Banjir Bandang Landa Mekkah Arab Saudi, Banyak Kendaraan Rusak Tergenang Air

Banjir bandang melanda kota Mekkah di Arab Saudi pada Jumat pagi setelah hujan deras pada malam hari melanda.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Des 2022, 14:29 WIB
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Liputan6.com, Mekkah - Banjir bandang melanda kota Mekkah di Arab Saudi pada Jumat pagi setelah hujan deras pada malam hari melanda.

Efek dari genangan air ini kemudian merusak kendaraan dan properti di kota tersebut, dikutip dari laman middleeasteye, Minggu (25/12/2022).

Rekaman video banjir bandang menunjukkan kendaraan tersapu oleh aliran air yang deras, sementara beberapa jalan utama ditutup.

Mekkah mengalami hujan deras sepanjang Kamis malam hingga Jumat pagi.

Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan cuaca di provinsi Mekkah pada Jumat karena hujan terus turun pada tingkat sedang hingga banyak di daerah Rania, Taif, Adham dan Maysan.

Rekaman video dari Masjid Agung Mekkah menunjukkan hujan mengguyur jemaah dan jemaah di halaman masjid.

Pihak Bandara King Abdulaziz di Jeddah meminta para pelancong menelepon untuk mengkonfirmasi status penerbangan mereka sebelum menuju ke bandara.

Lantaran beberapa penerbangan diperkirakan akan dibatalkan karena kondisi tersebut.

Pusat meteorologi juga memperingatkan tentang banjir dan badai disertai hujan lebat di Kegubernuran Jeddah, utara Mekkah.

Pada November 2022, dua orang tewas dalam banjir yang melanda kota pesisir Jeddah akibat tingginya curah hujan.


Banjir Sempat Tutup Jalan ke Makkah-Jeddah, 2 Orang Tewas

Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Setidaknya dua orang tewas pada Kamis 24 November 2022 saat hujan lebat melanda Arab Saudi barat, termasuk kota pesisir Jeddah, menunda penerbangan, dan memaksa sekolah tutup, kata para pejabat.

“Dua kematian telah dicatat sejauh ini, dan kami meminta semua orang untuk tidak keluar kecuali jika diperlukan,” kata pemerintah daerah Makkah di halaman Twitter-nya seperti dikutip dari AFP, Jumat (25/11/2022).

Wilayah Makkah meliputi Jeddah, kota terbesar kedua di Kerajaan yang berpenduduk sekitar empat juta orang, dan Kota Makkah, kota paling suci dalam Islam tempat jutaan orang menunaikan ibadah haji dan umrah setiap tahun.

Jalan yang menghubungkan keduanya, yang digunakan banyak peziarah untuk mencapai Makkah, ditutup pada Kamis setelah hujan mulai turun, lapor media pemerintah, meski kemudian dibuka kembali, kata pihak berwenang.

Saluran Al-Ekhbariya yang berafiliasi dengan negara menunjukkan rekaman jemaah di Masjidil Haram di Makkah mengitari Ka'bah - struktur kubik yang merupakan titik fokus Islam - di bawah hujan lebat.

Di Jeddah, gambar yang diposting ke media sosial menunjukkan lalu lintas terhenti dan sebagian kendaraan terendam air banjir.

Pihak Bandara Internasional King Abdulaziz mengatakan bahwa "karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda" dan mendesak penumpang untuk menghubungi operator untuk jadwal terbaru.

Saudi Press Agency (SPA) melaporkan sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota itu akan ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari.

Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais “untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan,” kata SPA.

Arab Saudi berada di tengah ujian akhir, namun sekolah-sekolah telah ditutup secara nasional pada hari Rabu setelah Raja Salman mengumumkan hari libur menyusul kekalahan mengejutkan Arab Saudi dari Argentina di Piala Dunia.

Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di Jeddah, di mana penduduk telah lama mengeluhkan buruknya infrastruktur.

Banjir menewaskan 123 orang di kota itu pada 2009 dan 10 orang lagi dua tahun kemudian.


Curah Hujan 179 MM, Tertinggi yang Pernah Tercatat di Jeddah

Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Dua orang tewas dalam banjir yang melanda kota pesisir Jeddah di Arab Saudi pada Kamis 24 November 2022 karena tingginya curah hujan.

Juru bicara pertahanan sipil Saudi di provinsi Makkah mengumumkan kematian tersebut di Twitter dan mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak.

Banjir juga menyebabkan penundaan penerbangan di Bandara Internasional King Abdulaziz, penutupan sekolah dan memblokir jalan menuju Makkah, kota paling suci bagi umat Islam, lapor media pemerintah.

Mengutip Middle East Eye Monitor, menurut National Center for Meteorology (Pusat Meteorologi Nasional) Arab Saudi, curah hujan di wilayah selatan Jeddah antara pukul 08.00 dan 14.00 pada hari Kamis, yang mencapai 179 milimeter, adalah "tertinggi" yang pernah tercatat. Itu melebihi jumlah curah hujan yang tercatat pada tahun 2009 ketika puluhan orang tewas dalam banjir bandang.

Gambar yang diposting ke media sosial pada hari Kamis menunjukkan mobil-mobil tersapu di sepanjang jalan melalui aliran air yang deras.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya