Jokowi: Juni-Juli 2023, LRT Sudah Bisa Beroperasi Bareng dengan Kereta Cepat

Menurut Jokowi, LRT Jakarta akan sanggup mengangkut 420 penumpang dengan kemampuan stasiun berkapasitas 520 orang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Des 2022, 09:52 WIB
Foto udara kereta Light Rail Transit (LRT) saat melintas di kawasan Rawamangun, Jakarta, Selasa (1/11/2022). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pada tahun 2023 tidak akan ada pembangunan lanjutan dari LRT Jakarta fase 2 rute Jakarta Internasional Stadium (JIS). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjajal langsung kereta Lintas Rel Terpadu atau LRT dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Taman Mini. Menurut dia, LRT Jakarta akan sanggup mengangkut 420 penumpang dengan kemampuan stasiun berkapasitas 520 orang. 

“Ini kan baru selesai 87%, memang baru 87% masih deponya yang harus diselesaikan dan hal kecil-kecil yang berkaitan dengan sinkronisasi sistem yang tadi saya lihat juga masih, masih dikit-dikit,” kata Jokowi usai mencoba kehebatan LRT di Stasiun Taman Mini Jakarta, Senin (26/12/2022). 

Kepala negara berharap, pada Juni 2023 LRT sudah bisa beroperasi berbarengan dengan kereta cepat. Dia memastikan hanya tinggal sedikit lagi semua dapat berjalan sempurna.

“Juni-Juli 2023 sudah bisa (beroperasi) bareng dengan kereta cepat,” jelas presiden.

Sebagai informasi, Jokowi menjajal trek LRT sepanjang 9 kilometer, waktu tempu dalam waktu 12 menit dengan kecepatan kereta 80km/jam. Kepala negara mengaku transportasi LRT Jakarta sangat nyaman dan tidak berisik.

“Ya saya tadi nyaman, cepat, dan tidak berisik. Saya kira pas belokan aja tadi ada bunyi kecil sekali,” Jokowi menutup.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya menyebut kalau pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih sesuai rencana. Dia menyebut, kalau megaproyek itu akan rampung pada Juni 2023 mendatang.

Hal ini disampaikan Tiko, sapaan akrabnya, dalam Rapat Kerja Menteri BUMN bersama Komisi VI DPR RI.

"Kereta cepat itu kita on track untuk bisa kita lanjutkan progresnya, diharapkan Juni-Juli bisa beroperasi," ujarnya dalam rapat, Senin (5/12/2022).

Soal tambahan dana untuk KCJB, Tiko menyebut kalau sudah ada dukungan dari Komisi VI DPR RI. Saat ini, proses tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3,2 triliun sedang dalam proses di Komisi XI DPR RI.

 


Tambal Pembengkakan Biaya

Untuk diketahui, dana ini untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun yang ada dalam megaproyek tersebut. Angka ini muncul setelah audit yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"PMN ini sudah disepakati dan prosesnya lagi di Komisi XI. Semoga bisa dicairkan akhir tahun," ungkapnya.

Selain memastikan proyek berjalan sesuai rencana, Tiko mengatakan kalau nantinya KCJB akan terintegrasi dengan transportasi lain. Salah satunya LRT Jabodebek yang akan tersambung di Stasiun Halim.

Menurutnya, proyek LRT Jabodebek awalnya ditarget Agustus 2022, namun harus mundur ke pertangahan 2023. Teknologi canggih juga akan dibawa pada LRT Jabodebek, salah satunya penggunaan grade of automation (GoA) level 3. Sehingga pengoperasiannya bakal tanpa masinis.

"Memang LRT Jabodebek ini tertunda dari Agustus 2022 hingga sekitar Juni 2023 (beroperasi). Dengan sistem software yang digunakan GoA 3 atau tanpa masinis, ini tantangan besar, tapi menjadi lompatan teknologi," ujar Tiko.

Infografis LRT Jabodebek (Liputan6.com/Triyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya