Lokomotif Proyek Kereta Cepat yang Anjlok Berhasil Dievakuasi

Lokomotif kereta kerja yang terlibat kecelakaan di lingkungan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) baru bisa dievakuasi pada Jumat, 23 Desember 2022.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Mei 2023, 20:49 WIB
Rangkaian kereta cepat terparkir di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Lokomotif kereta kerja yang terlibat kecelakaan di lingkungan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) baru bisa dievakuasi pada Jumat, 23 Desember 2022. Pengangkatan lokomotif ke atas bogie atau sasis roda di atas rel dalam proses evakuasi tersebut melibatkan sejumlah alat berat.

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan, proses evakuasi lokomotif kereta kerja ini berjalan lancar. Sebelumnya, PT KCIC bersama dengan kontraktor telah menyiapkan rel kereta sementara yang digunakan sebagai jalur evakuasi ke Depo Tegalluar.

"Alhamdulillah proses evakuasi lokomotif kerja hari ini berjalan lancar dan sesuai rencana. Lokomotif kerja saat ini berada di area Depo Tegalluar," ujar Dwiyana dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2022).

Dwiyana mengatakan, saat ini PT KCIC masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan. Adapun pekerjaan pembangunan KCJB di lokasi lain masih terus dilanjutkan, seperti pekerjaan auxiliary building, stasiun, OCS dan pekerjaan konstruksi lainnya.

Ia juga memastikan kejadian ini tidak mempengaruhi progres konstruksi ataupun kualitas sarana dan prasarana KCJB.

"KCIC bersama dengan konsorsium kontraktor akan terus memperkuat komitmen, meningkatkan organisasi konstruksi dan manajemen, serta memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa beroperasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," tuturnya.

Mengenai proses investigasi, Dwiyana menyebut PT KCIC mendukung penuh upaya yang dilakukan pihak berwenang. Termasuk juga upaya evaluasi dan investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

"Perlu diketahui lokomotif kereta kerja yang dievakuasi adalah salah satu peralatan yang hanya digunakan untuk proses pemasangan rel selama konstruksi proyek KCJB. Lokomotif ini berbeda dengan lokomotif yang digunakan dalam pengoperasian KCJB," tandasnya.


Kemenhub, KNKT, dan Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Proyek Kereta Cepat

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat suara soal kasus kecelakaan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang menewaskan dua pekerja China pada Minggu, 18 Desember 2022.

Kejadian tersebut menimpa kereta kerja yang dioperasikan kontraktor Sinohydro asal China, yang terlempar keluar jalur. Kereta kerja di proyek kereta cepat tersebut terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, sebelumnya menyebut kecelakaan murni terjadi akibat human error, alias kesalahan pekerja di proyek tersebut.

Namun, Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal belum mau menyimpulkan apa indikator kecelakaan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Kita tunggu kabar aja untuk masalah KCJB tadi," katanya saat dijumpai di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Sejauh ini, ia menyampaikan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih menunggu hasil penyelidikan lapangan pada kasus kecelakaan tersebut.

"Yang jelas mereka baru selesai lakukan penindakan kereta-kereta itu, sudah dievakuasi. Dan, tim sudah lakukan penelitian lebih lanjut, mencari tahu apa penyebab sesungguhnya bisa terjadi anjlokan kemarin," ungkapnya.

 


Batas Waktu

Kendati begitu, ia masih belum mau membocorkan hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama pihak kepolisian.

"Saya enggak berani mendahului hasil kawan-kawan KNKT terhadap penilaian itu. Kita tunggu dari kawan-kawan tim investigasi. Itu gabungan, termasuk pihak kepolisian karena ada korban," ujar Risal.

Risal pun berharap hasil investigasi bisa cepat keluar, terlebih KNKT punya batasan waktu untuk melakukan penelitian. Sementara pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pun harus terus berjalan, mengingat target beroperasi pada Juni 2023.

"Harus cepat. Kita minta cepat lah, karena kegiatannya harus berlanjut untuk pembangunan. Kalau itu lambat, disetop, enggak jalan lah," tegas Risal.

"Kita harapkan dalam waktu dekat pak Menteri bisa mengumumkan. Atau dari kawan-kawan KCIC, KCJB, PT KAI juga bisa mengumumkan kejadian dari peristiwa tersebut," tandasnya.

 

Infografis Kereta Cepat

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya