8 Alasan Anda Tidak Cocok Operasi Lasik, Salah Satunya Alami Sindrom Mata Kering

Lasik merupakan sebuah operasi yang berfungsi untuk memperbaiki kemampuan refraksi mata. Meski banyak peminatnya, 8 alasan ini jadi Anda tidak cocok operasi lasik.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2022, 16:00 WIB
Baca Ini Sebelum Memutuskan untuk Operasi LASIK

Liputan6.com, Jakarta - Lasik merupakan sebuah operasi yang berfungsi untuk memperbaiki kemampuan refraksi mata untuk kondisi seperti miopia (rabun dekat), hipermetrpia (rabun jauh), serta astigmatisme (kelainan kornea/lensa mata). Meskipun demikian, tidak semua orang merupakan kandidat yang tepat untuk prosedur ini.

Berikut delapan alasan Anda tidak cocok untuk melakukan operasi lasik menurut situs Verywell Health adalah:

1. Memiliki Harapan yang Tidak Realistis

Anda seharusnya tidak mengharapkan penglihatan yang sempurna setelah melaukan Lasik walaupun banyak iklan Lasik yang seringkali menjanjikan kondisi mata membaik sehingga tidak perlu memakai kacamata atau lensa kontak.

Meski sebagian besar pasien yang menjalani Lasik mendapatkan hasil yang sangat baik, Anda seharusnya tidak mengharapkan penglihatan yang sempurna.

Setiap pasien mendapatkan hasil yang berbeda setelah operasi. Setelah menjalani Lasik, kemungkinan bahwa Anda perlu memakai kacamata baca atau lensa korektif untuk setidaknya beberapa kegiatan, terutama di malam hari selalu ada.

Jika Anda menuntut kesempurnaan, pertimbangkan kembali apakah Anda ingin melakukan prosedur Lasik.

2. Sedang Hamil atau Menyusui

Tidak dianjurkan untuk melakukan prosedur Lasik sebelum atau sesudah kehamilan. Fluktuasi hormon dan retensi cairan dapat menyebabkan perubahan resep korektif penglihatan wanita selama kehamilan.

Rabun jauh yang dialami wanita tersebut mungkin malah bertambah atau mungkin matanya jadi silinder (astigmatisme) selama kehamilan. Perubahan hormon dapat menyebabkan mata kering selama kehamilan dan menyusui.

Mata kering sendiri dapat membuat mata terasa tidak nyaman serta dapat menunda proses penyembuhan. Selain itu, obat-obatan yang diberikan dapat diserap melalui selaput lendir yang bisa berbahaya bagi janin.


3. Menggunakan Obat-Obatan

Hedi Yunus saat melakukan operasi Lasik pada matanya.

Beberapa bat resep tertentu dapat mengganggu hasil Lasik. Misalnya, beberapa steroid dapat memperlambat penyembuhan. Obat jerawat juga dapat menyebabkan mata kering. Memiliki mata kering dapat meningkatkan kemungkinan jaringan parut kornea setelah operasi Lasik.

Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah obat yang Anda gunakan dapat memengaruhi prosedur atau tidak.

4. Memiliki Sindrom Mata Kering

Memiliki sindrom mata kering seringkali membuat seseorang terdiskualifikasi dari kandidat untuk prosedur Lasik. Seseorang dengan mata kering memiliki peningkatan risiko ketidaknyamanan pasca-Lasik yang signifikan dan kemungkinan memperburuk gejala mata kering.

Memiliki mata kering juga dapat menunda proses penyembuhan. Ini bukan berarti seseorang dengan mata kering tidak dapat melakukan Lasik. Dokter akan memeriksa Anda untuk menentukan tingkat keparahan kondisi mata kering.

Terkadang, pasien diberikan obat mata kering khusus sebelum operasi mata Lasik. Prosedur tertentu, seperti oklusi punctal, dapat dilakukan untuk meringankan kondisi mata kering dan meminimalkan gejala yang tidak diinginkan.


5. Kesehatan Kurang Baik

Kenali Risiko Pascaoperasi Lasik

Kondisi medis tertentu dapat memengaruhi cara tubuh sembuh setelah operasi. Pasien dengan penyakit autoimun bukanlah kandidat Lasik yang baik. Banyak kondisi autoimun menyebabkan sindrom mata kering.

Mata kering mungkin tidak dapat sembuh dengan baik serta dapat meningkatkan risiko infeksi pasca-Lasik. Kondisi lain seperti diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, glaukoma, atau katarak juga seringkali mempengaruhi hasil Lasik.

Anda tidak boleh mengalami infeksi mata atau cedera dalam setahun terakhir sebelum menjalani Lasik. Infeksi dan cedera dapat meninggalkan jaringan parut kornea yang mungkin memiliki efek merugikan.

6. Berusia di Bawah 18 Tahun

Hasil prosedur lasik bersifat permanen. Namun, mata seseorang dapat berubah sepanjang hidup.

Sedikit yang diketahui tentang bagaimana penglihatan di mata anak dapat berubah serta apa yang memengaruhi perubahan tersebut. Penglihatan dapat berubah secara dramatis selama remaja sehingga hasil Lasik mungkin bersifat sementara atau tidak dapat diprediksi.

Oleh karena itu, Lasik tidak dianjurkan untuk siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.


7. Penglihatan Tidak Stabil

Lasik (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Anda bukan kandidat Lasik yang baik jika lensa kontak atau kacamata Anda berfluktuasi. Sebagian besar dokter lebih suka jika kondisi mata Anda stabil selama lebih dari satu tahun. Namun, satu tahun adalah minimum. Fluktuasi dapat disebabkan oleh berbagai alasan.

Lasik merupakan prosedur permanen. Masuk akal untuk memastikan kondisi mata Anda stabil sebelum menjalani operasi Lasik.

8. Pupil Membesar Lebih Dari 7 Milimeter dalam Gelap

Selama Lasik, luas mata yang akan di-laser hanya berdiameter 6 mm. Hal ini berlaku pada sebagian besar laser yang digunakan selama Lasik.

Jika pupil melebar hingga 7 atau 8 mm dalam gelap, Anda mungkin akan merasa silau, serta melihat lingkaran cahaya dan ledakan bintang yang tidak diinginkan di sekitar lampu di malam hari.

Namun, laser yang lebih baru memiliki zona perawatan yang lebih lebar dari 7 mm. Jadi, konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli bedah Lasik Anda soal jenis laser apa yang digunakan dan seberapa besar zona yang dapat diobati.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Benarkah Vaksin Covid-19 Bikin Kekebalan Tubuh 100 Persen?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya