Data Menunjukkan Emak-Emak Main Saham Terus Bertambah Setahun Terakhir

KSEI menyebutkan, porsi investor ibu rumah tangga meningkat dari 5,61 persen pada Desember 2021 menjadi 6,61 persen hingga 16 Desember 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Des 2022, 14:25 WIB
Ilustrasi Trading Saham Lewat Broker Online. Dok: entrepreneur.com

Liputan6.com, Jakarta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan adanya kenaikan jumlah investor kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT).

Berdasarkan data KSEI  per 16 Desember 2022, ditulis Minggu (25/12/2022), porsi investor IRT meningkat dari 5,61 persen pada Desember 2021 menjadi 6,61 persen hingga 16 Desember 2022.

Adapun, jumlah aset yang dimiliki investor IRT di C-BEST telah mencapai Rp 62,6 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp17,38 triliun.

Di sisi lain, porsi investor kelompok pelajar menurun dari 28,03 persen pada Desember 2021 menjadi 27,75 peraen hingga 16 Desember 2022.

Kemudian, jumlah aset yang dimiliki investor pelajar di C-BEST telah mencapai Rp 20,56 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 8,72 triliun.

Porsi investor kelompok penguasaha juga mengalami penurunan dari 14,47 persen pada Desember 2021 menjadi 14,06 persen hingga 16 Desember 2022.

Lalu, jumlah aset yang dimiliki investor pengusaha di C-BEST telah mencapai Rp 468,15 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 67,29 triliun.

Tak hanya itu, investor kelompok pegawai (swasta, negeri,guru) juga menurun dari 32,68 persen pada Desember 2022 menjadi 32,21 persen hingga 16 Desember 2022.

Jumlah aset yang dimiliki investor pegawai tersebut di C-BEST telah mencapai Rp 333,09 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 51,09 triliun.

Terakhir, porsi investor kelompok pekerjaan lainnya tumbuh dari 19,20 persen pada Desember 2021 menjadi 19,37 persen hingga 16 Desember 2022.

Jumlah aset yang dimiliki investor kelompok pekerjaan lainnya di C-BEST telah mencapai Rp 263,65 triliun dan di S-INVEST sebanyak Rp 25,81 triliun.

 


Investor Muda

Ilustrasi KSEI.

Investor usia muda merajai pasar modal tanah air. Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) , jumlah investor pasar modal telah tumbuh 36,7 persen dari 7,49 juta investor pada akhir 2021 menjadi 10,24 juta investor pada 16 Desember 2022. Investor lulusan SMA mendominasi sebanyak 62,95 persen dengan aset mencapai Rp 189,78 triliun.

“Dibandingkan dengan data demografi dari tahun sebelumnya, terdapat pergeseran dominasi tingkat pendidikan, yang mana sebelumnya investor pasar modal Indonesia paling banyak adalah lulusan sarjana. Kini, tingkat pendidikan investor pasar modal Indonesia yang paling banyak adalah lulusan SMA,” ungkap Direktur KSEI Supranoto Prajogo dalam keteranganya, dikutip Sabtu (24/12/2022).

Adapun investor lulusan sarjana tercatat sebesar 27,59 persen. Meski secara presentasi lebih kecil dibandingkan investor lulusan SMA, namun investor lulusan sarjana atau S1 mencatatkan nilai aset paling tinggi dibandingkan segmen lulusan lainnya, yakni Rp 516,64 triliun.

Investor lulusan diploma atau D3 tercatat sebesar 6,90 persen dengan nilai aset Rp 36,63 triliun. Sisanya 2,56 persen merupakan lulusan S2 dengan nilai aset Tp 88,3 triliun.

Dari sisi penghasilan, investor dengan pendapatan Rp 10 juta—Rp 100 juta mendominasi sebesar 48 persen dengan total aset Rp 1499,19 triliun. Disusul investor dengan penghasilan kurang dari Rp 10 juta dengan total aset mencapai Rp 147,38 triliun.

Sementara investor dengan penghasilan Rp 100 juta—Rp 500 juta sebesar 10,64 persen dengan nilai aset Rp 235,32 triliun. Investor dengan penghasilan Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar sebanyak 1,4 persen dengan total aset Rp 134,43 triliun.

Sisanya sebanyak 0,77 persen merupakan investor dengan penghasilan di atas Rp 1 miliar. Meski jumlahnya paling sedikit, namun aset yang dicatatkan merupakan yang paling tinggi yakni sebesar Rp 227,98 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya