Liputan6.com, Jakarta - Saat seseorang mencapai pubertas, masturbasi adalah hal yang normal sekaligus menjaga sistem reproduksi dalam kondisi baik. Paraahli setuju bahwa masturbasi tidak berbahaya, dapat mendorong penerimaan diri, dan tidak membawa bahaya kehamilan atau berisiko terjadinya penyakit menular seksual (PMS)
Sebelumnya, masturbasi adalah proses memperoleh kepuasan seks tanpa berhubungan intim.
Advertisement
Pendiri Institut Andrologi dan Kesehatan Seksual, Dr Chirag Bhandari, mengatakan,"Adalah menguntungkan jika seseorang berpartisipasi secara sehat dan kadang-kadang, tanpa membiarkannya menyerang ruang pribadi atau seksualnya, karena hal ini melepaskan hormon endorfin yang membuat perasaan nyaman ke dalam tubuh.".
Faktanya, lanjut Chirag, dalam beberapa kasus masturbasi membantu seseorang lebih memahami tubuh sendiri, yang dapat meningkatkan pengalaman dengan pasangan seksual.
Meski begitu apakah masturbasi setiap hari baik bagi kesehatan? Atau malah bisa berdampak jangka panjang bagi tubuh?
Menurut Chirag, masturbasi setiap hari tidak memiliki dampak fisik atau psikologis yang negatif. Meski mungkin sebagian orang menganggap masturbasi setiap hari sebagai hal yang normal, sementara yang lain menganggapnya berlebihan.
Berapa yang termasuk kategori banyak?
Menurut Chirag semuanya tergantung pada kesehatan masing-masing individu, sehingga tidak ada tanggapan yang tepat mengenai frekuensi masturbasi yang dianjurkan.
Namun, beberapa orang bisa melakukan masturbasi setiap hari dengan durasi tiga kali per hari, lima kali per minggu, atau bahkan hanya sekali per minggu.
Kapan Masturbasi Berdampak Buruk Bagi Kesehatan?
Dr Bhandari, mengatakan,“Seseorang akan baik-baik saja jika masturbasi tidak mengganggu kehidupan atau aktivitas sehari-hari dan tidak menurunkan tingkat energi secara keseluruhan. Beberapa seksolog berpikir bahwa masturbasi setiap hari itu berlebihan. Masturbasi setiap hari dapat mencegah aktivitas seksual dengan pasangan dan menyebabkan kelemahan, dan kelelahan dini.".
Namun, di lain sisi, sering melewatkan orgasme dapat meningkatkan masalah kesehatan mental, frustrasi, dan ketidakbahagiaan serta dapat meningkatkan tingkat stres.
Dengan masturbasi, lanjut Bhandari, membantu menghilangkan stres dan menstabilkan suasana hati, membuat seseorang lebih bahagia dan lebih sehat.
Namun, ada baiknya istirahat dan tidak terlalu sering. Sebab, keseringan melakukan masturbasi menyebabkan alat kelamin menjadi perih.
Advertisement
Kesimpulan
Diketahui bahwa masturbasi hanya dianggap bermasalah jika didahulukan dari aktivitas sehari-hari lainnya seperti bekerja, sekolah, atau waktu bersama teman dan keluarga.
Adapun, jika hal itu terjadi dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter. Sebab, meskipun masturbasi adalah hal yang normal, sehat, dan alami, namun perlu ditegaskan bahwa melakukan masturbasi harus secara pribadi atau saat sendiri.
Bagaimana Masturbasi pada Wanita
Masturbasi dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kram menstruasi dan ketegangan otot karena dapat memicu produksi endorfin, obat penghilang rasa sakit alami.
Selain itu, banyak orang menggunakan masturbasi sebagai penguat suasana hati alami saat mereka sedang menstruasi.
Namun, klitoris wanita, yang memiliki jutaan ujung saraf, merupakan organ yang sangat sensitif. Klitoris seorang wanita mungkin mengalami sedikit sensasi jika dia melakukan masturbasi berlebihan dan sering melakukan rangsangan.
Namun, ini hanya situasi jangka pendek, dan semuanya akan segera kembali normal.
Advertisement