Liputan6.com, Jakarta - Sejak Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk menerapkan Islam yang lebih terbuka dan moderat, suasana Natal menjadi lebih semarak. Sejumlah dekorasi khas kini mudah ditemukan di berbagai sudut kota, seperti pohon Natal di ibu kota Riyadh, manusia salju di Jeddah, dan Santa Klaus terlihat di Al-Khobar.
Para ekspatriat asing yang menjadikan Arab Saudi sebagai tempat tinggal mereka kini lebih bebas menjalankan agama dan tradisi mereka. Transformasi itu juga memungkinkan pengecer lokal dan platform e-commerce untuk menjual produk yang lebih beragam kepada mereka yang merayakannya.
Baca Juga
Advertisement
Wejdan Al-Khatabi, seorang profesional pemasaran Saudi yang bekerja di Napco National di Jeddah mengatakan bahwa pernak-pernik Natal laris manis tahun ini. Permintaan konsumen di Arab Saudi tinggi. "Saya bekerja di lingkungan yang 70 persen karyawannya beragama Kristen," kata Al-Khatabi kepada Arab News, dikutip Minggu (25/12/2022).
"Beberapa dari mereka merayakannya di negara asalnya dan beberapa dari mereka merayakannya di sini. Mereka sering mengeluh bahwa mereka tidak bisa merayakan di sini karena tidak ada getaran atau produk perayaan Natal. Namun, hari ini mereka dapat merayakannya dengan set musim dingin yang lengkap," ia menyambung.
Al-Khatabi mengatakan bahwa dia dan putrinya senang mendekorasi pohon Natal di rumah teman Kristennya di Jeddah.
"Kami memesan pohon dari Amazon dan dekorasi lainnya dari Noon dan Mumzworld dan butuh waktu seminggu untuk tiba, karena item terkait lebih dapat diterima saat ini dan dikirim dengan lancar tanpa batasan apa pun dibandingkan sebelumnya," ujarnya.
Lebih Beragam
Pertumbuhan e-commerce juga mempermudah umat Kristen di Arab Saudi untuk membeli mengakses hadiah dan dekorasi Natal. Mereka kini secara terbuka berbagi tradisi mereka dengan teman dan tetangga Muslim.
"Kami membeli semuanya secara online dan kami menikmati suasana persiapannya," kata Al-Khatabi. "Aku menyukainya. Dan bagi saya, ini adalah contoh musim dingin yang nyaman, dan sungguh mencerahkan dikelilingi oleh orang-orang dengan perspektif berbeda."
Alain Karam, seorang ekspatriat Lebanon yang tinggal di Arab Saudi, menyatakan bahwa menemukan dekorasi Natal di toko-toko di negeri itu jauh lebih mudah daripada tahun-tahun sebelumnya.
"Dekorasi natal sebelumnya tersedia di Arab Saudi dijual secara sembunyi-sembunyi di lokasi tertentu karena tidak diizinkan, tetapi sekarang tersedia di mal atau toko terdekat," kata Karam kepada Arab News. "Saya biasa pergi ke pasar Natal di kedutaan tempat orang biasa membeli dekorasi Natal."
Beberapa hari terakhir, sejumlah kafe dan restoran di berbagai kota di Saudi juga bertransformasi menjadi winter wonderlands yang dihiasi dengan dekorasi dan ornamen impor. Mereka juga menawarkan minuman edisi liburan yang dikemas di cup dan gelas bertema Natal.
Advertisement
Hadiah Natal
Suasana Natal yang hidup juga terlihat di Kingdom Mall, salah satu pusat perbelanjaan paling terkenal di Riyadh. Beberapa toko kini menjual dekorasi dan hadiah Natal, termasuk peritel kecantikan Prancis L'Occitane.
"Kami memiliki berbagai paket Natal di L’Occitane, termasuk perawatan kulit, parfum, dan paket hadiah kecil," kata Wedad Al-Malki, perwakilan penjualan, kepada Arab News.
"Perusahaan yang merayakan Natal sering memesan khusus kepada kami sebelumnya. Permintaan paket Natal sangat tinggi, terutama dari perusahaan yang merayakan Natal bersama karyawannya."
Bateel, sebuah kafe dan toko yang menjual kurma organik Saudi dan hadiah mewah, telah meluncurkan koleksi baru kotak hadiah elegan berbentuk pohon dan bintang berisi coklat atau kurma isi, didekorasi dengan warna merah, hijau, putih, dan emas. Sementara, toko roti dan kedai kopi Lily di Jeddah juga menawarkan produk-produk Natal dan suasana musim dingin, dengan secangkir cokelat panas kaya yang dihiasi kue jahe.
Larangan Impor Pohon Natal
Agen periklanan juga ikut mempromosikan tema Natal dengan merilis iklan baru yang diisi dengan adegan meriah dan ikonografi musim dingin yang nyaman. Neama Al-Sabea, seorang warga Yordania yang berbasis di Jeddah, mengatakan bahwa dia menyambut Natal tahun ini dengan dekorasi bertema musim dingin, termasuk cerobong asap listrik, manusia salju, pohon tradisional, dan ornamen berkilauan.
"Item terkait khusus dapat ditemukan melalui akun Instagram, terutama yang berbasis di Riyadh," kata Al-Sabea.
"Tahun ini saya memiliki koleksi dari tujuh tempat berbeda termasuk lilin musim dingin merah, rusa kayu, dan manusia salju kecil, dan saya juga menambahkan cabang pohon berry buatan dari Shein di samping kerucut pinus, yang merupakan salah satu elemen utama musim dingin."
"Salah satu barang tersayang di hati saya adalah kursi goyang kayu buatan tangan, yang saya tempatkan di samping cerobong asap dengan selimut di atasnya," ucap Al-Sabea.
Sementara itu, dikutip dari kanal Global Liputan6.com, pohon Natal dilarang diimpor ke Arab Saudi, menurut laporan media. Otoritas Zakat, Pajak, dan Bea Cukai (ZATCA) telah mengkonfirmasi larangan tersebut, dengan mengatakan bahwa pohon-pohon itu adalah simbol agama non-Muslim, lapor surat kabar lokal Alwatan.
Advertisement