Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir makin dilirik untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres). Erick Thohir dinilai menjadi figur yang mempunyai kemampuan mumpuni dalam meningkatkan elektabilitas di Pilpres 2024.
Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar mengatakan, tren elektabilitas positif terus menempel dalam diri Erick Thorhir. Dalam beberapa survei, nama Erick Thohir konsisten menempati daftar teratas. Karenanya tidak mengherankan bila Erick Thohir sempat dikaitkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo. Dia menilai, Prabowo memilih Erick Thohir karena memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi.
“Pak Prabowo mempertimbangan Pak Erick Thohir untuk maju bukan hanya soal populer begitu ya. Berdasarkan survei pasangan ini lebih dipilih masyarakat,” kata Idil kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).
Berdasarkan temuan survei Poltracking Indonesia priode 26 November–2 Desember 2022, elektabilitas Erick Thohir diposisi teratas sebagai cawapres. Erick Thohir berhasil meraih elektabilitas sebesar 16.2%.
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, dia menilai Erick Thohir menjadi figur cawapres yang cukup pas bagi Prabowo ke depan. Karena kehadiran mantan Presiden Inter Milan ini bahkan dapat membawa dampak positif elektoral.
Belum lagi, dia menambahkan, kedekatan Erick Thohir dengan kalangan anak-anak muda atau akrab disapa generasi milenial Tanah Air. Dia menilai hal tersebut tentu menjadi salah satu pertimbangan Prabowo.
“Harus meyakinkan beberapa partai politik untuk bisa sama-sama mengusung Erick Thohir sebagai calon wakil presiden dan beliaunya sendiri sebagai calon presiden,” tandas Idil.
Elektabilitas 16 Persen
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang terus diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Dari hasil survei nasional Poltracking Indonesia, orang nomor satu di Kementerian BUMN ini bahkan konsisten alami tren kenaikan elektabilitas.
Berdasarkan data survei di bulan Oktober tahun 2021, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres hanya di angka 7,6 persen. Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini terus mengalami kenaikan hingga saat ini dengan angka elektabilitas sebesar 16,2 persen pada bulan November 2022.
Dengan ini terdapat kenaikan sebesar 8,6 persen atau 100 persen terhadap elektabilitas Erick Thohir dalam setahun terakhir. Kenaikan ini membuat Eks Presiden Inter Milan ini mencuat sebagai cawapres potensial dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Tren terbaru elektabilitas 10 cawapres potensial, Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan,” terang Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam acara Temuan Survei Nasional Tendensi Peta Politik Pilpres 2024 Tren Kekuatan Elektoral Partai Politik, Capres dan Cawapres, Kamis (22/12/2022).
Tren kenaikan juga dialami kandidat lain yakni Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Dalam periode yang sama, orang nomor satu di Jabar tersebut memiliki kenaikan elektabilitas sebesar 3,1 persen.
Advertisement
Alami Kenaikan
Dari 12,0 persen menjadi 15,1 persen dari bulan Oktober 2021 hingga November 2022. Tren kenaikan elektabilitas tersebut tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan Erick Thohir.
Dengan tren dari hasil survei ini, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres bertengger di posisi pertama. Di belakang Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut Ridwan Kamil dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam survei terbaru tersebut, Ridwan Kamil terdata di posisi kedua memiliki elektabilitas sebesar 15,1 persen dan kemudian diikuti AHY 12,0 persen.
“Dalam simulasi 10 nama cawapres, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 16,2 persen, diikuti Ridwan Kamil 15,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 12,0 persen,” ujar Hanta Yuda,
Perlu diketahui, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.