Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta seluruh mitra Rumah Sakit BPJS Kesehatan, baik yang milik pemerintah maupun swasta wajib untuk berkontribusi untuk memajukan industri kesehatan domestik. Khususnya, dengan pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan dalam negeri.
Dia mengatakan hal ini untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2022 dan Arahan Presiden untuk menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri khususnya untuk alat kesehatan & obat-obatan pada tahun 2022.
Advertisement
"Ada 1 hal yang kita masukkan dalam kesepakatan kerjasama antara BPJS dengan Rumah Sakit Mitra, yakni komitmen untuk prioritaskan belanja produk dalam negeri. Ini hal yang memang harus kita kolaborasikan bersama," jelas Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Sabtu (24/12/2022).
Dia mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowo telah berulang kali menekankan pentingnya belanja produk dalam negeri, khususnya produk UMKM. Adapun belanja produk dalam negeri senilai Rp 400 triliun diperkirakan dapat menambah 1,7 persen sampai 2 persen pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Moeldoko menuturkan Kantor Staf Presiden felah membentuk tim khusus yang bertugas untuk memonitor realisasi belanja produk dalam negeri di Kementerian/Lembaga. KSP juga menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.
"Merespons kekhawatiran akan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri, saya yakin dengan adanya kepastian jumlah pembelian produk dalam negeri, industri lokal pasti akan berbenah," tuturnya.
"Rumah Sakit jelas meminta agar kapasitas produksi produsen dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan, kualitas produk terjaga dan harga bersaing," sambung Moeldoko.
Perkuat Sistem Kesehatan Nasional
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan komitmen belanja produk dalam negeri akan memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional. Dia memastikan akan terus mengevaluasi produk kesehatan dalam negeri.
"Kemenkes akan terus mengevaluasi penggunaan alkes dan produk kesehatan dalam negeri," ucap Dante.
Advertisement