januari 2023 dengan kisaran harga saham Rp 100,- sampai dengan Rp 120,- per lembar. Perseroan diharapkan dapat mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya Rp 61.200.000.000 (61,2 miliar rupiah).

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk beberapa kepentingan, seperti:

1. Sebesar Rp4.214.750.000 (empat miliar dua ratus empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembelian tanah ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik.

2. Sekitar Rp30.000.000.000 (tiga puluh miliar) akan digunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seluruh transaksi akan dilakukan oleh pihak ketiga. Transaksi pembangunan pabrik direncanakan akan dilakukan pada Kuartal 1 2023. Sedangkan, untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik akan dilakukan pada Kuartal IV 2023.

3. Sisanya, modal akan digunakan Perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional perseroan.

Pemegang saham Hassana Boga Sejahtera saat ini adalah PT Hassana Investa Utama 50,98%, PT Asiavesta Investama Jaya 24,51%, Achmad Machlus Sadat 19,61%, dan PT Nusa Perkasa International 4,90%.


Beras Organik

Makanan Bayi NAYZ Bersumber Sepenuhnya dari Hasil Pertanian Indonesia.  foto: istimewa

PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) memiliki beberapa produk yang dikhususkan untuk memenuhi gizi untuk para bayi di Indonesia. Beberapa produk tersebut di antaranya Nayz Bubur MPASI, Bubur Nayz Tematik, Bubur Nayz Kaleng, Nayz Cereal, Kaldu Nayz, dan Nayz Puding Susu.

Produk-produk ini pun telah tersertifikasi oleh beberapa lembaga terpercaya, seperti Good Manufacturing Practices (GMP), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Organik Indonesia, serta Halal MUI.

Produk andalan dari perseroan adalah NAYZ, Makanan Pendamping ASI (MPASI) homemade, organik dan fortifikasi yang cocok untuk Ibu milenial di Indonesia. Berbahan dasar beras organik, diperkaya campuran sayuran hijau seperti brokoli, wortel, buncis, sebagai protein nabati dan ikan, ayam, sapi sebagai protein alami ini sebagai MPASI Pokok.

Prospek industri dari perseroan terbilang sangat unik dan menarik. Diproyeksikan pada tahun 2035, populasi di Indonesia akan mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat besar.  Populasi negara Indonesia diperkirakan akan terus meningkat sebesar 3% sampai 7% hingga tahun 2035.

Hal ini pun diperkuat dengan data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa total jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat selama 4 tahun terakhir. Dari data tersebut, rata-rata kelahiran bayi di Indonesia per tahun 2020 adalah sekitar 4,79 juta kelahiran. Hal ini tentu membawa sentimen positif bagi perseroan dalam mengembangkan dan menumbuhkan minat terhadap makanan bayi instan di Indonesia.

Infografis Dosis Vaksin Covid-19, dari Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya