Karen: Pertamina Siap Ambil Alih Blok Mahakam dari Total

Pertamina mengaku siap mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur dari perusahaan migas asal Perancis PT Total E&P Indonesie.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Feb 2013, 16:49 WIB
PT Pertamina (Persero) mengaku siap mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur dari perusahaan minyak dan gas (migas) asal Perancis PT Total E&P Indonesie yang kontraknya berakhir pada 2017.

"Kami siap investasi," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, saat menghadiri penandatanganan nota kesepakatan di Rizt Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Menurut Karen, Pertamina mampu mengelola blok yang akan habis masa kontraknya pada tahun 2017 tersebut. Kemampuan Pertamina dalam mengelola industri hulu sudah terbukti dengan hasil produksi wilayah kerja minyak dan gas yang semakin meningkat.

Karen menyebutkan peningkatan produksi wilayah kerja yang dikelola Pertamina terjadi pada Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang diambil alih dari perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (Bp) pada 2009.

Saat dikelola BP, lapangan yang berada di lepas pantai Laut Jawa tersebut hanya mampu memproduksi 24 ribu barel per hari (bph). Sedangkan setelah diambil alih oleh anak usaha Pertamina yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, lapangan itu mampu menghasilkan minyak 40 ribu bph.

"Sebagian media sudah lihatkan? Pada saat kami mengambil ONWJ bagaimana produsinya?," ungkap karen.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyatakan perseroan hingga kini masih menunggu keputusan pemerintah untuk mengelola Blok Mahakam, dan dalam penentuan pengelola blok Mahakam Pertamina mengaku dilibatkan.

"Yang jelas soal Mahakam masih dibicarakan, kami tunggulah," kata Ali.

Ali membantah jika ada yang menyatakan Pertamina tidak memumpuni dan kurang berpengalaman dalam mengelola industri hulu minyak dan gas bumi, pasalnya Pertamina sudah menunjukkan keberhasilannya dalam mengelola blok migas.

"Yang jelas Pertamina sudah menunjukan kinerjanya," tegas Ali. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya