Ridwan Kamil Ingin Wujudkan Transportasi Publik yang Modern dan Ramah Lingkungan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ingin mewujudkan sistem transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, aman dan nyaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2022, 03:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ingin mewujudkan sistem transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, aman dan nyaman. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, ingin mewujudkan sistem transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, aman dan nyaman.

Salah satu yang ingin dilakukannya adalah mengembangkan kereta gantung pada 2023 nanti.

Hal ini disampaikannya saat merilis bus listrik untuk Bus Rapid Transit (BRT) di Bandung, Sabtu (24/12/2022).

"Di daerah, kita pakai BRT. Hari ini launching bus listriknya. Nah, antar regional akan ada LRT, Insyaallah. Sementara cable car yang (menghubungkan) bukit-bukit, mimpi dulu, akan dimulai dan dihidupkan lagi," kata Ridwan Kamil.

Rencana dan realisasi program tersebut, merupakan bagian dari konsep Masterplan Transportasi Massal Bandung Raya, yang secara resmi akan diinsiasi oleh para kepala daerah di Cekungan Bandung mulai Januari 2023.

Ridwan Kamil membeberkan kesepakatan anggaran dan komitmen operasional sistem transportasi massal Bandung Raya, bakal dirumuskan para kepala daerah pada Januari mendatang.

“Awal Januari depan, kepala daerah Kota Bandung, Cimahi, Bupati Bandung, KBB, Sumedang akan kumpul menyepakati anggaran komitmen operasional dan lain-lain,” kata dia.

Diketahui, wacana kereta gantung sudah dimulai ketika Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018.

 


Jika Dibiarkan, Akan Tercepak Kemacetan

Ridwan Kamil menuturkan, penduduk Bandung dan sekitarnya saat ini 84 persennya menggunakan transportasi pribadi.

Jika dibiarkan, maka 20 hingga 30 tahun lagi masyarakat akan terjebak kemacetan sejak keluar dari rumah.

Solusi kemacetan di Bandung Raya adalah perlahan mengubah gaya hidup dengan beralih ke transportasi publik.

“Konsep transportasi massal sudah dimulai dan butuh waktu panjang. Suatu hari kita mengubah dari 84 persen kendaraan pribadi menjadi 84 persen kendaraan publik," tegas Ridwan Kamil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya